Skip to main content

Posts

Murah Hatilah Seperti Bapamu Murah Hati. (Lukas, 6:36-38)

Media sosial, tidak jarang kita jumpai orang saling mencerca, memfitnah dan menghakimi. Ujaran kebencian dan hoax pun dengan mudah disebar begitu saja. Ruang untuk sejenak berpikir dan berdiam diri mempertimbangkan baik buruknya sikap-sikap ketergesaan menghakimi hampir tidak dikondisikan.  Manusia menampilkan diri sebagai homo homoni lupus, serigala bagi sesama. Tanpa banyak berpikir dan introspeksi diri. Ajaran Yesus tentang murah hati dapat dimaknai sebagai seruan untuk mengimplementasikan Hukum Cinta Kasih. Kasihilah Allahmu dengan segenap hati dan Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kemurahan hati tampak dalam sikap hidup keseharian sebagai penegasan dimensi kemanusiaan kita. Lakukan yang baik dan hindari yang jahat sebagai kaidah dasar moral etis universal dapat menjadi rujukan dalam hidup. Apakah secara gegabah menghakimi dan mempersalahkan sesama secara subjektif tanpa mendalami esensi persolan dengan baik? Apakah kebiasaan memfitnah dan menjadi penyebar hoax...

"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.(Markus, 10-13:16)

(Markus, 10-13:16) Melalui Sakramen Perkawinan, Allah menghendaki agar persatuan suami-istri adalah persatuan saling membahagiakan satu sama lain, saling memberikan perlindungan yang kokoh, saling memandang satu dengan yang lain sebagai pribadi yang berharga, saling menghadirkan keramahan dan kelembutan, dan saling menghibur di dalam menapak kehidupan. Sesungguhnya yang diharapkan oleh Tuhan dari kita adalah Semangat Cinta Kasih, Semangat Kesetiaan, dan Semangat Pengampunan. Dalam semangat inilah Allah berharap kita dapat menjaga keluhuran martabat dan kesucian Sakramen Perkawinan. Kasih suami-istri sejati terwujud dalam kelahiran anaknya.  Kesetiaan Allah kepada suami-istri itu harus merupakan kesetiaan suami-istri kepada anaknya. Anak itu murni, tidak berpikir atau berbuat jahat, belum tahu berpihak, justru sangat membutuhkan kasih dari yang mengadakannya yaitu Allah, bapak dan ibunya.  Sikap polos, tulus, saling pengertian satu sama lain, tidak mementingkan diri. Seperti an...

Tentang Perceraian Suami Istri. !?Apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia. Mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia." (Markus 10:1-12)

Pada suatu hari Yesus berangkat ke daerah Yudea  dan ke daerah seberang sungai Yordan.  Di situ orang banyak datang mengerumuni Dia, dan seperti biasa Yesus mengajar mereka.  Maka datanglah orang-orang Farisi hendak mencobai Yesus. Mereka bertanya, "Bolehkah seorang suami menceraikan isterinya?" Tetapi Yesus menjawab kepada mereka,  "Apa perintah Musa kepada kamu?" Mereka menjawab,  "Musa memberi izin untuk menceraikannya  dengan membuat surat cerai." Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Karena ketegaran hatimulah Musa menulis perintah itu untukmu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka pria dan wanita;  karena itu pria meninggalkan ibu bapanya  dan bersatu dengan isterinya. Keduanya lalu menjadi satu daging.  Mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah,  janganlah diceraikan manusia." Setelah mereka tiba di rumah, para murid bertanya pula tentang hal itu kepada Yesus. Lalu Yesus berkata kep...

Menjadi Haram Dan Terang Dunia.ā€œGaram memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.ā€ Markus 9:41-50

Pada suatu hari berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, ā€œSesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya.ā€  ā€œBarangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) Jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)  Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan ...

Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.(Markus 9: 38-40)

Sabda Tuhan hari ini mengajarkan kita untuk menjadi orang yang bijaksana, sebagaimana sabda-Nya: "Jangan kamu cegah dia, sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita".  Bukanlah hal yang mudah untuk memiliki sikap bijaksana, karena sikap bijaksana adalah merupakan rahmat Allah. Tidak semua pemimpin adalah juga seorang pamong, namun seorang pamong sudah tentu adalah seorang pemimpin. Mengapa demikian, karena seorang pamong senantiasa mengandalkan suara Tuhan yang muncul dari lubuk hatinya dalam setiap pengambilan keputusannya.  Sehingga keputusan yang bijak akan menimbulkan keyakinan bahwa kebijaksanaannya dapat dipercaya karena untuk kepentingan orang banyak. Kita ini manusia lemah yang seringkali dikendalikan oleh hawa nafsu yang saling berjuang dalam tubuh kita. Hawa nafsu akan menggiring kita untuk selalu mengedepankan kepentingan diri kita sendiri, kesombong...

Pesta Takhta Santo Petrus. "Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-KU, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga" (Matius, 16:13-19)

Gereja merayakan Pesta Santo Petrus. Baik  Petrus maupun Paulus mengalami banyak penderitaan, penganiayaan.  Keduanya mati sebagai martir karena iman akan Yesus Kristus. Kemartiran  tidak harus selalu berarti mengorbankan hidup karena iman akan Kristus.  Kemartiran juga berarti mengorbankan kepentingan-kepentingan pribadi  demi nilai-nilai Injil. Sebuah lukisan berjudul "ordination"  karya seorang pelukis Perancis, Nicolas Poussin (1594-1665),  menggambarkan bagaimana Yesus menyerahkan kunci surga kepada Santo  Petrus di hadapan para rasul lainnya seperti yang kita baca pada Injil  hari ini: "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, apa yang  kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kaulepaskan di  dunia ini akan terlepas di surga".  Kita tahu bagaimana kualitas  para rasul, Petrus yang pernah tiga kali menyangkal Yesus, Thomas yang  pernah meragukan Yesus yang bangkit, dan Yakobus dan Yohanes yang...

YESUS Mengusir Roh Jahat dari Seorang Anak Yang Bisu. (Markus, 9: 14-29) .

Kisah tentang seorang anak yang kerasukan roh jahat, yang membisukan dan menulihkan. Apabila roh itu menyerangnya, anak itu dibanting-bantingnya ke tanah, mulutnya berbusa, giginya kertakan dan tubuhnya kejang. Para murid Yesus mencoba mengusir roh jahat itu tetapi mereka tidak mampu mengusirnya. Yesus-lah yang mampu mengeluarkan roh jahat itu dari si anak. Kita pun mengalami kerasukan setan yang membisukan dan menulihkan. Ketika roh itu menyerang, kita tidak mampu mendengarkan sabda Allah, kita tidak mampu menyuarakan cinta dan kebenaran, kita dibanting-banting oleh konflik kepentingan dan perhitungan untung rugi. Kita menjadi bisu bertutur dan tuli mendengar cinta Allah dan kebenaran-Nya. Pertanyaannya adalah, adakah orang yang berupaya menyembuhkan kita? Pernahkan kita sendiri menyadari kebisuan dan ketulian itu? Bukan hal yang mudah untuk mengusir setan yang membisukan dan menulihkan kita. Tetapi mari kita membiarkan Yesus hadir dan berkarya dalam diri kita, ini adalah resepnya. Je...