We Are Creative Design Agency

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Illum, fuga, consectetur sequi consequuntur nisi placeat ullam maiores perferendis. Quod, nihil reiciendis saepe optio libero minus et beatae ipsam reprehenderit sequi.

Find Out More Purchase Theme

Our Services

Lovely Design

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Great Concept

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Development

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

User Friendly

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Recent Work

Wednesday, 29 April 2020

Jangan Putus Asa Sebab Allah Akan Menolong Engkau

Yesaya 41: 10 “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan- Ku yang membawa kemenangan.”

Ulangan 31: 6 
“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.'"

Ada masanya dimana seseorang mengalami putus asa di dalam kehidupannya. 

Putus asa biasanya timbul kala manusia mengalami permasalahan hidupnya yang tak kunjung dapat diselesaikan. 

Putus asa juga dapat menjadikan manusia menjadi malas atau tidak mau lagi dalam melakukan suatu usaha yang semula ingin dilakukannya atau ingin diraihnya.

Kehilangan harapan, kehilangan kesempatan untuk mencoba, kehilangan tujuan hidup, bahkan sampai manusia kehilangan kendali adalah dampak yang ditimbulkan dari putus asa. Seolah-olah sudah tidak ada jalan kehidupan yang ingin ditempuh, seolah-olah dunia ini begitu kecil, seakan-akan tidak ada jawaban atas permasalahan yang tengah dihadapi, semua jalan yang telah dicobanya menemukan jalan buntu dan tidak ada kesempatan untuk mencoba kembali. 

Begitulah fakta yang dapat kita lihat dari berbagai macam kejadian-kejadian yang dialami oleh orang-orang disekitar kita.

Masalah dan tantangan hidup akan terus dan senantiasa ada selama kita masih hidup didunia ini. Kekecewaan akan kehidupan kita yang tidak di inginkan dan di harapkan menjadikan kita mengalami kekalahan dalam menjalani kehidupan ini. Sehingga kita menyerah akan keadaan hidup yang terjadi. 

Menyerah bukanlah jawaban akan penyelesaian masalah kehidupan kita. Saat kita tunduk dan takluk kepada keputus asaan maka kita akan sangat sulit untuk bangkit. 

Permasalahan hidup yang sedang terjadi pada hidup kita, sesungguhnya itu tidaklah dapat melebihi kekuatan kita. Jadi jangan sampai kita terpuruk karena ketidaksanggupan dan ketidakmampuan kita dalam menghadapi masalah kita. 

Setiap pencobaan yang datang atau di izinkan Tuhan pada kita, tidak pernah diluar batas kemampuan kita. 

Didalam Tuhan selalu ada harapan yang akan membawa kita kepada sebuah kepastian hidup. Jalan keluar atas semua permasalahan hidup kita akan kita temukan hanya didalam Yesus. 

Teruslah maju menggapai cita-cita dan cinta kita yang menjadikan tujuan hidup kita menjadi berwarna dan penuh dengan semangat. 

Jangan kita meletakkan masalah kita pada keadaan yang mengganjal langkah kaki kita dalam melangkah.

Kita tidak akan pernah mengalami kemajuan jika kita memfokuskan semua permasalahan hidup kita menjadi tujuan hidup kita. Karena itu akan menjadikan kuasa-kuasa kegelapan yang iblis ingin berikan akan lebih menguasai hidup kita.

Ada yang kita jumpai, kita dengar atau yang kita lihat sendiri di tengah-tengah masyarakat baik melalui langsung melihat, melalui media cetak maupun media televisi, orang melakukan bunuh diri dikarenakan telah mengalami putus asa menjalani kehidupannya. 

Mereka yang mengakhiri kehidupannya dengan caranya sendiri, banyak disebabkan oleh hubungan percintaannya dengan calon atau dengan pasangan hidupnya berakhir, masalah keuangan yang tak kunjung membaik, masalah yang terjadi didalam keluarga, masalah aibnya dan aib keluarganya akibat dari perbuatannya sendiri maupun perbuatan salah satu anggota keluarganya atau masalah-masalah yang lainnya.

