We Are Creative Design Agency

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Illum, fuga, consectetur sequi consequuntur nisi placeat ullam maiores perferendis. Quod, nihil reiciendis saepe optio libero minus et beatae ipsam reprehenderit sequi.

Find Out More Purchase Theme

Our Services

Lovely Design

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Great Concept

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Development

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

User Friendly

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Recent Work

Wednesday, 29 June 2022

Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (Matius 7:15-20)

Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (Matius 7:15-20)


“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. 


Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. 


Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.”Yesus berkata, “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.”


Makan buah adalah bagian dari gaya hidup sehat. Dari pohon yang sama, terkadang kita menemukan buah yang manis, tetapi ada juga buah yang terasa masam. Ada buah yang kualitasnya baik, namun tidak jarang pula kita menemukan buah yang kualitasnya kurang baik dan mudah busuk.


Hidup kita dapat diibaratkan seperti buah. Apa yang dapat orang lain rasakan ketika berjumpa dengan kita dan hidup yang kita berikan? Apakah orang lain akan merasakan kemanisan yang nikmat? Ataukah, mereka justru menemukan kemasaman, bahkan buah yang busuk yang tidak menarik untuk dipandang?


Kita perlu menyadari makna “berbuah” dengan jernih. “Berbuah” bukan berarti menjadi yes man, dalam arti selalu mengikuti kata orang dan menyenangkan hati orang lain. “Berbuah” bukan pula berarti selalu mengikuti standar umum di masyarakat. Itu belum tentu menjadi buah yang baik. Ukuran buah yang baik adalah mengikuti standar Kristus.


Standar Kristus adalah standar satu-satunya yang menjamin keselamatan manusia kristiani. “Berbuah” berarti kita menuntun orang menuju pada jalan keselamatan. “Berbuah” berarti mampu melakukan diskresi, menimbang-nimbang dengan penuh kehati-hatian dan kebijaksanaan, sehingga mampu mengambil keputusan yang membawa kehidupan.


Pohon dan buah menjadi satu paket kehidupan yang tidak dapat dipisahkan. Pohon secara kodrati mempunyai ketentuan jalur hidup untuk berbuah. Ada buah yang kelihatan dan ada buah yang tidak kelihatan. Ada yang berbuah dengan cepat, ada pula yang berbuah lambat. Masing-masing mempunyai kententuannya sendiri. Tujuannya adalah untuk melestarikan kehidupan berikutnya. 


Maka kemudian ada tanaman yang langka karena berkembangnya membutuhkan waktu yang lama. Tetapi ada tumbuhan yang justru menjadi pengganggung karena pertumbuhannya yang begitu cepat menyebar. Kecenderungannya adalah merusak tanaman yang lain. Bahkan buahnyapun tidak diharapkan untuk ada.


Hari ini kita diingatkan supaya waspada dan jeli akan berbagai pekabaran kenabian. Yesus mengingatkan kita bahwa tidak semua yang menamakan diri nabi merupakan nabi sungguh. Banyak terjadi nabi yang datang bukan nabi sungguhan. 


Nabi sesungguhnya adalah nabi yang membawa kebenaran dari Allah tanpa ada modus apapun. Namun sekarang banyak terjadi nabi-nabi dibalik kenabiannya mempunyai modus-modus yang menguntungkan diri sendiri.


Kita diajak untuk membedakan mana yang palsu dan mana yang asli dilihat dari buahnya. Melihat buahnya berarti membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk sampai tahu bahwa buah yang dihasilkan adalah buah yang baik. Buah yang baik juga merupakan buah yang tahan waktu dan zaman. Buah yang baik mampu bertahan dari berbagai macam penyakit. 


Tahan waktu menjadi tanda bahwa sungguh buah itu mempunyai kualitas tinggi. Namun tahan waktu bukan berarti karena obat-obatan pengawet tapi tahan secara alami. Kita diajak untuk menjadi nabi sungguhan bukan nabi palsu. Seluruh hidup kita menjadi bagian dalam kenabian itu. Kita diajak untuk menjadi nabi yang menghasilkan buah yang baik.


Kebaikan menjadi unsur hakiki dalam hidup kita sebagi orang beriman. Kebaikan sudah seharusnya menjadi hidup kita sendiri bukan hanya sekedar bagian dari hidup. Mungkin sejauh ini kita sudah merasa baik, namun kita bisa bercermin dari buah-buah mana atau buah macam apa yang sudah kita hasilkan selama ini. 


