Wednesday, 1 April 2020
Saudaraku yang terkasih. Penghakiman Tuhan itu sempurna, membawa kemuliaan, menciptakan kekudusan dan kehidupan, membuat umat Tuhan kembali menjadi tempat kehadiran Allah. Ibarat mesin penggilas yang meratakan tonjolan batu-batu pada ruas jalan, demikianlah penghukuman Allah melindas kekerasan dan keangkuhan hati manusia. Kasih setia Tuhan itu penuh kuasa. Seperti tunas yang tumbuh di sela-sela bebatuan, nampak kecil dan lembut, namun ia akan bertumbuh besar. Perlahan tapi pasti, ia tetap bertumbuh bahkan menggulingkan batu di atasnya.
Tuhan Yesus dalam Injil hari ini menyembuhkan budak seorang perwira yang sakit kusta. Seorang perwira Romawi yang disebut ‘centurion’ komandan 100 orang tentara dan menjadi tulang punggung dari pasukan. Ia dikenal karena keberanian, dedikasi dan tanggung jawabnya. Sungguh luar biasa bahwa seorang yang berpangkat dan punya jabatan seperti perwira itu menunjukkan perhatian dan bela rasa kepada hambanya yang sakit di rumah. Suatu hal tidak biasa di masyarakat pada waktu itu yang memandang seorang hamba sebagai makhluk rendah dan tidak berharga. Ia mendatangi Yesus dengan penuh kerendahan hati, menanggalkan jabatan dan gengsinya. Ia tidak takut dicemooh oleh kaum sebangsanya karena datang kepada seorang pengkhotbah ‘jalanan’. Kerendahan hatinya membuat ia membuka diri untuk mempercayakan segalanya kepada Yesus dan membuat Yesus takjub. Sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorang pun di antara orang Israel.
Iman perwira Romawi tampak dalam permohonannya untuk menyembuhkan hambanya. Ia memohon agar Yesus bersabda saja maka hambanya akan sembuh. Ia percaya bahwa kata-kata Yesus penuh kuasa untuk menyembuhkan hambanya. Ia yakin bahwa kuasa Yesus tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Kata-kata Yesus menyembuhkan orang melampaui waktu dan tempat. Yesus dapat membuat mukjizat kepada siapa saja yang percaya kepada-Nya.
Perwira ini telah meneladankan kepada kita kerendahan hati dan iman. Ia juga mewariskan ucapan penuh makna, yang setiap kali kita ulangi ketika menerima Yesus dalam komuni kudus. Tuhan saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Sebuah iman dan kerendahan hati yang sungguh super.
Tuhan Yesus, tumbuhkanlah senantiasa dalam diriku sikap kerendahan hati dan iman, agar Engkaulah yang memenuhi seluruh hidupku. Amin.
Tuesday, 31 March 2020
Aku seorang ibu yang aktif di gereja. Karena aktivitas pelayanan ini, mau tidak mau aku harus bertemu dan berinteraksi dengan seorang imam, Pastor, Romo, Pater, Padre, Father atau entah apapun sebutannya.
Masih muda, energik dan bersemangat dalam pelayanan, menjadikannya idola banyak orang. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan kategorial sehingga begitu dikenal dan disayangi umat. Berkepribadian menarik, lembut tutur kata, penuh perhatian, baik, cerdas, dan ganteng adalah sederet kualitas diri yang ia miliki. Tentu sebagai manusia, ia punya kekurangan.
Demi kelancaran komunikasi dan koordinasi pelayanan, aku mendapatkan nomor hp, berteman di facebook dan lainnya. Namun komunikasi dan interaksi kami lakukan sebatas pelayanan. Aku semakin bersemangat dalam pelayanan karena kehadirannya seolah-olah menjadi sebuah magnet tersendiri.
Sebagai satu dari sekian ribu umat, aku bangga bisa dekat dengan pastor yang menjadi idola hampir sebagian umat ini. Sepertinya Tuhan sedang menghibur kaumku dengan kehadirannya. Aku adalah salah satu yang merasakan hal itu.
