Skip to main content

Posts

Perumpamaan kisah Si Kembar.

Dikisahkan dua bersaudara. Si sulung menjadi Imam yang taat dan setia di pedalaman Papua. Orangnya sederhana dan apa adanya. Ia meninggal karena kanker otak di kepalanya pada usia ke lima puluh. Si bungsu seorang saudagar yang kaya dan sukses. Ia dihormati karena kaya dan murah hatinya. Ia pun meninggal dengan tenang ketika memasuki usia lima puluh.  Saat bertemu Tuhan di surga, keduanya disambut dengan kemuliaan yang tiada taranya. Tuhan bertanya kepada si sulung, jika kepadamu diberi kesempatan hidup sekali lagi, ingin menjadi siapa dirimu? Dengan mantap ia menjawab, Pastor. perjalanan iman seseorang. Yang satu ringan dan mudah, seperti menemukan harta terpendam di lahannya. Yang lain menempuh jalan yang berat dan sukar, seperti pedagang mencari mutiara yang indah. Namun, keduanya sama-sama mempertaruhkan segala miliknya dengan sukacita demi kemuliaan yang mereka peroleh. Perjalanan iman sering tampak tidak adil. Ada yang ditentang, dihina bahkan disiksa dan dibunuh karena imanny...

Keluarga Kita Adalah Pondasi Gereja. Matius, 13:16-17

Hari Raya Pesta orang  tua Santa Perawan Maria Bunda Allah, yaitu Santo Yoakim dan Santa Anna. Mereka dikenang sebagai orang-orang yang setia dan berkomitmen menaati Allah dan hukum-hukum-Nya. Mereka mempersiapkan Maria kecil dengan baik untuk suatu peran penting dan kelak menjadi Bunda Tuhan dan Juruselamat kita. Santo Yoakim dan Santa Anna mengajari Bunda Maria yang terberkati untuk taat kepada Tuhan, untuk menjadi orang yang benar dan adil menurut hukum yang telah diwahyukan Allah kepada umat-Nya melalui Musa. Yaitu Sepuluh Perintah yang Tuhan nyatakan kepada Israel di Gunung Sinai, sebagai inti dan dasar hukum yang telah sediakan Allah bagi mereka.    Dalam tradisi Gereja, Santo Yoakim dan Santa Anna adalah orangtua yang penuh kasih dan perhatian dalam membesarkan Bunda Maria dengan baik, ini mau menunjukkan kepada kita apa artinya menjadi orangtua bagi anak-anak kita dan terutama sebagai orangtua Kristiani. Melalui iman dan teladan yang ditunjukkan oleh Santo Yoakim ...

Mengapa Engkau Menangis ? Siapakah Yang Engkau Cari ? Yohanes, 20:1.11-18

Mengapa yang menjadi saksi pertama Yesus yang bangkit adalah Maria Magdalena, bukan para murid? Mungkin karena Maria Magdalena mengenang Yesus yang wafat dengan hati. Sementara para murid mengenang Yesus yang wafat dengan pikiran.  Maria Magdalena tidak peduli apa yang terjadi padanya jika ia ketahuan mengunjungi makam Yesus oleh orang-orang yang menyalibkan Yesus. Para murid tidak berani tampil setelah peristiwa mengerikan itu. Pikiran mereka masih tercerai berai, mereka dalam keadaan kalut dan takut. Maria Magdalena walaupun dalam keadaan kalut, namun hatinya tetap fokus pada Yesus yang baru saja wafat di salib. Dengan segenap hatinya ia kembali ke makam untuk memberikan yang terbaik dan yang terjadi di luar pikirannya, Yesus telah bangkit dan menjumpainya.  Ketika Yesus masih hidup maupun setelah kematian-Nya, Maria Magdalena tetap menaruh kasih yang mendalam dan total kepada Yesus. Sebelum peristiwa salib, Maria Magdalena juga mempunyai kasih yang besar. Ia mengiringi perj...