Putus asa diakibatkan karena tidak ada yang membimbing dan mengarahkannya untuk keluar dari permasalah yang dihadapinya. Biasanya dikarenakan mengandalkan kekuatannya sendiri dan tidak mau mendengarkan saran dan pendapat dari orang lain.

Dampak buruk yang lebih sering terjadi dari berbagai banyak kasus yang terjadi adalah berputus asa.

Tuesday, 28 April 2020

Arti Khusus Empat Minggu Adven Yang Jarang Di Ketahui


Arti Khusus Empat Minggu Adven yang Jarang Diketahui

Tanggal 1 Desember 2019, umat Kristiani di seluruh dunia akan memasuki pekan pertama masa Adven atau Adventus (kedatangan). Dalam masa Adven ini kita semua diwajibkan untuk menyiapkan diri guna menyambut kedatangan pesta Natal, memperingati kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus juga kedatangan-Nya untuk kedua kalinya.

Masa Adven dirayakan dalam empat pekan berturut-turut sebelum Natal. Namun tahukah kita, setiap minggu Adven, dari minggu pertama hingga minggu keempat memiliki arti khusus.

Minggu Adven I
Minggu pertama Adven, mengingatkan kita akan kedatangan Yesus Krisus sang penebus. Minggu pertama yang ditandai dengan sebatang lilin ungu ini memiliki arti sebagai HARAPAN. Kita semua menantikan kedatangan Kristus penuh sukacita dan harapan.

Lilin pertama pada pekan ini disebut sebagai Lilin Nabi yang mengingatkan bahwa kedatangan Yesus sebagai Mesias sudah diwartakan para nabi terdahulu.

Minggu Adven II 
Minggu kedua Adven memiliki arti sebagai KESETIAAN dan CINTA. Pada minggu kedua ini lilin ungu kedua dinyalakan, mengingatkan kita untuk tetap setia mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Kita diwajibkan menyiapkan hati dan cinta demi menyambut kedatangan Kristus.

Lilin kedua disebut Lilin Betlehem yang memiliki arti bahwa Yesus Krisus Sang Juru Selamat kita akan lahir di dalam hati kita.

Minggu Adven III
Minggu ketiga Adven ditandai dengan dua batang lilin ungu dan satu lilin merah jambu. Minggu ketiga ini mengingatkan kita tentang SUKACITA. Kita bersama-sama bergembira untuk menyambut kelahiran Yesus Sang Juru Selamat kita.

Lilin ketiga disebut Lilin Gembala karena kabar sukacita tentang kelahiran Yesus Kristus pertama kali diberitahukan kepada orang-orang yang rendah hati dan tulus.

Minggu Adven IV
Ini adalah pekan terakhir dari masa Adven. Minggu keempat yang memiliki arti khusus PERDAMAIAN ini ditandai dengan tiga batang lilin ungu dan satu lilin merah jambu. Minggu keempat Adven mengingatkan kita tentang kemuliaan Tuhan, Sang pemilik semesta alam. Bersama-sama kita bersukacita menyambut kedatangan-Nya.

Lilin keempat disebut Lilin Para Malaikat yang melambangkan kebahagiaan dan sukacita menyambut kedatangan Sang Juru Selamat.

Perumpamaan Pohon Ara Dan Iman Kita umat Katolik

Lukas 13:6 9  Lalu ia berkata4 kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya.
Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Lukas 13:7

Pohon ara rata rata menghasilkan buah setelah berumur 3 5 tahun. Sementara yang diceritakan di dalam perumpamaan, pemilik pohon ara ini sudah menanti sampai tahun ketiga. Penggarap kebun anggur dan sekaligus pengurus buah ara ini, minta kesempatan setahun lagi untuk mengusahakan sedemikian rupa agar berbuah di tahun yang keempat. Bila tidak, penggarap ini setuju pohon ara tersebut ditebang saja karena hanya memenuhi lahan dan tidak ada gunanya diteruskan hidup.