Aku sudah menikah dan punya anak. Sementara ia lebih muda dariku. Dia tak pernah memiliki pacar sebelum masuk seminari. Maka untuk urusan itu, dia masih perjaka ting-ting. Kadang aku heran, kok bisa-bisanya memilih untuk tidak menikah padahal kurang apa toh dia. Tapi itulah daya tarik seorang imam.
Sejak kedekatan dengannya, aku sadar bahwa di antara kami terdapat perbedaan yang besar. Tetapi perbedaan itu justru membuat kami saling menghargai. Aku menghargai dia sebagai seorang imam dan dia menghargaiku sebagai seorang ibu yang punya suami dan anak-anak. Hubungan kami menjadi sebuah pertemanan antara seorang imam dan umat.
Saat hubungan kami sebatas pertemanan imam-umat, tidak ada gossip. Tetapi, aku tidak bisa menyembunyikan perasaan yang semakin bertumbuh dalam diriku. Setiap hari aku selalu mengirim sms hanya sekedar menanyai kabar dan ia membalasnya dengan ramah. Kadang aku mengantar makanan kesukaannya ke pastoran. Sebelum tidur malam, sejenak kubayangkan wajahnya.
Anehnya, aku menjadi mudah cemburu ketika ada perempuan lain dekat dengannya. Ya, aku tak bisa menyangkal bahwa aku sedang jatuh cinta dengannya, meski aku tahu itu cinta terlarang.
Aku menjadi semakin dekat secara emosional dan fisik. Ada saja alasan bagiku untuk pergi ke pastoran sekadar melihatnya. Kadang aku mengajaknya untuk makan di restoran, kala ia punya waktu luang. Ketika berada dekatnya, aku merasa nyaman, bahkan lebih nyaman dari pada berada di samping suamiku.
Dari awal, sudah kukatakan kepadanya bahwa aku punya keluarga, suami dan anak-anak. Dia tahu itu. Dia juga berulangkali mengatakan bahwa perjuangan menjadi seorang imam itu tidak mudah. Maka ia tidak semudah membalikan telapak tangan untuk meninggalkan imamatnya. Ia mencintai imamat, panggilan dan semua umat.
Tetapi intensitas pertemuan yang meningkat tidak bisa menahan gejolak rasa yang mulai bersemi. Maka, aku berniat untuk mengungkapkan cintaku padanya. Sudah lama aku mencari waktu untuk ‘menembak’nya tapi aku takut salah sasaran.
Suatu saat, aku nekad, kalau ia tidak menerima cintaku biarlah aku mundur perlahan-lahan. Aku siap dengan segala konsekwensi. Apapun itu. Malu sebenarnya aku, sudah emak-emak mau nembak daun muda.
Gayung bersambut. Ternyata ia juga menyimpan sebuah rasa. Ciiieee. Pikirku, ya, cinta memang tidak buta. Tetapi cinta bisa membutakan orang. Aku merasa seperti berada di atas awan. Tak kubayangkan, seorang pemuda yang menjadi idola dari hampir semua umat akhirnya takluk dengan emak-emak seperti aku ini.
Eh, sabar dulu! Ternyata aku ke-pede-an.
Seperti kubilang di atas, dia mencintai panggilannya dan tak ingin meninggalkan imamatnya. Dengan mengungkapkan cintanya, ia mau mengatakan bahwa ia juga manusia yang punya hati dan perasaan. Pada saat yang sama ia adalah manusia yang telah dipanggil untuk tugas mulia. Dan dia tidak ingin membiarkan perasaan ini tumbuh terus.
Maka kami mulai berpikir akan resiko jika kami membiarkan perasaan kami berkembang. Kami mencoba secara baik-baik untuk saling melupakan satu sama lain. Tanpa ada perkelahian, kami berjanji untuk memutus hubungan, karena gossip semakin berkembang. Aku akui itu. Perlahan-lahan kami mengurangi frekwensi komunikasi dan pertemuan empat mata.
Kupikir, dia bisa melewati semua itu. Tapi aku? Jujur, aku tak bisa. Aku tak rela ada jarak di antara kami. Aku telah terperangkap dalam cinta terlarang dan aku hanya bisa berharap dari kepekaannya.