Menjadi bahan permenungan kita, jika seandainya masih banyak buah yang kurang baik yang kita hasilkan. Sedikit demi sedikit mari memulai untuk memupuk pohon hidup kita agar mampu tumbuh dengan baik dan subur. 


MENGENAL NABI PALSU DAN GURU DARI SUDUT PANDANG ALKITAB (Matius 7:15- 23)


  1. Sifat dan metode yang mereka pakai untuk menyesat banyak orang.

  • Matius 7:15 (TB)  "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
  • Nabi dan guru palsu masuk dengan menyemar seperti domba.
  • Sifat nabi dan guru palsu adalah SERIGALA BUAS.)
2   . Karakter nabi dan guru palsu seperti buah pohon yang tidak baik atau BUSUK.


Matius 7:16-20 (TB)  Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.


Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.


3. Nabi dan guru palsu juga melakukan hampir mirip dengan rasul- rasul, namun bukan dengan kuasa ROH KUDUS. Tapi kuasa lain.


Matius 7:22 (TB)  Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

  •  Mereka bisa bernubuat (meramal).
  • Mereka memberitakan tentang Tuhan, tapi isinya beda.
  • Mereka juga mengusir setan dengan  Nama Tuhan, tapi kuasanya bukan dari Allah Roh Kudus.
  • Mereka mengadakan banyak munizat, tapi bukan dengan kuasa Allah Roh Kudus.
  • Tuhan Yesus mengingatkan kepada kita agar tidak terkeco dan goya iman kita atas perbuatan- perbuatan, dan ajaran- ajaran nabi dan guru palsu di akhir zaman ini.


HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS (Lukas 15:3-7)

HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS (Lukas 15:3-7)

DOMBA YANG HILANG.


Bergembiralah bersama dengan daku,sebab dombaku yang hilang telah kutemukan. Domba yang hilang adalah gambaran kita manusia,yang seringkali kita mengikari Tuhan yang amat mencintai kita.Kita meninggalkan kasih-Nya dan jatuh dalam dosa dan mau memisahkan diri dari kasih Tuhan.Namun seperti gembala Tuhan tidak ingin membiarkan kita hilang dan tersesat.


Sekalipun kita menghilang ia tetap setia mencari dan menemukan kita.Sebab kasih-Nya pada orang benar dan pendosa tetaplah sama,tanpa pandang bulu.Inilah cinta Tuhan yang tidak dapat di ukur oleh perhitungan manusia.Sebuah cinta tanpa batas.Tuhan begitu mengasihi manusia.


karena kita berharga di mata-Nya.Betapa Allah benar2 menghargai setiap manusia,pribadi per pribadi tanpa membeda-bedakan yang benar dan yang salah.Ia memosisikan dan menempatkan kita manusia sebagai subjek yang patut dikasihi dan di hargai dalam sukacita surgawi.


Semoga kitapun demikian bagi orang-orang yang terdekat dengan kita,orang -orang yang terdekat dengan kita,yaitu orang-orang yang dipercayakan kepada kita agar menjadi gembala yang baik bagi sesama di sekitar kita dan dimanapun kita berada.


Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: 


Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”


Yesus bersabda, “Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”


Ada keunikan dalam diri manusia, yaitu kerinduan akan kesempurnaan. Hasrat akan kesempurnaan membawa manusia pada keinginan untuk mencari kepastian. Segala sesuatu harus jelas seturut kategori yang sudah dibuat. Ketika sesuatu atau seseorang tidak sesuai dengan kategori yang berlaku, hal itu atau orang itu harus disingkirkan.


Pada kenyataannya, cita-cita akan kesempurnaan hanyalah ilusi. Kita akan menjumpai begitu banyak ketidaksempurnaan di tengah-tengah keseharian hidup. Kita akan berjumpa dengan carut-marut kehidupan. 


Mari kita bayangkan Allah Putra yang hadir di tengah-tengah manusia. Allah Putra yang dikandung oleh Bunda Maria kemudian tinggal dan hidup bersama dengan kita. Itulah Yesus yang tidak segan berjumpa dengan ketidaksempurnaan, dengan carut-marut kehidupan!


