Media sosial, tidak jarang kita jumpai orang saling mencerca, memfitnah dan menghakimi. Ujaran kebencian dan hoax pun dengan mudah disebar begitu saja. Ruang untuk sejenak berpikir dan berdiam diri mempertimbangkan baik buruknya sikap-sikap ketergesaan menghakimi hampir tidak dikondisikan. Manusia menampilkan diri sebagai homo homoni lupus, serigala bagi sesama. Tanpa banyak berpikir dan introspeksi diri. Ajaran Yesus tentang murah hati dapat dimaknai sebagai seruan untuk mengimplementasikan Hukum Cinta Kasih. Kasihilah Allahmu dengan segenap hati dan Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kemurahan hati tampak dalam sikap hidup keseharian sebagai penegasan dimensi kemanusiaan kita. Lakukan yang baik dan hindari yang jahat sebagai kaidah dasar moral etis universal dapat menjadi rujukan dalam hidup. Apakah secara gegabah menghakimi dan mempersalahkan sesama secara subjektif tanpa mendalami esensi persolan dengan baik? Apakah kebiasaan memfitnah dan menjadi penyebar hoax...