Waktu kucoba menghubunginya, alangkah kagetnya aku, karena nomor hp nya telah ia ganti. Aku nekat mencari nomornya. Tidak sulit mendapatkan nomor hp imam idola seperti dia. Namun, setiap kali aku sms atau telpon tak ada balasan dan tanggapan. Hatiku semakin hancur, kenapa aku harus jatuh cinta dengan orang yang jelas-jelas tidak bisa kumiliki dan sekarang ia tak peduli lagi denganku.
Suatu pagi, aku memaksakan diri untuk bertemu dengannya setelah misa. Di kamar tamu pastoran, kami bicara tentang perasaan. Dia mengatakan, ‘Aku mencintai imamatku dan aku mencintai keluargamu. Kita tidak boleh membiarkan perasaan ini semakin menguasai logika dan hati kita karena kita akan sulit berpikir logis ketika cinta seperti ini sudah menjalar di hati.’
Permintaannya yang paling menakutkanku adalah kami tidak boleh saling bicara dan kontak untuk beberapa waktu agar perasaan yang sudah tumbuh bisa layu dan hilang. Aku seperti orang gila. Setega itukah dia. Tidak tahukah dia bahwa aku begitu mencintainya, sementara dia dengan entengnya mengatakan hal itu.
Aku mencoba untuk membenci dia. Tetapi tidak ada alasan untuk membencinya. Setiap kali aku berpikir untuk itu, semakin aku mencintainya. Tuhan tolong! Kenapa cinta ini sungguh membuat aku gila dan tidak berpikir logis lagi. Sampai kapan aku bertahan dalam rasa yang selalu menyiksa, sementara dia dengan santai bebasnya membagikan cinta-Mu kepada orang lain? Aku tidak bisa melepaskan diri dari cintanya karena aku telah terperangkap oleh magnetnya.
Tak ada kontak! Tak ada komunikasi! Tak ada pertemuan empat mata! Tak ada antar makanan atau kirim pulsa! Tak ada makan-makan!
Tidak berselang, beredar kabar bahwa uskup akan memindahkan imam muda ini ke paroki lain. Seluruh umat begitu kaget dan hampir setiap orang menangis mendengar kabar ini. Dewan Paroki sibuk membuat surat permohonan kepada uskup untuk tidak memindahkan imam kesayangan umat ini. Namun, apapun usaha umat, imam adalah milik semua umat, bukan hanya satu paroki saja.
Aku? Jujur! Dari hati terdalam, aku tak rela ia pindah secepat ini dan kalau boleh memilih selamanya ia bertugas di parokiku.
Hatiku hancur kala membayangkan saat-saat ia berada di paroki lain dan dekat dengan perempuan lain. Ya, ia memiliki segalanya untuk menghipnotis perempuan manapun. Banyak perempuan dan ibu-ibu berpengalaman yang bisa meluluhkan ketahanannya. Aku takut! Tapi aku tak punya kuasa untuk menahannya.
Pada hari sebelum kepergiannya dari paroki, aku meminta waktu tiga puluh menit. Ia mau bertemu denganku. Ia katakan bahwa ia akan pindah tugas dan aku harus mendukung panggilannya. ‘Jika kamu mencintaiku, lepaskan dan dukunglah aku dalam jalan imamat ini. Cinta memang tidak harus memiliki. Cinta berarti melepaskan dan merelakan.’ Busyeeet… tuingg.
Tangisku memecah sejadi-jadinya. Hati siapa yang takan hancur bila cinta yang indah jadi begini. Aku tak peduli orang banyak yang melihat kami dari luar karena pikirku, kapan lagi aku bisa sedekat ini. Aku menangis seperti seorang anak kecil merengek-rengek meminta permen dari ibunya.
Cinta membuat aku menangis. Sungguh menyakitkan, aku yang telah mencintainya dan kini harus melepaskannya untuk pergi membagikan cintanya kepada banyak orang.
Aku bisa merasa mungkin Tuhan juga sedang menangis bersama kami, tetapi pada saat yang sama, Tuhan memberkati kami. Itulah cara Tuhan untuk menunjukkan kepada kami bahwa Ia juga merasakan penderitaan dan kesakitan hati manusia. Karena Tuhan menghadiahkan cinta kepada setiap orang. Namun Tuhan menjamin masa depan dan punya cara untuk menyembuhkan sakit atau pengorbanan hari ini. Ya, aku harus merelakan dan melepaskan imamku, meski aku sangat mencintainya.