Apa maksud dari perumpamaan Yesus ini? Konteks pelayanan Yesus pada waktu itu terlihat jelas, bahwa banyak orang hidup di dalam keagamaan yang fanatik tetapi gagal menghasilkan kehidupan yang berbuah seperti yang Tuhan kehendaki.

Marilah kita fokus kepada si penggarap. Ia ingin pohon ara berbuah, tapi jika tidak juga berbuah ia akan melakukan action, menebang pohon itu. Dia tunggu timing yang tepat untuk bertindak, agar tidak buang buang waktu dan energi lebih banyak lagi. Penggarap kebun adalah gambaran dari Tuhan Yesus. Panggilan Yesus kepada kita semua adalah untuk berbuah agar bisa dilihat dan dinikmati oleh ba 
nyak orang. Dia juga mengatakan hal ini dalam berbagai versi yang senada, intinya menjadi terang dan garam dunia.

Kesaksian yang baik punya dua unsur: proklamasi dan aksi. Proklamasi penting menyangkut pernyataan iman bahwa kita adalah anak anak Tuhan, tapi juga perlu aksi yang berperan lebih penting karena mewujudkan iman yang kita proklamasikan melalui tindakan yang nyata.

Aksi yang baik bisa memberikan buah buah dampak yang baik pula. Kenapa?
Pertama karena aksi menunjukkan perubahan karakter kita. Perubahan yang memberi dampak menjadi kesaksian yang baik.
Kedua, karena menghasilkan kegerakan yang positif sehingga memengaruhi banyak orang untuk bertindak bersama.
Ketiga, karena menghasilkan karya yang bisa dinikmati dan memengaruhi hidup orang lain untuk bisa percaya sungguh kepada Yesus dan menjadi alat saksi Nya.

Inilah waktunya untuk act to impact, bertindak untuk memberi dampak. Jangan sampai saat waktunya habis kita kedapatan tidak berbuah, akhirnya kita malah ditebang Nya.

Sunday, 26 April 2020

Malam Paskah,Lilin Paskah Menjadi Terang Dan Cahaya Kristus

Saudariku yang terkasih. Pada bagian pertama dari liturgi Malam Paskah yang khusyuk ini, kita mendengarkan kisah tentang hubungan Allah dengan umat pilihan-Nya. Ini adalah kisah yang lahir dari pengalaman umat tentang Tuhan yang merupakan Pencipta dan Juru Selamat. Tema yang berulang adalah cinta dan kebaikan Tuhan yang luar biasa yang memberikan kehidupan kepada umat-Nya dan yang setia dan setia pada janji-janjinya. 

Pada malam ini nanti kita tidak lagi mengangkat sosok penderitaan dan kematian, tetapi kita mengangkat cahaya abadi dari lilin Paskah. Cahaya Kristus yang bangkit, yang masih menanggung luka penderitaannya, datang kepada kita dalam kemuliaan. Dan terang ini, yang diwariskan dalam iman, memiliki kuasa untuk mengatasi semua kegelapan, semua dosa.

Terang yang kita angkat malam ini, adalah terang Allah, Bapa, Putra dan Roh Kudus, yang diberikan kepada kita, diletakkan di tangan kita dan mencari tempatnya di hati dan pikiran kita. Lilin Paskah ini membawakan kita kuasa Allah, kasih abadi, yang terlihat dalam Yesus yang tersalib, sekarang dipersembahkan bagi kita semua. Itu adalah sesuatu yang tidak pernah dapat kita raih untuk diri kita sendiri atau temukan dalam sumber daya kita sendiri.

Bahasa dan kebenaran Vigil Paskah kita adalah bahasa kelahiran kembali, kelahiran baru, kelahiran yang datang dari atas. Inilah kehidupan baru di mana kita semua berusaha diperbarui pada malam ini. Kehidupan baru ini adalah untuk membentuk dan membingkai kehidupan kita sehari-hari, setiap tindakan kita, dan mengubah kita dari dalam.

