Ketika berbicara tentang kekuasaan dan otoritas, kita tidak dapat menyangkal bahwa kekuasaan dan otoritas itu perkasa. Selain orang-orang yang tinggi dan perkasa, ada juga orang-orang biasa yang jatuh ke dalam godaan untuk menggunakan kekuasaan dan kekuatan agar segala sesuatunya berjalan sesuai keinginan mereka. Mereka akan berkelahi dan berteriak untuk menyampaikan ide dan cara mereka.
Inilah cara orang Farisi yang kita dengar dalam Injil. Mereka menggunakan kekuasaan dan otoritas untuk berkomplot dalam melawan dan bagaimana menghancurkan Yesus. Inilah kekuasaan dan otoritas yang disalahgunakan.
Bagaimana dengan Yesus? Seperti dikutip Yesaya, buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Kepada-Nyalah semua bangsa akan berharap.
Sesungguhnya jalan Yesus adalah kelembutan dan belas kasihan. Maka kita perlu tahu bahwa apa pun kekuatan dan otoritas yang kita miliki atas orang lain harus dijalankan dengan kelembutan dan kasih sayang.
Dengan kuasa dan otoritas muncul kewajiban kita untuk melayani dengan kasih, keadilan dan kebenaran. Semoga hidup kita berakar pada kasih, keadilan dan kebenaran sehingga yang remuk disembuhkan dan yang goyah dikuatkan.
0 comments:
Post a Comment