Aku merindukan imamku. Aku tahu ada tujuan yang lebih mulia yang ia emban dan aku tak berhak mengambil hal termulia itu. Tuhan telah memilih dia dan meletakan padanya pelayanan untuk banyak orang. Cintaku tak sebanding dengan cinta Tuhan baginya. Aku hanya percaya bahwa Tuhan akan menjaga, membimbing dan menuntun imamku yang tercinta ini.
Aku tak tahu kapan rasa sakit ini akan sembuh dan bagaimana aku bisa menyembuhkannya. Aku mati rasa ketika ia meninggalkanku. Sekalipun aku mencoba untuk berlaku normal, tetapi kepingan hatiku terdalam tak ada di sana lagi. Aku mencoba bangkit, menemukan kepingan yang telah hilang. Dan aku sadar kepingan itu ada di keluargaku, di suami dan anak-anakku.
Aku masih terus berdoa untuk kebahagiaan imamku. Aku berdoa Tuhan merangkulnya setiap tidur malam dan menemaninya kala ia sendiri. Aku berharap Tuhan menyediakan cinta dan perhatian untuknya sebagaimana anganku tiap siang dan malam.
Imamku, pastorku, romoku, paterku, fatherku, padreku, aku mencintaimu tapi aku harus melepaskan dan merelakanmu untuk pergi ke mana saja sejauh Tuhan mengutusmu, karena engkau ditahbiskan untuk seluruh umat. Kini aku sadar, aku mencintainya karena ia adalah seorang imam.
Monday, 30 March 2020
Mengapa Natal dirayakan tanggal 25 Desember?
Terus terang tidak ada yang tahu apakah Yesus dilahirkan pada tanggal tersebut. Gereja mengambil alih tanggal tersebut dari pesta kafir bangsa Romawi yang terkenal dengan ungkapan, “Dies Natalis (Solis) invicti” Hari Raya Kelahiran Dewa Matahari yang Tak Terkalahkan. Pemujaan terhadap dewa Matahari amat kuat di masa itu dan dirayakan secara khusus pada saat-saat titik balik peredaran matahari. Untuk menjauhkan umat beriman dari gagasan yang kafir itu, Gereja menggantinya dengan misteri kelahiran Kristus Yesus sebaga Sang Matahari sejati yang menerangi setiap insan. Santo Leo Agung meresmikan perayaan Natal sebagai kesempatan emas untuk memperteguh iman akan misteri Allah yang menjelma menjadi manusia.
Apa Teologi Perayaan Natal?
Secara singkat dapat dikatakan bahwa Perayaan Natal mau menggarisbawahi Misteri Kedatangan Tuhan Yesus, Putra Allah dalam rupa daging manusia yang secara konkret dilahirkan oleh Santa Perawan Maria di Betlehem. Sungguh mau ditekankan di sini data historis misteri Inkarnasi, sehingga peristiwa-peristiwa historis yang mengelilingi kelahiran Sang Penebus pun berperan penting. Data historis itu adalah bukti dasar yang sungguh nyata yang mau diwartakan oleh Gereja.
Bagaimana awal mula perayaan Natal?
Sejarah mencatat bahwa pada tahun 336 perayaan Natal diadakan di Roma pada tanggal 25 Desember. Santo Agustinus pun mencatat tanggal yang sama dirayakan di Afrika Utara. Di dalam perkembangan selanjutnya melewati Italia Utara dan Spanyol dan menjadi suatu perayaan besar di dalam Tahun Liturgi Gereja.
Bagaimana sejarah Masa PRAPASKAH?
Sejak pertengahan abad II seperti termuat di dalam “Liber Sacramentorum III” telah direntis suatu masa pertobatan dengan berpantang dan berpuasa sebagai persiapan untuk menyongsong perayaan Paskah. Awal kebiasaan itu justru di masa hidup Santo Yustinus yang aktif berkarya bersama rekan-rekannya. Pada awal abad IV sudah tersebar di Gereja Timur dan akhir abad IV sudah menyebar pula pada Gereja Barat.
