YESUS Mengusir Roh Jahat dari Seorang Anak Yang Bisu. (Markus, 9: 14-29) .
Kisah tentang seorang anak yang kerasukan roh jahat, yang membisukan dan menulihkan. Apabila roh itu menyerangnya, anak itu dibanting-bantingnya ke tanah, mulutnya berbusa, giginya kertakan dan tubuhnya kejang. Para murid Yesus mencoba mengusir roh jahat itu tetapi mereka tidak mampu mengusirnya. Yesus-lah yang mampu mengeluarkan roh jahat itu dari si anak.
Kita pun mengalami kerasukan setan yang membisukan dan menulihkan. Ketika roh itu menyerang, kita tidak mampu mendengarkan sabda Allah, kita tidak mampu menyuarakan cinta dan kebenaran, kita dibanting-banting oleh konflik kepentingan dan perhitungan untung rugi. Kita menjadi bisu bertutur dan tuli mendengar cinta Allah dan kebenaran-Nya.
Pertanyaannya adalah, adakah orang yang berupaya menyembuhkan kita? Pernahkan kita sendiri menyadari kebisuan dan ketulian itu?
Bukan hal yang mudah untuk mengusir setan yang membisukan dan menulihkan kita. Tetapi mari kita membiarkan Yesus hadir dan berkarya dalam diri kita, ini adalah resepnya. Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa, doa dan puasa adalah caranya.
Semoga Tuhan mendengarkan doa-doa kita, membersihkan kita dari segala kerasukan setan sehingga dengan kebijaksanaan dalam hidup bersama Kristus kita menjadi murni dan menghasilkan buah cinta, kedamaian, kasih sayang, kebaikan dan keadilan.
Markus 9:14-29 Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia. Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?"
Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."
Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.
Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya. Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati." Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.
Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?" Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
Yesus, kami datang ke hadapan-Mu dengan membawa kepada-Mu semua area kehidupan kami yang membutuhkan sentuhan penyembuhan-Mu. Engkaulah harapan kami. Bantu kami tumbuh dalam kepercayaan sehingga cinta kami kepada-Mu tumbuh lebih kuat dan lebih dalam. Amin
1. Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu:
Ketika Yesus, Petrus, Yakobus, dan Yohanes kembali dari gunung dalam peristiwa Transfigurasi, mereka menemukan murid-murid lain berdebat dengan beberapa ahli Taurat. Ketika Yesus bertanya apa yang sedang mereka bicarakan, seorang pria menjawab bahwa dia telah membawa putranya agar Yesus dapat mengusir roh jahat dalam tubuh anaknya.
Dalam ketidakhadiran-Nya, para murid mencoba mengusir roh jahat itu tetapi mereka tidak berhasil. Pria ini telah berharap bahwa murid-murid Yesus akan dapat bertindak dalam nama Yesus, meskipun Dia sedang tidak ada bersama mereka.
Saat ini orang mungkin tidak mengharapkan kita untuk mengusir setan, namun kita masing-masing tetap dipanggil untuk membuat Kristus hadir di dunia. Perhatikan contoh wanita Samaria yang bertemu Yesus di sumur; dia segera pergi ke kota dan memberi tahu orang-orang tentang pengalamannya, "Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."(Yohanes 4:39).
Kesaksian hidup kita seharusnya berdampak pada orang lain. Orang banyak seharusnya bisa berharap pada kita untuk membantu mereka bertemu dengan Yesus. Paling tidak mereka dapat merasakan belas kasih Kristus melalui kita. Dengan demikiam iman yang kita miliki adalah iman yang hidup, yang terlihat oleh orang-orang di sekitar kita.
2. Jika Engkau Dapat:
Kita tidak tahu di mana atau bagaimana orang itu mendengar tentang Yesus dan mujizat yang telah Dia buat, tetapi dia membawa putranya kepada Yesus. Ketika Yesus tidak ada, Dia rela membiarkan para murid mencoba mengusir roh jahat, dan mungkin berkecil hati karena kegagalan mereka. Ada kemungkinan bahwa sebagian dari antusiasmenya telah berkurang dan mungkin kepercayaan dirinya telah terpengaruh juga.
Dia meminta bantuan Yesus dengan agak ragu-ragu, "Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." Yesus berfokus pada kata "jika," dan sang ayah menanggapi dengan iman dan pengetahuan bahwa dia membutuhkan iman yang lebih dalam: ": "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Kita masing-masing telah diberi karunia iman dalam baptisan. Oleh karena itu adalah tanggung jawab kita untuk memelihara karunia itu. Seruan, “Saya percaya, bantu ketidakpercayaan saya!” menunjukkan kecenderungan batin untuk berkeinginan bertumbuh dalam imanpercaya lebih dalam dan selalu merindukan Tuhan. Terus menerus memohon agar kita lebih dekat. Itulah tujuan hidup kita.
Ketika para murid bertanya kepada Yesus mengapa mereka gagal dalam upaya mereka untuk mengusir roh jahat, Dia menjawab dengan blak-blakan bahwa doa diperlukan. Tampaknya para murid mengandalkan pengetahuan dan kekuatan mereka sendiri daripada doa.
Kehidupan Kristen kita membutuhkan doa. Ini adalah wujud hubungan antara Yesus sang pokok anggur dan kita ranting-rantingnya. Hal ini penting untuk menghasilkan buah: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5). Tanpa Yesus kita tidak dapat memuliakan Allah. Marilah kita meminta karunia agar kita dapat memuliakan Allah.
kita menyadari bahwa dengan jalinan relasi yang sepenuh hati, maka Allah akan beserta kita. Kita akan dibimbing serta akan dilindungi oleh Roh Kudus dari segala hal yang jahat. Hendaknya kita mau untuk hanya berserah kepada Allah serta seturut kehendak Allah saja.
Sebagaimana sabda-Nya: "Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku, dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai beraikan". Oleh sebab itu, hendaknya kita mau untuk membaca Kitab Suci, meresapkannya dalam hati serta mewujudnyatakannya dalam hidup.
Sesungguhnya, kisah Yesus mengusir roh dari seorang anak yang bisu, mengajak kita untuk mau menghayati hidup harian kita dengan spiritualitas agar supaya kita semakin dekat dengan Allah, percaya kepada-Nya agar semakin besar perbuatan kita yang dilandasi cinta kasih, serta murah hati. Tuhan selalu mengingatkan kita, antara lain: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu"
Hendaknya kita mau untuk memusatkan perhatian hanya kepada Tuhan dan hidup serta tinggal di dalam Allah saja. Kita harus berjuang untuk menjadikan iman kita hidup, tumbuh serta berkembang dari waktu ke waktu. Mau untuk memohon agar Yesus membersihkan, menguduskan, dan menyembuhkan kita .
Dengan demikian kita akan dapat membawa Yesus dalam keluarga dan saudara seiman yang membutuhkan. Kita akan dapat untuk menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti-Nya.