Dalam kuasa Roh Kudus hidup kita memiliki cakrawala baru. Sekarang hidup kita memperoleh kriteria baru yang dengannya kita menilai apa yang harus dilakukan, apa yang harus dicari, apa yang harus dihindari, apa yang harus ditentang.

Dari kehidupan baru ini kita memperoleh kekuatan hidup baru. Dibentuk oleh kehidupan baru dalam Kristus ini semoga kita dapat membentuk kebiasaan hidup yang berbeda, kebiasaan berdoa setiap hari, rutinitas kebaikan, pengampunan yang ditentukan dan pengorbanan diri. Dari cahaya lilin ini, dari air pembaptisan yang dengannya kita akan diberkati, kita dibentuk kembali, dilahirkan kembali, mencari kekudusan dan sukacita-Nya.

Inilah mengapa cahaya ini sangat menarik. Inilah sebabnya mengapa memegang lilin di kegelapan dunia kita adalah naluri yang begitu dalam, diulangi di seluruh dunia, terutama di hadapan kejahatan. Kita dilahirkan untuk terang ini, dilahirkan untuk hidup dalam terang ini, dilahirkan untuk masuk ke dalam terang ini meskipun kadang-kadang kita lebih suka kegelapan.

Saudaraku terkasih, Kristus telah bangkit, Alleluia. Dan kita memiliki kemungkinan untuk membuka hati kita dan menerima karunia harapannya. Mari kita buka hati kita untuk berharap Paskah ini. Semoga ingatan akan karya-karya dan kata-katanya menjadi cahaya yang mengarahkan langkah-langkah kita di jalan iman, menuju Paskah yang tidak akan berakhir.

Paskah tidak hanya nyata karena dinyatakan dalam liturgi: itu menjadi nyata ketika orang disembuhkan, dihibur dan diperkuat oleh kasih Kristus yang memberi hidup, yang kita berikan kepada saudara atau saudari kita. Paskah adalah nyata ketika kita menjadi "sakramen" kehadiran Kristus yang bangkit, terang dunia, dan nilai-nilai yang Dia ajarkan selama hidupnya di bumi.

Ketika kita memperbarui janji baptisan dalam liturgi malam ini, kita diberi kesempatan untuk berkomitmen pada diri kita sendiri untuk mengikuti jejak Tuhan Yang Bangkit secara pribadi, sebagai komunitas iman, dan sebagai keluarga Allah.

Dalam praktek ini berarti kita harus, dengan bantuan Allah, bertekun dalam upaya untuk mati bagi dosa dan hidup untuk Allah dalam Yesus Kristus, Tuhan yang bangkit. Dia menantang kita untuk memberikan ekspresi pada kehidupan baru kita bukan hanya di gereja atau pada acara-acara khusus; tetapi di rumah kita, lingkungan kita dan dalam masyarakat, setiap hari dalam hidup kita. Dengan cara ini, iman kita menjadi hidup dan kita hidupi kebenaran dari perayaan Paskah hari ini. saya berharap kita semua mendapat berkat dari Tuhan dan Allah kita yang pengasih, karena Dia telah bangkit, Alleluia.

Kebangkitan Yesus Menjadi harapan Hidup

Kebangkitan-Mu melepaskan kami
Dari belenggu dosa yang tak terkira
Kebangkitan-Mu membukakan pintu sorga
Bagi orang-orang yang percaya

Kebangkitan-Mu memberi harapan
Bagi mereka yang tak putus berdoa dan berharap
Engkau-lah harapan baru
Bagi siapapun yang ingin memuliakan-Mu
Terima kasih Tuhanku

Marilah berdoa 
Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu Karena Yesus Kristus telah bangkit dari Kubur. Dengan kebangkitan-Nya, Kau tumbuhkan semangat dan harapan baru dalam hati kami, umat baru Kau ciptakan dan pintu surga Kau buka bagi kami. Melalui kebangkitan-Nya kuasa doa kaucurahkan, kami Kau damaikan dengan Dikau dan sesama serta masyarakat dan bangsa kami yang porak poranda akibat covid 19, Kau pugar kembali. Dengan kenaikannya Ia merintis jalan ke surga dan menyediakan tempat bagi kami. Semoga karena rahmat kebangkitan-Nya kami menjadi manusia baru yang penuh harapan, yang gigih melawan dosa dan kejahatan, yang setia mengikuti kehendak-Mu, dan tak gentar akan derita salib. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


Darah Kristus menebus segala dosa yang dilakukan segala manusia dari segala jaman, yang menaruh imannya kepada darah penebusan ini sehingga bisa diselamatkan.

