Skip to main content

Matius, 12:1-8 Anak Manusia Adalah Tuhan Atas Hari Sabat

Berdoa


Makan dan minum adalah kehidupan harian setiap makhluk hidup. Tanpa makan dan minum makhluk hidup tidak mampu untuk bertahan hidup. Absennya makanan dan minuman dalam waktu yang panjang berarti hadirnya sebuah kematian. Tidak jarang kita jumpai banyak permasalahan jika ditelusuri hingga jauh kedalam, ujung dari masalah itu adalah perkara makan minum. 


Situasi kelaparan juga dialami oleh para murid Yesus. Perjalanan kaki yang panjang membuat mereka lapar dan memerlukan makanan. Maka para murid memetik bulir gandum untuk mengisi perut mereka yang lapar. Sayang hari itu adalah hari sabat, hari dimana orang Yahudi berhenti dari melakukan kegiatan. Orang yang lapar tahu tentang hukum sabat, tahu bahwa hari itu hari sabat, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Namun  perut yang lapar tidak mengenal hari sabat atau hari apa. 


Mereka yang kenyanglah yang mempermasalahkan hari sabat atau bukan hari sabat, melanggar hukum atau tidak melanggar. Sementara mereka yang lapar tidak mengenal lagi apakah sabat atau bukan sabat. 


Situasi lapar hanya  bisa disembuhkan dengan makan bukan dengan seperangkat aturan. Situasi kenyang berarti mereka dalam kondisi aman, dalam situasi yang lebih kuat, lebih menguasai situasi. Situasi seperti itulah yang dimanfaatkan untuk menghukum orang lain dengan dasar peraturan. Atas nama peraturan, orang yang menderita pun sah untuk dihukum. Atas nama hukum, orang yang tidak berdaya bisa secara sah dikucilkan dan dipenjara.


Yesus dalam Injil hari ini mengajarkan kepada rasul bahwa menjadi murid-Nya, hukum utama yang harus mereka jalankan adalah hukum kasih. Persembahan dalam bentuk makan minum sebagai kewajiban keagamaan adalah hal penting. Namun ada hal yang jauh lebih penting dari pada persembahan adalah soal kasih.


Makanan dan minuman hanya menghilangkan rasa lapar sementara. Setelah kenyang manusia akan kembali mengalami kelaparan. Dalam situasi kita sekarang ini, kelaparan terbesar kita adalah lapar akan kasih. Sumber dari kasih adalah Allah sendiri. Maka ketika kita tidak datang dan menimpa kekuatan dari Allah, menimba kasih, hidup kita akan terus menerus lapar dan tidak pernah puas. Kelaparan akan kasih Allah menyebabkan kita semakin sulit untuk saling mengasihi sesama.


Mari kita mohon rahmat Allah agar kita dimampukan menimba rahmat kasih-Nya. Hanya kasih Allah yang akan membuat kita kenyang. Dalam kasih-Nya kita akan dipuaskan untuk selamanya dan tidak merasa lapar lagi. 

Comments

Popular posts from this blog

Kerajaan Allah Hadir Di Tengah Kita

Kerajaan Allah Hadir Di Tengah Kita Saudaraku terkasih, sering kita bertanya dan merenung tentang bagaimana Kerajaan Allah itu hadir di tengah-tengah kita? Apakah itu bertumbuh dalam hidup kita? Dan bagaimana pertumbuhannya? Pertanyaan ini bisa dijawab lewat bacaan Injil hari ini. Kalau kita mengamati bibit tanaman, entah ubi, jeruk, kol, cabai, di ladang atau di kebun, proses pertumbuhannya tidaklah kita lihat secara detail tetapi semakin lama tanaman itu menjadi besar hingga membuahkan hasil. Proses itu akan menjadi lebih jelas kalau tanaman itu disiangi dan dipupuk dengan baik. Tuhan Yesus dalam menghadirkan Kerajaan Allah seperti pertumbuhan tanaman. Jika iman kita dipupuk dan dibangun tentu akan membuahkan hasil yang baik dalam kehidupan yang nyata. Benih itu akan bertumbuh bersama dengan cinta Allah dalam kehidupan kita. Setiap hari lewat berdoa, merenungkan firman Tuhan, berdevosi kepada orang-orang kudus, disinilah kelihatan iman itu akan bertumbuh seperti biji sawi yang...

Siksa Neraka Yang Kejam Dan Menyakitkan Menurut Suster Faustina Kowalsaka

Apakah neraka itu? Berapa besar dan apakah isinya Menurut (Santa) Suster Faustina Kowalska yang diperbolehkan Tuhan untuk melihat isi neraka dan menjelaskan kepada kita,  neraka adalah tempat yang luar biasa menyakitkan dan hampir tidak bisa dijelaskan dengan bahasa manusia. Suster Faustina hanya karena kerahiman Tuhan boleh melihat dan keluar dari neraka tanpa mati didalamnya. Setan sangat benci ketika melihat Sr Faustina berada di neraka,  namun karena Tuhan menjaganya,  maka mereka tidak berani berbuat apa-apa padanya.  Neraka adalah tempat yang sangat besar,  luas dan didalamnya terdapat luarbiasa banyak jiwa-jiwa yang dihukum.  Demikian penjelasan Sr Faustina mengenai siksaan di neraka: 1. Di neraka hukuman yang paling hebat adalah kehilangan Tuhan untuk selama-lamanya. Bukan 10 tahun,  20 tahun,  namun bermilyar tahun bahkan lebih, selama-lamnya.  2. Hukuman berikutnya adalah rasa sesal yang tidak pernah berhenti, terus...

Artis Legendaris Asal NTT, JHON SEME, Dengan lagunya Yang Terkenal Langit Masih Biru- Telah Meninggal Dunia

JHON SEME Turut Berduka Cita Yang mendalam  Meninggal Artis Legendaris kita asal NTT Rote Ndao Bapak atau  Bung JHON HENDRIK SEME .  Beliau Meninggal Dunia Di Rumah Sakit  Dharmais Jakarta. Bung jhon Seme Adalah artis terbaik NTT Rote Ndao. Beliau sebagai musisi seniman Legendaris. cipta lagu daerah Rote Ndao,sekaligus sebagai Vokal sejak dari tahun delapan puluhan dan juga  beliau bergerak dlm bidang pertanian utk masayarakat di NTT. Selamat jalan, Pak/Bung  Jhon Seme. kami para pengemarmu MengUcapkan Duka Cita yang mendalam dan Terima kasih sudah menemani kami dengan lagu-lagumu di tahun 90-an dan 2000-an. yang paling legendaris dan paling enak di dengar sampai sekrang. GAJA MATI TINGGALKAN GADING, DEMIKIAN JUGA DENGAN BUNG JHON SEME, PERGI HANYA TINGGALKAN NAMA DAN KENANGAN INDAH BAGI KAMI SELURUH NTT Langit memang masih biru dan akan selalu biru dengan lagu-lagumu yang terus menemani kami di saat suasana hati sedang limbur ataupun duka yang kadang membi...