Manusia Adalah Sebuah Buku.
Melihat orang seperti membaca buku, Penampilan orang adalah sampulnya. Hati manusia adalah isinya.Bagi sebagian orang, sampulnya sama elegannya dengan isinya; Bagi sebagian orang, sampulnya sama vulgarnya dengan isinya. Beberapa orang, sampulnya sangat tidak mencolok, tetapi isinya luar biasa; Beberapa orang, kemasannya terlihat seperti emas dan batu giok, tetapi isinya tidak sedap dipandang.
Orang baik secara alami adalah buku yang bagus, dan ketika Anda membuka halaman judul, aroma bunga akan menghampiri Anda. Orang jahat secara alami adalah buku yang buruk, dan Anda dapat mencium bau yang tidak sedap ketika Anda membuka sampulnya.
Orang yang bebas dan elegan seperti kumpulan prosa, orang yang sentimental adalah puisi lirik, orang yang optimis & jenaka seperti kamus humoris, dan orang yang bijaksana seperti risalah ilmiah. Bukankah sampah bangsa yang mencelakakan negara dan rakyat dan menanggung bau busuk selama ribuan tahun, bukankah itu hanya seperangkat bahan ajar negatif yang hidup? Dan mereka yang mencintai negara dan rakyatnya Ini seperti pahlawan heroik!
Menjadi seorang manusia itu seperti menulis buku.Tolong jangan salahkan ibumu karena tidak membuatkanmu sampul yang indah, dan jangan salahkan ayahmu karena tidak menggambar ilustrasi yang indah untukmu. Anda harus menulis buku ini sendiri, terutama oleh diri Anda sendiri—gunakan keberanian dan kekuatan Anda, gunakan kecerdikan dan kecerdasan Anda, gunakan kerja keras dan keringat Anda. Namun, selalu ada beberapa orang yang menghapus ketulusan yang seharusnya tidak dihapus, dan akibatnya, tidak ada tempat yang murni dalam buku ini. Mereka lupa: Di halaman kehidupan, mulia harus ditulis, kepolosan harus diisi, harus menunjukkan dedikasi, dan Menggambarkan agresivitas. Mungkin Anda tidak bisa menjadi mahakarya setelah menulis seumur hidup; tidak akan menjadi karya terkenal sesudah menulis seumur hidup. Tetapi Anda tidak boleh jelek dan menulis dengan sesuka hati, bahkan jika Anda menulis buku yang tidak dibaca siapa pun, Anda harus menghargai hati nurani Anda. Jika Anda memiliki awal yang indah, Anda harus mengejar akhir yang sempurna; jika Anda memiliki bahan yang bagus, Anda harus memolesnya menjadi artikel yang nyata. Jika orang sering membacakanmu dengan lantang, itu adalah kemuliaan tertinggimu; jika orang membacakanmu dengan tercerahkan, itu adalah kebahagiaan terbesarmu.
Kita seharusnya tidak hanya berterima kasih kepada orang tua kandung kita atas perhatian dan bimbingan mereka dalam perjalanan hidup kita. Kita juga harus berterima kasih kepada Allah Tritunggal yang sejati atas pengajarannya dalam perjalanan spiritual kita, karena
segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. Jadi kita tidak hanya harus merenungkan firman Tuhan, tetapi juga terus-menerus mengikuti ajaran-Nya tentang setiap peran yang berbeda dalam hidup kita. Semoga kita dapat menjalankan tugas kita masing-masing dalam peran yang berbeda untuk menyenangkan Tuhan.