Darah Kristus adalah dasar bagi Perjanjian Baru. Pada malam sebelum Yesus akan disalibkan, Dia mengedarkan cawan berisikan anggur kepada para rasul dan berkata, cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku yang ditumpahkan bagi kamu. Penuangan anggur pada cawan menjadi simbol bagi darah Kristus yang akan ditumpahkan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan terimalah anugerah keselamatan dari pada-Nya. Di dalam Dia, ya hanya di dalam Yesus Kristus, kita memperoleh pengampunan atas segala dosa kita dan menerima anugerah keselamatan serta kehidupan yang kekal.

Hari Jumat Agung Memperingati Sengsara Dan Wafat Tuhan Salib Lambang Kemenangann

Saudariku yang terkasih. Hari ini kita merayakan Jumat Agung Sengsara Tuhan kita, saat ketika Yesus, Tuhan kita dihukum mati oleh Pontius Pilatus atas dorongan lawan-lawannya, dihukum dan disiksa, dipaksa memikul salib kayu yang berat, akhirnya disalibkan di kayu salib dan mati. Inilah yang kita peringati hari ini, hari ketika Tuhan kita sendiri mati demi kita.

Pengalaman kita membaca sore ini diperkuat oleh segala sesuatu di sekitar kita. Ada perasaan kehilangan yang mendalam, ketidakhadiran di gereja saat ini. Tidak ada lonceng tidak ada dekorasi. Tabernakel kosong. Altar kosong. Ini adalah satu-satunya hari dalam kalender Gereja ketika Misa tidak dirayakan. Kita hampir dalam kondisi mati suri. Yang bisa kita lakukan adalah mengingat sekali lagi apa yang diberikan kepada kita. Kita bercermin. Kita menghidupkannya kembali. Kita berduka.

Di kapel dan gereja di seluruh dunia hari ini, orang berdoa Jalan Salib dan menelusuri kembali langkah-langkah Kristus dan melafalkan kata-kata kuno yang terukir di hati kita: Ya Kristus, kami menyembah dan memuji Dikau, sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

Salib hari ini adalah tanda kita, pusat ibadat kita, dan untuk alasan yang baik: karena kita merangkul makna, kekuatan, dan bahkan kebutuhannya secara mendalam. Dalam beberapa menit kita akan memuliakannya dengan ciuman atau tindakan penghormatan lainnya mengungkapkan dengan sedikit cara bahwa alat penderitaan ini juga merupakan kunci yang membuka bagi keselamatan kita. Salib adalah sarana untuk mencapai tujuan, namun bukan tujuan itu sendiri.

Untuk semua kesedihan dan rasa sakitnya, semua drama dan tragedinya, kisah tentang sengsara dan kematian Kristus ini menawarkan kepada kita sesuatu yang lain, sesuatu yang mungkin tampak kontradiktif. Itu memberi kita ada alasan untuk berharap. Dan itu ada dalam kata-kata yang baru saja kita dengar.

Detailnya bukan kebetulan. St Yohanes memberi kita gema tentang Eden di mana perjalanan manusia di bumi dimulai, dan di mana ia jatuh karena anugerah. Tetapi sekarang, kita memiliki Adam baru, yakni Kristus yang melangkah ke taman untuk menghadapi pengkhianatan, penderitaan, penghakiman dan kematian. Dengan Gairah-Nya, Kristus memberi kita sebuah Kejadian baru. Ia memberikan kita awal yang baru, peluang baru, cara baru untuk maju. Karena apa yang terjadi hari ini, kita bisa mulai lagi.