Mengapa masa berpuasa selama 40 hari?
Angka 40 itu diambil atas dasar Kitab Suci. Di dalam Kitab Suci selama 40 hari Nabi Musa berada di puncak Sinai (Kel34:28), selama 40 hari Nabi Elias berjalan menuju gunung Allah yang suci (1Raj 19:8), semua penduduk kota Ninive berpuasa selama 40 hari (Yn3:1-10), 40 tahun lamanya perjalanan Umat Allah dari perbudakan Mesir menuju Tanah Terjanji, 40 hari lamanya Yesus berpuasa di padang gurun (Mat 4:2).
Apa arti dan maksud dari masa prapaskah?
Konsili Vatikan II mengatakan bahwa Masa Prapaskah berciri ganda: sebagai peringatan atau persiapan pembaptisan dan sebagai masa pertobatan umat beriman mempersiapkan diri untuk merayakan Misteri Paskah dengan cara lebih tekun mendengarkan Sabda Allah dan meluangkan waktu untuk lebih rajin berdoa (KL 109).
Masa Prapaskah terhitung dari sejak kapan? Sejak Rabu Abu sampai menjelang Perjamuan Tuhan pada Kamis Putih.
Semoga oretan ini dapat menambah pemahaman dan penghayatan iman kita.
TAHUN LITURGI GEREJA KATOLIK
Apa itu Tahun Liturgi?
Tahun Liturgi adalah perayaan Karya Penyelamatan kita dalam Kristus sepanjang periode waktu satu tahun. Karena itu tahun liturgi hendaknya dilihat sebagai kumpulan perayaan selama satu tahun.
Apakah sama Tahun Liturgi dengan tahun sipil?
Tidak, namun demikian kita tetap mengakui kenyataan bahwa Allah dalam berbagai cara menyelamatkan manusia justru di dalam waktu yang menyejarah ini, sehingga tahun sipil pun harus dilihat sebagai tahun penyelamatan oleh Allah.
Apa maksudnya perayaan liturgi?
Perayaan karya penyelamatan Kristus. Itu artinya kalau liturgi dirayakan berarti Kristus Sang Imam Agung Perjanjian Baru hadir dan menyatukan segenap umat dalam kegiatan bersama yang bertujuan menguduskan mereka dan memuliakan Allah.
Apa yang menjadi pusat Tahun Liturgi Gereja?
Sengsara wafat dan kebangkitan Kristus adalah sumber daya yang menghidupkan, pangkal keselamatan kita, sekaligus menjadi pusat Tahun Liturgi Gereja sebab merupakan sumber hakiki bagi kehidupan kaum beriman.
Misteri paskah dihadirkan kembali dalam liturgi, apa maksudnya?
Misteri Paskah Kristus adalah suatu peristiwa historis yang unik, di satu pihak pernah terjadi di masa lampau tetapi mempunyai pengaruh dan berdaya guna selalu dan berkarya senantiasa dalam diri Kristus yang kini sudah mulia di surga.
Apa arti Paskah?
Paskah berarti “melewati”
- Malaikat maut melewati rumah-rumah dalam rangka pembebasan Israel dari penindasan Mesir.
- Bangsa Israel melewati laut Merah dari perhambaan menuju Tanah Terjanji.
- Kristus dengan melewati sengsara dan kematian menuju kebangkitan membuka jalan bagi kita kepada keselamatan.
- Para pengikut Kristus lewat pembaptisan melepaskan cara hidup manusia lama untuk menuju ke persatuan hidup bersama Allah dalam kelimpahan rahmat.
- Dalam hal ini jelaslah bahwa Paskah mengandung arti pembebasan dan penebusan kita, penyelamatan kita dari belenggu dosa menuju hidup bersama Allah.
Bagaimana perayaan-perayaan diatur dalam tahun liturgi?
Perayaan dalam tahun liturgi diatur menurut tingkatannya sebagai berikut: Sollemnitas (Hari Raya), Festum (hari Pesta), Memoria (hari Peringatan). Hari peringatan dibagi dua: Memoria Obligatoria (hari Peringatan Wajib) dan Memoria Facultativa (hari Peringatan Fakultatif). Hanya Hari Raya Paskah dan Hari Raya Natal memiliki oktaf.
