Peraturan Pantang Dan Puasa Bagi Gereja Katolik
Makna mempersiapkan pantang dan puasa menurut Gereja Katolik. Yuk dibaca sebagai persiapan kita semua:
1. Hari puasa dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung (namun bagi yang dapat melakukan lebih, silakan juga berpuasa dalam ketujuh hari Jumat dalam masa Prapaska (atau bahkan setiap hari dalam masa Prapaska). pada saat kita berpuasa, kita dapat mendoakan untuk pertobatan seseorang, atau mohon pengampunan atas dosa kita.
2. Hari Pantang dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama Masa Prapaska sampai dengan Jumat Agung.
3. Puasa WAJIB bagi mereka yang berusia 18 tahun sampai awal tahun ke-60
4. Pantang WAJIB bagi mereka yang berusia genap 14 tahun ke atas
5. Puasa berarti makan kenyang hanya sekali sehari. bukan berarti kita bebas untuk makan snack sepanjang hari. Pantang berarti memilih pantang yang paling kita sukai. bisa berupa makanan/minuman, dan hal-hal yang ktia lakukan sehari- hari Misalnya: pantang daging, atau ikan atau garam, atau jajan atau rokok. Disinilah, setiap orang Katolik, seperti anjuran Yesus dalam injil Matius, diajak untuk juga mempunyai yakni: "Puasa,
1. PUASA Dan. Pantang
MENGAPA KITA BERPUASA?
1. Berpuasa mempertajam mata rohani kita - membantu kita melihat apa yang Tuhan lihat.
2. Berpuasa berarti semakin serupa dengan Kristus, yang sering kali berpuasa.
3. Berpuasa adalah cara yang baik guna mengingatkan kita untuk berdoa, sebagai ganti makan.
4. Berpuasa membantu kita mengurangi berat badan dan merasa tetap bugar.
5. Berpuasa berarti menghemat uang (membeli lebih sedikit makanan!)
6. Berpuasa berarti menghemat waktu (melewatkan waktu makan!) di mana semua orang serba sibuk dan tidak punya waktu luang.
7. Berpuasa membuat kita merasa bahagia (jika kita melewatkan hari puasa dengan berhasil.)
8. Berpuasa meningkatkan rasa disiplin diri sehingga kita dapat berbuat lebih banyak kebaikan kepada sesama.
MENGAPA KITA BERPANTANG?
Ada dua alasan utama. Pertama, sebagai kurban silih atas dosa-dosa kita krn kita melukai hati Tuhan dan sesama ketika berdosa. Kedua, dan yang paling utama, kita melukai hati Tuhan dan sesama karena kita kurang dapat mengendalikan diri. Ketika kita tergoda untuk melakukan sesuatu yang jahat (atau tidak melakukan sesuatu yang baik). Kita jatuh dalam pencobaan karena kita tidak mempunyai kehendak yang kuat untuk melakukan yang baik.
Jika kalian ingin belajar mengendalikan diri, mulailah dari hal-hal yang kecil. Selama beberapa minggu berpantanglah sesuatu yang kalian sukai. Misalnya berpantang permen, atau berpantang bermain gadget atau berpantang menonton acara TV yang kalian sukai, atau berpantang pergi ke bioskop.
MENGAPA KITA BERPANTANG DAGING PADA HARI JUMAT?
Pada abad ke-4 sudah ada hukum Gereja tentang berpantang pada hari-hari tertentu. Dahulu setiap hari Rabu, Jumat dan Sabtu adalah hari-hari pantang. Sejak abad ke-12 pantang ditetapkan hanya pada hari Rabu Abu dan setiap hari Jumat - untuk mengenang bahwa Yesus wafat pada hari itu. Pada tahun 1965 Paus Paulus VI mengijinkan Konferensi Para Uskup untuk menetapkan masa pantang dan puasa. Maka ditetapkan hari Rabu Abu dan Jumat Agung sebagai masa puasa dan pantang serta setiap hari Jumat dalam Masa Prapaskah sebagai masa pantang.
Mengapa berpantang daging? Banyak orang suka kelezatannya dan merasa kehilangan jika harus berpantang. Dulu peraturan pantang dan puasa orang-orang Kristen juga memasukkan susu dan telur sebagai pantangan. Pantang dan puasa menunjukkan rasa hormat akan ciptaan Tuhan dengan menggunakannya lebih hemat.
BAGAIMANA PERATURAN PANTANG & PUASA?
a. Hari Puasa dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Hari Pantang dilangsungkan pada hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama Masa Prapaska sampai dengan Jumat Agung.
b. Yang wajib berpuasa ialah semua orang Katolik yang berusia 18 tahun sampai awal tahun ke-60. Yang wajib berpantang ialah semua orang Katolik yang berusia genap 14 tahun ke atas.
c. Puasa berarti makan kenyang hanya sekali sehari. Pantang berarti memilih pantang daging, atau ikan atau garam, atau jajan atau rokok. Bila dikehendaki masih bisa menambah sendiri puasa dan pantang secara pribadi, tanpa dibebani dengan dosa bila melanggarnya.
2. DOA:
Hendaknya diusahakan agar masa tobat sungguh menjadi masa retret agung yang diwarnai sekaligus diawali dengan Doa yang berarti "Dikuatkan Oleh Allah" menjadi suatu ruang pembaharuan rohani umat, dengan diselenggarakannya doa pribadi atau bersama di keluarga /lingkungan. Hal ini biasa dilakukan Paroki dan kelompok-kelompok kategorial, rekoleksi, retret, ibadat Jalan Salib, meditasi dan sebagainya.
3. AMAL
Salah satu ungkapan tobat ialah Aksi Puasa Pembangunan yang diharapkan mempunyai nilai pembaharuan pribadi dan nilai solidaritas sosial. Hendaknya di setiap paroki diadakan kegiatan sosial konkret yang membantu masyarakat umum, seperti misalnya mengadakan beasiswa, pengobatan untuk umum, donor darah, pasar murah dan lain-lain. Selain itu, hasil pengumpulan dana selama puasa biasanya diserahkan kepada Panitia Aksi Puasa Pembangunan Keuskupan dan dialokasikam untuk program sosial yang real-aktual dan konstekstual.