Hari ini kita merayakan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus. Hati Yesus mengingatkan kita untuk kembali pada semangat Yesus, yakni semangat inklusif, semangat merengkuh dan menerima mereka yang hidup dalam ketidaksempurnaan. Itulah hati yang kokoh, hati yang luas yang mampu membuka berbagai kemungkinan, hati yang tidak memberi label dan cap, hati yang mengarahkan manusia pada transformasi kesejatian hidup.



 hari ini berbicara tentang perumpamaan yang cukup popular. Perumpamaan yang ditampilkan adalah perumpamaan yang menjadi fenomena kehidupan konkret. Seorang gembala akan begitu kehilangan jika salah satu dari dombanya hilang, meskipun ia masih mempunyai 99 ekor yang lain. 


Seorang gembala yang baik akan mencari yang hilang itu, dari pada menunggu yang 99 yang aman. Bandingannya menjadi jelas, 1 dibanding  99. Namun justru yang satu itulah yang menjadi perhatian ketika itu. Harapan, kecemasan dan sekaligus sumber kegembiraan tertumpu pada yang hanya satu itu.


Dalam konteks ini, satu merupakan bilangan yang kecil, namun tidak bisa begitu saja dengan mudah mengatakan hanya satu. Justru yang satu inilah yang menjadi fokus refleksi dari apa yang diajarkan Yesus. Apakah yang 99 menjadi tidak berarti? Ada kesan demikian, tidaklah begitu pemaknaan yang lebih jauh. Yang 99 ekor tetap menjadi yang berharga dan tidak diharapkan untuk menghilang.


 Pada konteks ini, yang satulah yang didahulukan karena itulah sumber masalah bagi sang gembala. 99 ekor lainnya dalam kondisi aman, ditinggal untuk mencari yang satu tidak akan membuat masalah. Maka yang satu itulah yang perlu menjadi perhatian.


Kehilangan merupakan situasi yang tidak mudah begitu saja diterima dengan sepenuh hati. Kehilangan sering kali membawa dampak pada keadaan seperti tanpa harapan, ada sesuatu yang berkurang. Namun apabila yang hilang itu kemudian ditemukan melalui proses pencarian, kebahagian besar menanti di ujung sana. Kebahagiaan inilah yang layak untuk dibagikan kepada orang lain atau orang lain menjadi bagian dari kebahagiaan itu dan diundang untuk turut merasakan.


Kebahagiaan seperti inilah yang dicari banyak orang. Sekecil apapun bentuk kehilangan kita, akan membawa pada kesedihan. Namun sekecil apapun penemuan yang kita dapat, membawa kita pada sukacita yang luar biasa. Sumber sukacita terletak dalam hati. 


Kegembiraan yang hanya dipermukaan akan dengan mudah luntur. Namun kegembiraan yang berasal dari hati akan bertahan lama dan membawa dampak yang lebih dalam dan luas.


Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Hati Kudus Yesus. Injil Yohanes mengungkapkan bahwa dari Hati Yesus mengalirkan berbagai rahmat untuk Gereja. Dari lambung-Nya yang tertikam, keluarlah darah dan air yang menjadi lambang sakramen-sakramen dalam Gereja.


 Hatilah yang menjadi sumber dan pusat dari apa yang diwartakan Yesus. Hati menjadi pusat karena dari sanalah mengalir kehidupan. Hati dalam pengertian ini adalah seluruh pusat hidup. Apa yang menjadi sumber dan tujuan karya Yesus berkaitan erat dengan persoalan hati.


Kasih yang Yesus ajarkan mempunyai relasi yang erat dengan hati. Kasih yang tulus dan total berasal dari hati, entah kasih kepada Allah maupun kasih kepada sesama. Tanpa disertai dengan hati, kasih hanya sekedar senang. Jika ukurannya senang, maka tidak akan terjadi relasi yang lebih dalam.


Seorang gembala pasti akan lebih senang dengan yang 99 ekor. Namun karena ia mempunyai relasi hati yang mendalam dengan apa yang dimilikinya, seekor dombapun menjadi sumber kegembiraan yang mendalam baginya. Kehilangan satu ekor sama dengan kehilangan 100 ekor. Maka ia berusaha mencari yang seekor sampai ketemu dan dibawa pulang.


Kerahiman Allah tidak pernah memperhitungkan jumlah. Kerahiman Allah hanya mensyaratkan keterbukaan hati dan ketulusan. Kerahiman Allah senantiasa memperhitungkan dan memelihara segalanya, bahkan yang paling kecil sekalipun. Mungkin kita merasa sebagai yang satu ekor itu. Namun yakinlah, yang seekorpun dicari dan diselamatkan oleh Tuhan. Dari hati-Nya mengalir aliran kehidupan dan keselamatan.

Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis Lukas, 1:57-66.80

Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis Lukas, 1:57-66.80

Yohanes Pembaptis (Lukas, 1:57-66.80)


Pada waktu itu, genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. 


Tetapi Elisabet, ibunya, berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada Zakharia untuk bertanya nama apa yang hendak ia berikan kepada anaknya itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini, “Namanya adalah Yohanes.” Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. 


Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Semua yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Ia kemudian tinggal di padang gurun sampai tiba harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel.


l Lukas 1:57-66.80."Kemudian genaplah bagi Elizabet untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki laki, sanak saudara nya akan memberikan nama zakaria menurut nama bapak nya. Tetapi Elizabet berkata ia harus dinamai Yohanes.


Elizabet dan Zakaria pasangan yang sudah lanjut usia tapi belum memiliki keturunan, mereka hidup taat dan rajin berdoa kepada Allah.


Allah melihat ketekunan mereka dalam berdoa, kemudian mengutus malaikat Gabriel untuk mengatakan kepada Zakaria, bahwa istrinya akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki laki dan engkau harus memberikan nama Yohanes yang artinya Tuhan berkenan, Zakaria tidak percaya dikarenakan mereka sudah lanjut usia yang menurut pemikiran manusia tidaklah mungkin dapat memiliki anak lagi.


Karena ketidak percayaannya maka Allah memberikan peringatan bagi siapapun yang meragukan kuasa Allah, Zakaria mendapat hukuman bisu hingga anaknya dilahirkan atas ketidak percayaan nya kepada kehendak ALLAH.


Pelajaran Yang Dapat Kita Ambil Adalah: Kita Sebagai Manusia Ciptaan-Nya Teguhlah Dalam Iman Kepercayaan Kepada Allah Tanpa Meragukan Dan Menduakan Dengan Segala Bentuk Yang Bersifat Keduniawian, Dan Tekunlah Berdoa Seperti Apapun Keadaan Hidup Kita Saat Ini.


 Walaupun Mungkin Secara Pemikiran Manusia Seolah Tidak Ada Jalan Keluar lagi Dalam Menghadapi Persoalan Hidup Yang Dirasakannya, Percayalah Bagi Tuhan Tidak Ada Yang Mustahil Untuk Melakukan Apapun Atas Kuasa dan  Kehendak-NYA Kepada Siapapun Begitupun Dengan Semua Alam Semesta Ini Ada Dalam Kekuasaan-Nya. 


Berbahagialah kita saat ini yang tetap teguh dalam Iman dan tekun dalam doa berpengharapan hanya kepada ALLAH tanpa menduakanNya dengan siapapun dan segala bentuk harta benda tahta yang bersifat duniawi.



Setiap pribadi lahir ke dunia sebagai karunia Allah bagi dunia. Allah menyertai dengan kuasa roh-Nya agar kehadiran sorang bayi di dunia menjadi penyalur berkat Allah. Keajaiban hidup terjadi pada periatiwa kelahiran St.Yohanes Pempaptis dan kelahiran kita juga. Tangan Tuhan yang  ajaib berkarya dalam hidup kita sejak awal mula agar kita membawa sukacita bagi dunia. Inilah tugas mulia yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Salam sehat dan bahagia. 


 Hari ini kita rayakan Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis, satu-satunya orang selain Bunda Maria, yang hari  kelahirannya dirayakan Gereja. Ini menyoroti peran yang sangat penting yang dimiliki Santo Yohanes Pembaptis dalam sejarah keselamatan seluruh umat manusia.


Santo Yohanes Pembaptislah yang dinubuatkan oleh para nabi sebagai yang terakhir di antara para nabi karena perannya mewartakan kedatangan keselamatan dari Allah, penggenapan rencana keselamatan Allah yang telah lama ditunggu-tunggu yang akan datang melalui Putra-Nya, Yesus Kristus, yang kebetulan juga adalah kerabat Santo Yohanes Pembaptis sendiri, karena ibunya Elizabeth adalah kerabat Maria.


 Santo Yohanes Pembaptis adalah orang yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya sebagai orang yang akan dipersiapkan dan dipanggil dari rahim ibunya untuk mewartakan keselamatan Allah.