Bagaimana struktur Tahun Liturgi?
Secara singkat dapat dikatakan bahwa awal mula struktur Tahun Liturgi berdasarkan kenyataan bahwa misteri Paskah Kristus adalah sumber dan pusat yang diperingati setiap minggu sejak zaman para rasul. Perlahan-lahan perayaan Paskah tahunan disemarakkan dengan masa persiapan dalam bentuk pantang dan puasa selama 40 hari terhitung sejak Rabu Abu. Kegembiraan Paskah diteruskan selama masa Paskah sampai Pentakosta.
Hal yang sama terjadi pula dengan Perayaan Natal yang disemarakkan oleh masa persiapan selama 4 minggu sebagai masa Adven, kemudian perayaan Natal dirayakan lebih lanjut dengan berbagai misteri penting hingga Pesta Pembaptisan Tuhan. Jadi dua masa ini merupakan tiang agung bagi Tahun Liturgi. Selanjutnya, 33 atau 34 Minggu dan Pekan disebut “Masa Biasa” terhitung sejak hari Minggu sesudah Pesta Pembaptisan Tuhan sampai menjelang Minggu Adven I.
Apa arti adven?
Adven adalah masa penantian. Adven adalah masa khusus di dalam lingkaran Tahun Liturgi Gereja.
Bagaimana latar belakang masa Adven?
Data asli mengenai awal mula masa Penantian tidak ditemukan, akan tetapi sejak abad-abad pertama kenyataan menunjukkan adanya masa persiapan untuk menyongsong perayaan Natal. Corak persiapan adalah berkenaan dengan penghayatan iman akan kedatangan Kristus baik melalui perayaan-perayaan liturgis maupun askese pribadi. Jadi Adven dilihat sebagai masa persiapan untuk menyongsong pesta Natal dan sebagai masa penantian eskatologis akan kedatangan Kristus pada akhir zaman.
Apakah ada struktur liturgi masa adven?
Ada. Masa adven terdiri dari empat minggu. Masa adven secara praktis dibentuk dalam dua periode:
Pertama, dari Minggu I sampai 16 Desember lebih diutamakan penantian eskatologis: umat diajak merenungkan misteri kedatangan mulia Kristus pada akhir zaman.
Kedua, dari tanggal 17 Desember sampai 24 Desember, baik di dalam Ekaristi maupun di dalam ibadat harian, semua rumusan diarahkan lebih jelas kepada persiapan menyongsong perayaan Natal.
Apa spiritualitas masa Adven?
Masa adven mengajak umat sekalian untuk menghayati beberapa sikap dasar demi pengungkapan semangat Injili di dalam kehidupan sehari-hari yaitu siap siaga menanti dengan gembira, optimisme dalam pengharapan, sikap tobat dan berpaling kepada Allah.
Kandang Natal dalam tradisi perayaan kelahiran Yesus adalah ide Santo Fransiskus dari Assisi (wilayah Umbria, Provinsi Perugia, Italia). Pada 1223, Fransiskus mengunjungi sebuah kota kecil bernama Greccio di Italia. Di sini Fransiskus mencari lokasi untuk merayakan Natal. Karena, Fransiskus merasa kapel pertapaan Fransiskan terlalu kecil untuk menggelar Misa Natal Tengah Malam. Di salah satu sudut kota Grecio inilah, Fransiskus menemukan sebuah ceruk. Lalu, dia mengubahnya menjadi altar.
Fransiskus saat itu ingin kelahiran Yesus diperingati masyarakat dengan lebih semarak. Dia meminta izin Paus Honorius III agar diijinkan membuat kisah kelahiran Yesus dalam bentuk tiga dimensi. Diijinkan! Fransiskus kemudian mengajak orang-orang katolik menyiapkan palungan dengan patung bayi Yesus. Lalu membawa jerami, domba, lembu maupun keledai. Misa kudus Natal lalu digelar di tempat ini.
Sejak malam Natal yang menakjubkan itu, tradisi membuat kandang natal bermunculan dalam rupa-rupa kreasi. Begitulah sejarah pertama Kandang Natal atau Palungan Yesus.
Lalu, apa pentingnya tradisi Kandang Natal?
