Sunday, 29 March 2020
Kerajaan Allah Hadir Di Tengah Kita
Saudaraku terkasih, sering kita bertanya dan merenung tentang bagaimana Kerajaan Allah itu hadir di tengah-tengah kita? Apakah itu bertumbuh dalam hidup kita? Dan bagaimana pertumbuhannya? Pertanyaan ini bisa dijawab lewat bacaan Injil hari ini. Kalau kita mengamati bibit tanaman, entah ubi, jeruk, kol, cabai, di ladang atau di kebun, proses pertumbuhannya tidaklah kita lihat secara detail tetapi semakin lama tanaman itu menjadi besar hingga membuahkan hasil. Proses itu akan menjadi lebih jelas kalau tanaman itu disiangi dan dipupuk dengan baik.
Tuhan Yesus dalam menghadirkan Kerajaan Allah seperti pertumbuhan tanaman. Jika iman kita dipupuk dan dibangun tentu akan membuahkan hasil yang baik dalam kehidupan yang nyata. Benih itu akan bertumbuh bersama dengan cinta Allah dalam kehidupan kita. Setiap hari lewat berdoa, merenungkan firman Tuhan, berdevosi kepada orang-orang kudus, disinilah kelihatan iman itu akan bertumbuh seperti biji sawi yang ditanam. Lantas, bagaimana pertumbuhan iman kita, berbuahkah atau sebelum berbuah sudah mati? Kerajaan Allah dan iman itu ada di tengah-tengah kita, sehingga kita tak perlu jauh-jauh mencarinya.
Hari ini kita memperingati Santo Yohanes Bosko, Ia adalah seorang Imam dan Bapa Pengakuan yang terpercaya di kalangan kaum remaja. Dengan penuh kesabaran, pengertian dan kasih sayang, ia mendidik mereka hingga mereka menjadi manusia yang baik dan bertanggung jawab. Pada saat terakhir hidupnya, ia menyampaikan pesan yang indah, katakanlah kepada anak-anakku, Aku menanti mereka di surga. Ia meninggal dunia pada tahun 1888 dalam usia 72 tahun. Pada tanggal 2 Juni 1929, Yohanes Melkior Bosko dinyatakan sebagai Beato dan pada tanggal 1 April 1934 ia digelari Santo oleh teman dekatnya Paus Pius XI.
Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga. Semoga kita termasuk dalam bilangan ini.
Menjadi Mulia Bersama Yesus Yang Mulia
Menjadi Mulia Bersama Yesus yang Mulia
Saudaraku yang terkasih. Tuhan Yesus dalam Injil hari ini mengajak para murid-Nya dan kita semuanya untuk senantiasa mempunyai hati yang terjaga. Selalu waspada dan siap sedia menjadi satu-satunya jalan dalam menantikan kedatangan Anak Manusia yang tidak seorangpun tahu kapan saat dan waktunya. Waspada berarti tidak terlena dengan kemabukan-kemabukan yang membuat diri kita tidak sadar. Kemabukan bisa berupa minuman keras, namun yang jauh lebih keras adalah kemabukan akan keserakahan, ketamakan, dan kedegilan hati. Mabuk karena minuman keras akan pulih kembali ketika bangun tidur. Namun, kemabukan akan keserakahan, ketamakan, dan kedegilan akan tetap berkembang meski kita sudah tidur berhari-hari.
Dengan tegas Yesus mengatakan, barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Saat Anak Manusia datang kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kepasrahan total menjadi jalan keselamatan. Jika kita berusaha untuk lari, kita akan binasa. Membiarkan Allah hadir dan mengambil diri kita adalah jalan keselamatan yang abadi.
Saudaraku, persiapan yang kita perlukan adalah saat ini, saat kita masih bisa merenung dan bertindak. Renungkanlah tindakanmu dan bertindaklah dengan renunganmu. Dengan usaha yang demikian, semoga kita mampu untuk terus waspada dan terjaga terhadap berbagai godaan yang memabukkan dan dengan demikian kita menjadi mulia bersama yang Mulia pada saat Anak Manusia menyatakan diri.
Apa Yang Dimaksud Dengan Bertobat
Apa yang dimaksud dengan bertobat? Bertobat adalah sebuah sikap yang membalikkan arah kehidupan. Dari yang semula tidak baik, tidak benar, tidak sempurna menjadi benar, baik, dan sempurna di hadapan Tuhan dan sesama. Bertobat juga berarti kita meninggalkan sifat-sifat lama yang menghambat kita untuk dapat menjalin hubungan yang baik dan benar dengan Tuhan dan sesama.
Mudahkah bertobat? Tidak. Karena mengakui bahwa kita mempunyai kelemahan, kesalahan, dan telah melakukan sesuatu yang salah pada diri sendiri dan orang lain bukan hal yang mudah. Diperlukan kebesaran hati dan jiwa untuk mengakuinya.
Tuhan Yesus dalam Injil hari ini, menghendaki kita bersukacitalah bersama orang berdosa yang mau dan tidak malu mengakui kehinaannya di hadapan Yesus. Tuhan tidak putus asa dengan kita yang berdosa. Tuhan akan meraih dan mengeluarkan kita dari masa lalu yang tidak sempurna serta memberikan kita peluang dan kesempatan yang baru agar kita memiliki hidup yang baru. Seberapa buruknya masa lalu kita Allah tetap mengasihi kita.
Renungkanlah ini:
1. Kita tidak bisa mengubah masa lalu tetapi kita bisa memohon pengampunan atas masa lalu kita pada Tuhan seberapapun buruknya kita di masa lalu.
2. Kasih Tuhan melampaui pemberontakan kita kepada-Nya.
3. Kembangkan kesadaran akan kesalahan yang akan membawa kita pada sikap pertobatan, dan bukan hanya perasaan bersalah.
4. Pertobatan mengembalikan martabat kita sebagai manusia yang sadar diri di hadapan Tuhan dan sesama.
Kasih dan pengampunan Kristus Yesus berserta kita sekarang dan selamanya.