Yesus menegaskan kesatuan-Nya dengan Bapa. Putera hanya berasal dari Bapa dan semua perutusan Putera berasal dari perutusan Bapa. Maka kehadiran Putera berarti juga kehadiran Bapa. Kehendak dari Bapa adalah keselamatan manusia. Maka kehadiran Putera menjadi kehadiran keselamatan dari Bapa. Keselamatan itu ditawarkan kepada semua orang tanpa kecuali dan tanpa penggolongan. Namun kenyataan manusiawi kita justru menggolongkan dirinya sendiri, yang pandai bijak dan orang tidak pandai.
Tawaran keselamatan Bapa diberikan kepada semua manusia. Namun tanggapan tawaran itu tidak diterima oleh semua manusia. Untuk sampai kepada Bapa manusia membutuhkan Yesus, yang adalah Putera Tunggal Bapa yang menjadi manusia. Kenyataan manusiawi-Nya menjadikan kita mampu dan bisa berkomunikasi dengan Bapa, memampukan kita untuk menjalin relasi kembali dengan Bapa yang sebelumnya hancur karena dosa.
Dalam sabda dan karya-Nya, Yesus senantiasa memberitakan kabar keselamatan. Maka Yesus memilih orang-orang tertentu untuk menjadi bagian dari karya-Nya. Sebagai manusia biasa, Yesus hidup dalam masa dan tempat tertentu. Karnanya, orang-orang pilihan-Nya menjadi penerus yang ulung, yang tidak mungkin bisa datang kepada Bapa jika Putera tidak memilih dan memanggil mereka.
Proses perjalanan sejarah keselamatan Kristus berlangsung begitu lama dan melalui berbagai zaman, melintasi berbagai benua dan saat ini sampailah kepada diri kita masing-masing di daerah tertentu, di zona geografis tertentu dan di kebudayaan tertentu pula.
Sebagai pengikut Kristus, di segala penjuru dunia ini, kita adalah satu yakni satu kesatuan dalam Kristus Yesus. Kita tidak mungkin datang kepada-Nya jika Ia tidak memanggil dan menghendaki kita.
Mari kita bersyukur jika kehadiran kita menjadikan orang lain lebih baik. Mari kita bersyukur mungkin karena kehadiran kita, orang lain mendapat anugerah keselamatan. Namun kita harus sadar bahwa bukan pertama-tama karena kita mereka menjadi demikian. Yesus yang kita terima-lah yang memanggil mereka. Kita yakin dan percaya bahwa semua telah diserahkan oleh Bapa-Ku kepada-Ku dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.