Masa kini, tradisi Kandang Natal telah menjadi agenda tahunan tetap gereja-gereja Katolik. Kreasinya macam-macam. Ada yang bentuk kandang, ada pula yang berbentuk gua. Tidak ada masalah.
Nah, Paus Fransiskus mengajak umat katolik untuk lebih memaknai tradisi ini. Paus bahkan telah menulis Surat Apostolik setebal 6 halaman. Ditandatangani Minggu,1-12-2019 sore setelah berkunjung di kota Greccio, Italia. Kota yang pertama memulai tradisi Kandang Natal.
Santo Fransiskus pada tahun 1223 membangun kandang natal di kota Greccio, Italia. Merayakan Ekaristi di atas palungan. Menunjukkan ikatan tunggal antara Inkarnasi Anak Allah dan Ekaristi Kudus.
Merayakan natal. Semua orang berkumpul dalam kegembiraan di sekitar kandang. Tiada jarak rasa antara peristiwa asli di masa lampau dengan saat kini. Berbagi hakekat dalam misterinya. Inilah cara yang sederhana namun otentik untuk menggambarkan keindahan iman Katolik.
Kelahiran Yesus telah mengundang kita untuk ‘merasakan’ dan ‘menyentuh’ kemiskinan yang diambil Anak Allah atas diri-Nya sendiri dalam inkarnasi. Ini artinya kita manusia wajib menunjukkan belas kasih nyata kepada saudara-saudari kita yang sangat membutuhkan.
Beralih ke para gembala, Paus Fransiskus menulis bahwa, tidak seperti banyak orang lain, sibuk dengan banyak hal, para gembala menjadi yang pertama melihat hal yang paling penting dari semuanya; Karunia Keselamatan. Adalah orang yang rendah hati dan sederhana yang menyambut acara inkarnasi.
Dalam surat apostoliknya, Paus Fransiskus menulis, saat Hari Raya Epifani mendekat, kami menambahkan Tiga Raja ke upacara natal. Kehadiran mereka mengingatkan kita akan tanggung jawab setiap orang untuk menyebarkan Injil. Orang Majusi mengajarkan kepada kita bahwa siapapun dapat datang kepada Kristus melalui rute yang sangat panjang. Pertemuan menakjubkan dengan Mesias ini adalah permulaan penyebaran Injil di antara bangsa-bangsa.
Kandang Natal mengajarkan kita untuk lebih dalam merenungkan Yesus, untuk mengalami kasih Allah, untuk merasakan dan percaya bahwa Allah beserta kita dan bahwa kita bersama Dia. Satu tubuh dan darah. Realita tunggal.
Saudari dan saudaraku yang terkasih. Tuhan ingin mewujudkan rencana-Nya untuk menyelamatkan umat manusia dengan mengutus Putera-Nya. Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan sudah mewujudnyatakan apa yang sudah direncanakannya dari abad ke abad.
Tuhan mau memenuhi janji-Nya yang sudah disampaikan-Nya kepada tokoh-tokoh iman dan para nabi dari jaman ke jaman. Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Ia sangat setia untuk memenuhi janji-Nya. Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Dia sangat prihatin dengan keadaan manusia berdosa. Ia turun ke dunia merasakan penderitaan manusia dan karena cinta-Nya akan manusia, Ia berani berkorban hingga wafat di kayu salib.
Hari ini kita merayakan hari Raya Kabar Sukacita, dimana Maria menyatakan kesanggupannya untuk menjadi Bunda Yesus, inilah awal dari sejarah keselamatan Allah melalui seorang wanita yang mau kehendak Allah terjadi dalam dirinya. Rahimnya dijadikan pintu gerbang keselamatan atas kuasa Roh Kudus, Roh Allah sendiri.
Tentu peristiwa ini menjadi sukacita, ini bukan hanya karena aktivitas Tuhan semata tetapi juga adanya keterlibatan manusia yang nampak melalui Maria, Maria mewakili umat manusia di dunia ini, memberikan satu tanggapan yang sesuai dengan keinginan Tuhan maka dengan demikian karya keselamatan Tuhan pun terjadi di dunia ini. Kita bisa membayangkan kalau Maria tidak menanggapinya dengan positif, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kita. Maka seharusnya kita berterima kasih kepada Bunda Maria karena ia menanggapi tawaran Allah sehingga kita pun boleh mengalami keselamatan.
