Jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu, sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu
Saudariku yang terkasih. Kaki atau telapak kaki adalah bagian anggota tubuh yang paling bawah dan pada umumnya kotor. Di telapak kaki dan jari kaki terpusatlah aneka jaringan syaraf, maka sering ada penyembuhan orang sakit dengan 'pijat refleksi' yang tidak lain adalah memijat jari-jari telapak kaki atau seluruh telapak kaki. Derap langkah tubuh kita juga tergantung dari kesehatan dan kebugaran kaki atau telapak kaki, di atas telapak kaki berdiri seluruh tubuh.
Membasuh kaki berarti membersihkan atau menyehatkan, namun tugas membasuh kaki pada umumnya dilakukan oleh para pelayan. Yesus, Guru dan Tuhan kita, membasuh kaki para murid, yang berarti melayani dan kepada para murid diberi perintah untuk berbuat sama seperti yang Ia lakukan yaitu saling membasuh kaki, maka marilah kita sebagai murid-murid Yesus mawas diri: sejauh mana kita telah saling membasuh kaki atau saling melayani.
Sikap dan perilaku melayani ini hendaknya pertama-tama dan terutama dilakukan oleh para pemimpin, atasan atau petinggi di dalam hidup dan kerja bersama. Dengan kata lain hendaknya seorang pemimpin menghayati kepemimpinan partisipatif: memberi contoh atau teladan melayani serta mendengarkan mereka yang harus dilayani atau dipimpin. Pemimpin hendaknya turba, turun ke bawah, dengan mendatangi mereka yang dipimpin dan seoptimal mungkin bersama dengan mereka, sesuai dengan kesempatan dan kemungkinan yang ada. Hendaknya juga memberi perhatian yang memadai bagi mereka yang miskin dan berkekurangan, entah dalam hal hati, jiwa, akal budi, tubuh atau harta benda. Perhatikan juga para pelayan, petugas kebersihan, satpam dan lain-lain yang sungguh membaktikan hidupnya demi kehidupan dan kerja bersama.
Kita semua dipanggil untuk saling melayani dan membersihkan atau membahagiakan. Maka marilah dengan rendah hati kita saling memperhatikan, kita perhatikan kekurangan dan kelemahan yang ada, bukan untuk disebarluaskan melainkan untuk disembuhkan dan dikuatkan. Apa-apa yang membuat kotor hidup seseorang hendaknya dengan rendah hati dibersihkan. Agar kita dapat saling melayani dengan baik hendaknya meneladan Yesus, yang melepaskan kebesaran-Nya untuk menjadi sama dengan kita, manusia: sikapi dan perlakukan sesama dan saudara-saudari kita sebagai sahabat. Tentu saja hal ini pertama-tama dan terutama harus dihayati oleh para orangtua terhadap anak-anaknya, sedangkan di kantor atau tempat kerja para pemimpin atau atasan hendaknya juga menyikapi anggota atau bawahan sebagai sahabat.
Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
Pesta Kamis Putih hari ini juga menjadi inspirasi bagi kita perihal Perayaan Ekaristi, yang setiap kali atau sering kita rayakan, dan di dalam perayaan tersebut kita makan roti dan minum cawan, menyantap Tubuh Kristus dan meminum Darah-Nya. Perayaan Ekaristi adalah tindakan Kristus sendiri dan Gereja: di dalamnya Kristus Tuhan, melalui pelayanan imam, mempersembahkan diri-Nya kepada Allah Bapa dengan kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa roti dan anggur, serta memberikan Diri-Nya sebagai santapan rohani kepada umat beriman yang menggabungkan diri dalam persembahan-Nya.
Bagi kita masing-masing memberitahukan kematian Tuhan sampai Ia datang berarti kita sejak kini sampai mati senantiasa mempersembahkan diri seutuhnya kepada panggilan, tugas pengutusan atau pekerjaan kita masing-masing. Maka dengan ini saya mengingatkan kita semua:
1. Bagi para peserta didik atau mahasiswa hendaknya sungguh belajar sehingga lulus atau selesai belajar pada waktunya dengan baik dan memuaskan semua orang.
2. Bagi para pekerja atau pegawai hendaknya sungguh bekerja sehingga terampil bekerja dan dengan demikian terus bekerja sampai mati.
3. Bagi yang terpanggil untuk hidup berkelurga, Imamat atau membiara hendaknya setia dan taat pada panggilannya sampai mati.
4. Dst..
Marilah kita sungguh memberikan atau mempersembahkan diri kita seutuhnya pada panggilan, tugas pengutusan atau pekerjaan kita masing-masing. Marilah kita hayati bersama-sama, 'Kasih dan perhatian adalah kekuatan'. Jika setiap hari kita mau memberikan kasih dan perhatian kepada orang-orang di sekeliling kita, hidup akan terasa bahagia dan lebih bermakna. Tuhan memberkati kita semua.
0 comments:
Post a Comment