Mengapa yang menjadi saksi pertama Yesus yang bangkit adalah Maria Magdalena, bukan para murid? Mungkin karena Maria Magdalena mengenang Yesus yang wafat dengan hati. Sementara para murid mengenang Yesus yang wafat dengan pikiran.
Maria Magdalena tidak peduli apa yang terjadi padanya jika ia ketahuan mengunjungi makam Yesus oleh orang-orang yang menyalibkan Yesus. Para murid tidak berani tampil setelah peristiwa mengerikan itu. Pikiran mereka masih tercerai berai, mereka dalam keadaan kalut dan takut.
Maria Magdalena walaupun dalam keadaan kalut, namun hatinya tetap fokus pada Yesus yang baru saja wafat di salib. Dengan segenap hatinya ia kembali ke makam untuk memberikan yang terbaik dan yang terjadi di luar pikirannya, Yesus telah bangkit dan menjumpainya.
Ketika Yesus masih hidup maupun setelah kematian-Nya, Maria Magdalena tetap menaruh kasih yang mendalam dan total kepada Yesus. Sebelum peristiwa salib, Maria Magdalena juga mempunyai kasih yang besar. Ia mengiringi perjalanan Yesus dan para murid. Bahkan ia mengenali suara khas Sang Guru apabila ia dipanggil.
Ada orang yang begitu baik dengan seseorang ketika orang itu masih hidup. Seolah-olah dialah orang yang paling dekat dengannya. Namun ketika mati, jangankan didoakan, diurus kematiannya saja belum tentu. Ada pula orang yang selama hidup sama sekali tidak perhatian bahkan cenderung melupakan. Tetapi ketika orang itu mati, seolah-olah dialah yang paling dekat dengannya. Ia bisa menangis meraung-raung, sedihnya begitu mendalam. Padahal selama hidup, ia sama sekali tidak memberi perhatian. Tangisannya tidak akan mampu membangkitkan orang yang sudah mati.
Belajar dari Maria Magdalena, mari kita berikan perhatian kepada orang-orang yang ada di sekitar kita, baik ketika masih hidup maupun setelahnya. Perhatian kita akan sangat berdayaguna ketika memberinya masih dalam keadaan sama-sama hidup. Percuma kita menangis meraung-raung ketika ada orang mati namun selama dia menderita menjelang kematiannya, kita tidak berbuat apa-apa.
Sangat terpuji apabila kita memberi perhatian kepada orang yang sudah meninggal. Namun jauh lebih berbudi ketika selama masih hidup kita memberi perhatian yang lebih.
0 comments:
Post a Comment