Dengan menerima Sakramen permandian kita sudah menjadi anggota Gereja yang sah. Apakah kita selalu bekerja sama dengan Tuhan agar keselamatan itu sungguh menjadi satu kenyataan bagi kita? Sadarkah kita bahwa mujizat selalu terjadi dalam hidup kita? Apa saja usaha pribadi kita agar Tuhan selalu kita rasakan dan sungguh hadir bersama kita setiap saat dalam hidup kita?
Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Ia sangat mencintai kita. Kabar sukacita yang kita rayakan hari ini disampaikan-Nya kepada Bunda Maria untuk mendatangkan keselamatan bagi kita. Kita berdoa semoga keselamatan yang sudah kita terima selalu kita jaga dengan baik dan kita pupuk setiap saat sehingga mendatangkan keselamatan abadi bagi jiwa kita di saat kita kembali ke pangkuan Bapa.
Saudaraku yang terkasih. Hidup adalah pilihan, ketika pilihan salah pasti kita akan kecewa dan bahkan putus asa pun terkadang marah pada diri sendiri karena pilihan itu adalah sangat penting dalam hidup kita.
Hidup ini memiliki begitu banyak pilihan, seperti pendidikan, berkeluarga, biarawan/ti, profesi, bisnis, cinta, kepercayaan dan banyak dech. Semuanya menuntut kita untuk memilih mana yang terbaik untuk diri kita. Pada awalnya semua orang bangga dengan pilihannya tetapi pada akhirnya tidak semua orang setia pada pilihanya, saat ia sadar bahwa pilihanya tak sepenuhnya sesuai dengan apa yang dia impikan.
Dalam Injil hari ini kita mendengar Tuhan Yesus yang memilih para murid-Nya, ini adalah momen yang penting dan serius karna ini menentukan kelanjutan karya-Nya di dunia ini, maka Yesus berdoa semalam-malaman agar dapat memilih murid-Nya menurut kehendak Bapa-Nya.
Semua kita tahu tugas murid Yesus yaitu mengikuti Yesus, tinggal bersama Yesus agar dapat menyelami kehidupan Yesus, mereka di utus untuk mewartakan apa yang sudah mereka dengar dari Yesus, dan menjadi saksi atas kebangkitan Yesus. Yesus memilih 12 orang murid yang menjadi pondasi Gereja-Nya, mereka dipilih secara khusus agar dapat hidup lebih intim dengan diri-Nya, Yesus mengajar mereka tentang Bapa surgawi yang penuh kasih, tentang bagaimana hidup seperti Dia sendiri yang hidup dalam ketaatan penuh kepada Bapa. Tentang segala pekerjaan-pekerjaan baik yang dilakukan-Nya dan setelah kematian dan kebangkitan-Nya, para murid-Nya yang akan bertanggung jawab melanjutkan misi penyelamatan Allah di dunia ini.
Bagi kita yang hidup sekarang ini, masih di beri kesempatan untuk mengikuti Yesus dengan meneladani jejak para murid yaitu mengikuti Yesus dan tinggal di dalam Dia, supaya kita dapat diutus untuk mewartakan ajaran-Nya dan kita sudah melakukan pilihan yang benar, sebab kita telah memberi diri menjadi pengikut Kristus melalui baptisan yang kita terima. Maka bertahanlah pada pilihanmu ini, seperti kata Paulus, hendaklah kamu hidup didalam Dia, berakar didalam Dia dan dibangun diatas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh di dalam iman yang telah di ajarkan kepadamu dan hati-hatilah jangan sampai ada yang menawanmu dengan filsafat kosong dan palsu.
Semoga kita menjadi Pengikut Kristus yang Setia dan Bermutu.
Bapa, kuatkan iman kami agar kami berani datang kepada-Mu. Mampukan kami untuk senantiasa menimba rahmat kebijaksanaan-Mu. Semoga kami mampu untuk menjadi murid-Mu yang bijaksana. Tuhan, sembuhkan dan bebaskan kami dari berbagai belenggu yang mengekang kami.