Terkait dengan keadaan yang sama menakjubkannya dari kelahiran Santo Yohanes Pembaptis, di mana pasangan lanjut usia Zakharia dan Elizabeth, menerima kata-kata dari Malaikat Allah melalui Zakharia sendiri di Bait Allah, mengatakan bahwa nabi akan lahir untuk Elizabeth. Ketika Zakharia meragukan hal ini, dia menjadi bisu sampai saat Yohanes lahir dan ketika Zakharia menulis namanya seperti yang diucapkan oleh Malaikat Tuhan, lidahnya secara ajaib dilonggarkan.


Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis memang benar-benar ajaib dan sebagai pertunjukan yang jelas akan keajaiban dan kuasa Tuhan dan pengingat akan apa yang pernah Tuhan sendiri lakukan, ketika Tuhan membuat pasangan lanjut usia lainnya untuk dapat melahirkan seorang anak, yaitu bapak leluhur semua orang Israel dan banyak bangsa, yaitu Abraham dan Sara. Melalui putranya Ishak, banyak bangsa akan diturunkan dari Abraham sebagai pemenuhan janji Allah kepadanya. Demikian pula, kelahiran Santo Yohanes Pembaptis adalah pemenuhan janji-janji Allah melalui para nabi.


Santo Yohanes Pembaptis adalah orang yang dipercayakan dengan tugas yang sulit untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Dia harus meluruskan jalan bagi Tuhan dan inilah sebabnya, julukannya yang terkenal Pembaptis tidak hanya untuk membedakannya dari Rasul dan Penginjil Santo Yohanes tetapi juga untuk menyoroti perannya yang sangat penting dalam membaptis sebagai bagian dari seruan untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan.


anto Yohanes Pembaptis adalah orang yang disebut sebagai suara yang berseru di padang gurun, Luruskanlah jalan bagi Tuhan dan dia juga memanggil orang-orang untuk bertobat karena Kerajaan Allah sudah dekat karena Mesias akan datang. Dia bekerja keras, membaptis banyak orang, setidaknya dalam ribuan kemungkinan jika tidak lebih banyak. 


Banyak orang mengindahkan kata-kata dan panggilannya, dan banyak di antara mereka kemudian akan terus mengikuti Tuhan dan akhirnya menjadi orang Kristen.


Namun, Santo Yohanes Pembaptis juga menghadapi banyak tantangan dan rintangan dalam pelayanan dan pengabdiannya kepada Tuhan. Sama seperti banyak nabi yang datang sebelum dia dan seperti yang akan dialami oleh Tuhan Yesus sendiri, Santo Yohanes Pembaptis menghadapi tentangan dan penolakan keras dari mereka yang menolak untuk mendengarkan dia dan percaya pada kata-katanya.


Santo Yohanes Pembaptis tanpa rasa takut menyerang orang-orang Farisi dengan menyebut mereka keturunan ular beludak yang jahat, orang-orang munafik yang mengaku setia dan memandang rendah orang lain yang mereka anggap kurang saleh dan lebih buruk dari mereka, namun sikap dan tindakan mereka jahat. 


Dengan semangat dan keberanian, dia juga menghukum raja Herodes karena hubungannya yang tidak bermoral dan tidak sah dengan istri saudaranya, yang akhirnya menyebabkan dia ditangkap, dipenjarakan dan akhirnya mati menjadi martir.


Saat kita merayakan kelahiran santo dan hamba Allah yang agung ini, marilah kita semua mengingat iman yang besar, komitmen dan semangat serta keberanian yang besar yang dengannya Santo Yohanes Pembaptis telah bekerja untuk kemuliaan yang lebih besar dari Tuhan. 


Kita semua telah diberkati untuk hidup pada zaman dan waktu ketika Mesias dan keselamatan Allah telah dinyatakan kepada kita di dalam Kristus dan melalui iman yang telah kita terima melalui Gereja.


 sekarang, Tuhan juga telah memerintahkan kita semua murid-Nya untuk pergi menyebarkan Kabar Baik dan kebenaran-Nya kepada semua orang. Semoga Tuhan membantu kita dan menguatkan kita dalam iman, membantu kita untuk hidup seperti para pendahulu kita yang suci dalam segala hal. Semoga Tuhan memberkati kita semua, sekarang dan selamanya. 

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Tim Malkovic
CEO
David Bell
Creative Designer
Eve Stinger
Sales Manager
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Search This Blog

Powered by Blogger.

informasi pendidikan

Apa Perbedaan Agama dan spiritualitas

Menurut pandangan saya, agama dan spiritualitas adalah dua konsep yang berbeda meskipun terkait erat. Agama adalah pengorganisasian gagasan-...