Kamu Dan Aku Adalah Lahan Yang Subur Pemberian dari Tuhan Matius, 13:1-9

Untuk menjadi tanah yang subur dan menghasilkan banyak buah adalah sebuah perjalanan yang panjang. Rasanya tidak mungkin menjadikan sebuah lahan menjadi tanah yang subur dan seketika itu juga menjadi lahan yang menghasilkan buah berlimpah. Tetapi berproses dan tahap demi tahap.  Kesetiaan menjalani proses dan mengikuti proses itulah yang menentukan apakah akan menjadi tanah yang baik atau tidak. Tidak jarang proses itu adalah proses yang menyakitkan. Supaya menjadi tanah yang bisa ditanami sering kali lahan harus dibajak berulang kali. Jika tanah bisa berbicara, ia pasti berteriak kesakitan. Dan memang proses itu menyakitkan, proses membongkar kemapanan yang tidak membuat pertumbuhan dengan baik supaya ada transformasi menjadi tanah yang subur. Gambaran ini bisa kita pakai dalam hidup kita. Pada dasarnya kita sudah menjadi lahan yang subur. Namun karena tidak diolah, kita justru menjadi tanah yang tandus dan gersang. Sekualitas apapun benih yang ditaburkan dalam diri kita, tidak ak...

Melaksanakan Kehendak Allah dan Menjalankan Perintahnya serta menjauhui Larangannya Matius, 12:46-50

Dasar hidup baru dalam pembangunan kehidupan bersama sebagai murid Yesus adalah melaksanakan kehendak Allah. Ini melampaui batas-batas darah dan daging, kesukuan, bahasa, kebudayaan dan sebagainya.  Ikatan keluarga yang sejati adalah ikatan karena melaksanakan kehendak Allah. Sementara ikatan lain yang didasarkan pada kategori manusia hanyalah ikatan sementara dan rapuh, tidak kuat. Sewaktu-waktu bisa putus dan ambruk. Berbeda dengan ikatan yang dasarkan pada kehendak Allah. Akan menjadi awet dan abadi sekaligus mendatangkan sukacita yang sejati. Gereja Kristus dibangun di atas dasar melaksanakan kehendak Allah ini. Semua orang dari berbagai penjuru dunia, datang dan bersatu dalam ikatan melaksanakan kehendak Allah. Darah dan kesukuan tidak akan pernah membatasi orang untuk masuk dalam kawanan Kristus, Sang Gembala Agung.  Yesus memberi harapan bagi orang-orang yang tidak lagi bisa bersama keluarganya karena berbagai alasan dan penyebab. Yesus pun memberikan penekanan ulang pa...

Melayani Dengan Kasih, Keadilan Dan Kebenaran Matius,12:14-21

Ketika berbicara tentang kekuasaan dan otoritas, kita tidak dapat menyangkal bahwa kekuasaan dan otoritas itu perkasa. Selain orang-orang yang tinggi dan perkasa, ada juga orang-orang biasa yang jatuh ke dalam godaan untuk menggunakan kekuasaan dan kekuatan agar segala sesuatunya berjalan sesuai keinginan mereka. Mereka akan berkelahi dan berteriak untuk menyampaikan ide dan cara mereka. Inilah cara orang Farisi yang kita dengar dalam Injil. Mereka menggunakan kekuasaan dan otoritas untuk berkomplot dalam melawan dan bagaimana menghancurkan Yesus. Inilah kekuasaan dan otoritas yang disalahgunakan. Bagaimana dengan Yesus? Seperti dikutip Yesaya, buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Kepada-Nyalah semua bangsa akan berharap.  Sesungguhnya jalan Yesus adalah kelembutan dan belas kasihan. Maka kita perlu tahu bahwa apa pun kekuatan dan otoritas yang kita miliki atas orang lain h...

Matius, 12:1-8 Anak Manusia Adalah Tuhan Atas Hari Sabat

Berdoa Makan dan minum adalah kehidupan harian setiap makhluk hidup. Tanpa makan dan minum makhluk hidup tidak mampu untuk bertahan hidup. Absennya makanan dan minuman dalam waktu yang panjang berarti hadirnya sebuah kematian. Tidak jarang kita jumpai banyak permasalahan jika ditelusuri hingga jauh kedalam, ujung dari masalah itu adalah perkara makan minum.  Situasi kelaparan juga dialami oleh para murid Yesus. Perjalanan kaki yang panjang membuat mereka lapar dan memerlukan makanan. Maka para murid memetik bulir gandum untuk mengisi perut mereka yang lapar. Sayang hari itu adalah hari sabat, hari dimana orang Yahudi berhenti dari melakukan kegiatan. Orang yang lapar tahu tentang hukum sabat, tahu bahwa hari itu hari sabat, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Namun  perut yang lapar tidak mengenal hari sabat atau hari apa.  Mereka yang kenyanglah yang mempermasalahkan hari sabat atau bukan hari sabat, melanggar hukum atau tidak melanggar. Sementara mereka yang lapar ...