Kata-kata terakhir Kristus dalam Injil ini memberi tahu kita: ‘Sudah selesai’. Tapi apa yang selesai? Kehidupan duniawi Kristus telah selesai. Bab panjang dalam sejarah manusia telah selesai. Cara hidup lama kita sudah selesai. Umat manusia menunggu penyelamat selesai. Dan sebanyak yang kita inginkan agar Injil ini memiliki akhir yang lain, kita menyadari bahwa kasih Allah yang luar biasa memberi kita sesuatu yang lebih baik.

Kita tidak lagi melihat Yesus, dan kita tidak ada di sana selama penyaliban-Nya. Namun, kita juga diselamatkan. Kenapa begitu? Itu karena di setiap Misa Kudus, dan termasuk dalam perayaan hari ini, meskipun tidak ada Misa Kudus hari ini, Tuhan benar-benar hadir di tengah-tengah kita, melalui Ekaristi Mahakudus.
   
Ketika imam menguduskan roti dan anggur yang dibawa ke altar, dia sebenarnya, mempersembahkan korban yang sama seperti Kalvari, mengangkat roti dan anggur, tetapi bukan lagi sekadar roti dan anggur, tetapi dalam substansi dan esensi sepenuhnya berubah menjadi Tubuh dan Darah Tuhan kita Sendiri.

Karena itu, hari ini ketika kita merayakan Sengsara dan wafat Tuhan, mari kita semua menghabiskan waktu dalam doa, kontemplasi dan merenungkan betapa kita telah menyebabkan rasa sakit dan kesedihan bagi Tuhan kita, ketika Dia memikul salib itu, dalam cara-Nya untuk menyelamatkan kita semua.

Berdiri di dekat salib Yesus adalah tempat yang menyakitkan dan penuh kuasa. Ketika kita berdoa pada hari Jumat Agung ini, kita diundang untuk berdiri di sana bersama Yesus, Bunda Maria dan murid-murid-Nya. Tanpa peristiwa wafat Yesus di salib atau Jumat Agung tidak akan ada kebangkitan Kristus atau Minggu Paskah. Untuk inilah salib menjadi tanda kemenangan dan kekuatan Allah. 

Penghormatan salib Kristus dalam liturgi Jumat Agung dimulai sekitar abad ke-4 di Yerusalem, yang kemudian berkembang ke seluruh dunia, sampai sekarang. Kita tidak dapat merayakan dan menekankan Kebangkitan Kristus tanpa merenungkan sengsara dan wafat-Nya di kayu salib, yang mendahului Kebangkitan-Nya.

Ya Yesusku, semoga kemenangan-Mu di atas salib memenuhi aku dengan keberanian untuk bertahan di saat-saat sulit dan harapan untuk melihat melampaui salib menuju sukacita Kebangkitan.

Yesus Membasuh kaki Para MuridNya

Jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu, sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu

Saudariku yang terkasih. Kaki atau telapak kaki adalah bagian anggota tubuh yang paling bawah dan pada umumnya kotor. Di telapak kaki dan jari kaki terpusatlah aneka jaringan syaraf, maka sering ada penyembuhan orang sakit dengan 'pijat refleksi' yang tidak lain adalah memijat jari-jari telapak kaki atau seluruh telapak kaki. Derap langkah tubuh kita juga tergantung dari kesehatan dan kebugaran kaki atau telapak kaki, di atas telapak kaki berdiri seluruh tubuh. 

Membasuh kaki berarti membersihkan atau menyehatkan, namun tugas membasuh kaki pada umumnya dilakukan oleh para pelayan. Yesus, Guru dan Tuhan kita, membasuh kaki para murid, yang berarti melayani dan kepada para murid diberi perintah untuk berbuat sama seperti yang Ia lakukan yaitu saling membasuh kaki, maka marilah kita sebagai murid-murid Yesus mawas diri: sejauh mana kita telah saling membasuh kaki atau saling melayani.
  
