Gereja merayakan Pesta Keluarga Kudus Nazaret : Yesus – Maria - Yosef.
Kekudusan keluarga Nasaret ini bukan karena keluarga ini bebas dari segala kesulitan hidup. Juga bukan karena keluarga ini selalu mulus dalam hidupnya. Namun kekudusannya terletak dalam cara mereka menghadapi beragam kesulitan dan cobaan. Tetap sabar dan setia menghayati tugas dan panggilannya.
Peristiwa tertinggalnya Yesus di Yerusalem menyisakan cerita indah akan ketaatan dan kesetiaan Maria. Ketika dalam perjalanan pulang Maria tidak melihat Yesus bersamanya, ia dan Yusuf kembali ke Yerusalem mencari-Nya.
Setelah tiga hari mereka menemukan Yesus sedang bersoal jawab dengan tua-tua agama di Bait Suci. Terjadilah dialog ibu dan anak yang berujung pada kata-kata Yesus yang menusuk hati, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”
Bunda Maria dan St. Yosep tidak memahami kata-kata Yesus, tapi mereka membiarkanNya memberikan penjelasan mengapa semua itu terjadi. Mereka memberi peluang untuk terjadi dialog yang memungkinkan kedua belah pihak bisa saling mengerti.
Disinilah letak keteladanan Maria yang dengan bijak membawa setiap peristiwa hidup ke dalam permenungan diri. Maria dengan segala ketaatan dan kebijaksanaanya “menyimpan” perkara itu dalam hatinya, merenungkan dan membatinkannya. Inilah sikap bijak seorang Maria. Inilah letak kekudusan keluarga Nazaret, tetap setia walau beragam tantangan menerpa.
Pada perayaan Keluarga Kudus ini, saatnya kita mengarahkan hati kepada keluarga masing-masing. Pastinya ada suka-duka namun harus diakui ada sederet berkat dan karunia yang diterima.
Hal yang terpenting bahwa kita harus berkaca dan belajar dari keluarga kudus yang tidak cepat putus asa apalagi menyerah terhadap segala macam tantangan dan kesulitan.
Kekudusan keluarga Nazareth ditentukan oleh ketaatan dan kesetiaan mereka dalam menghayati panggilan dan perutusannya menjadi orang tua Yesus.
Semoga semangat yang sama selalu tumbuh dalam keluarga kita, tak boleh putus asa apalagi menyerah jika bersanding dengan ragam masalah. Yang dibutuhkan adalah keteguhan dan kesetiaan hati untuk memegang janji, setia hingga pada akhirnya.
Sesama saudaraku yang terkasih, memaknai Pesta Keluarga Kudus ini marilah kita memperhatikan dan merenungkan nasehat Bapa Suci Paus Fransiskus berikut ini:
Tidak ada keluarga yang sempurna. Kita tidak punya orang tua yang sempurna, Kita tidak menikah dengan orang yang sempurna, Kita juga tidak memilik anak yang sempurna, Diri kita sendiri pun tidak sempurna,
TETAPI.
Pengampunan membawa sukacita, sedangkan kesedihan membuat hati terluka.Dan pengampunan membawa penyembuhan, sedangkan rasa sakit menyebabkan penyakit yang mematikan.
Marilah kita mengembangkan semangat saling mengasihi dan mengampuni secara tulus di dalam keluarga kita. Niscaya berkah-Nya selalu beserta kita.