Sikap dan perilaku melayani ini hendaknya pertama-tama dan terutama dilakukan oleh para pemimpin, atasan atau petinggi di dalam hidup dan kerja bersama. Dengan kata lain hendaknya seorang pemimpin menghayati kepemimpinan partisipatif: memberi contoh atau teladan melayani serta mendengarkan mereka yang harus dilayani atau dipimpin. Pemimpin hendaknya turba, turun ke bawah, dengan mendatangi mereka yang dipimpin dan seoptimal mungkin bersama dengan mereka, sesuai dengan kesempatan dan kemungkinan yang ada. Hendaknya juga memberi perhatian yang memadai bagi mereka yang miskin dan berkekurangan, entah dalam hal hati, jiwa, akal budi, tubuh atau harta benda. Perhatikan juga para pelayan, petugas kebersihan, satpam dan lain-lain yang sungguh membaktikan hidupnya demi kehidupan dan kerja bersama.

Kita semua dipanggil untuk saling melayani dan membersihkan atau membahagiakan. Maka marilah dengan rendah hati kita saling memperhatikan, kita perhatikan kekurangan dan kelemahan yang ada, bukan untuk disebarluaskan melainkan untuk disembuhkan dan dikuatkan. Apa-apa yang membuat kotor hidup seseorang hendaknya dengan rendah hati dibersihkan. Agar kita dapat saling melayani dengan baik hendaknya meneladan Yesus, yang melepaskan kebesaran-Nya untuk menjadi sama dengan kita, manusia: sikapi dan perlakukan sesama dan saudara-saudari kita sebagai sahabat. Tentu saja hal ini pertama-tama dan terutama harus dihayati oleh para orangtua terhadap anak-anaknya, sedangkan di kantor atau tempat kerja para pemimpin atau atasan hendaknya juga menyikapi anggota atau bawahan sebagai sahabat.

Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Pesta Kamis Putih hari ini juga menjadi inspirasi bagi kita perihal Perayaan Ekaristi, yang setiap kali atau sering kita rayakan, dan di dalam perayaan tersebut kita makan roti dan minum cawan, menyantap Tubuh Kristus dan meminum Darah-Nya. Perayaan Ekaristi adalah tindakan Kristus sendiri dan Gereja: di dalamnya Kristus Tuhan, melalui pelayanan imam, mempersembahkan diri-Nya kepada Allah Bapa dengan kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa roti dan anggur, serta memberikan Diri-Nya sebagai santapan rohani kepada umat beriman yang menggabungkan diri dalam persembahan-Nya.

Bagi kita masing-masing memberitahukan kematian Tuhan sampai Ia datang berarti kita sejak kini sampai mati senantiasa mempersembahkan diri seutuhnya kepada panggilan, tugas pengutusan atau pekerjaan kita masing-masing. Maka dengan ini saya mengingatkan kita semua: 
1. Bagi para peserta didik atau mahasiswa hendaknya sungguh belajar sehingga lulus atau selesai belajar pada waktunya dengan baik dan memuaskan semua orang.
2. Bagi para pekerja atau pegawai hendaknya sungguh bekerja sehingga terampil bekerja dan dengan demikian terus bekerja sampai mati.
3. Bagi yang terpanggil untuk hidup berkelurga, Imamat atau membiara hendaknya setia dan taat pada panggilannya sampai mati.
4. Dst.. 
Marilah kita sungguh memberikan atau mempersembahkan diri kita seutuhnya pada panggilan, tugas pengutusan atau pekerjaan kita masing-masing. Marilah kita hayati bersama-sama, 'Kasih dan perhatian adalah kekuatan'. Jika setiap hari kita mau memberikan kasih dan perhatian kepada orang-orang di sekeliling kita, hidup akan terasa bahagia dan lebih bermakna. Tuhan memberkati kita semua.

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Tim Malkovic
CEO
David Bell
Creative Designer
Eve Stinger
Sales Manager
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Search This Blog

Powered by Blogger.

informasi pendidikan

Apa Perbedaan Agama dan spiritualitas

Menurut pandangan saya, agama dan spiritualitas adalah dua konsep yang berbeda meskipun terkait erat. Agama adalah pengorganisasian gagasan-...