Skip to main content

Posts

“Berbahagialah orang miskin, celakalah orang kaya.” Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. “Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya kerajaan Allah. (Lukas 6:17.20-26.)

Rumah Orang Kaya & Orang Miskin. Pada waktu itu Yesus bersama kedua belas rasul-Nya turun dari gunung dan berdiri di suatu tempat yang datar. Di situ telah berkumpul banyak murid dan sejumlah besar orang yang datang dari seluruh Yudea, dari Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Yesus menengadah, memandang murid-murid-Nya lalu berkata, “Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya kerajaan Allah.  Berbahagialah hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.  Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di surga karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaan...

Yesus yang memberi makan lima ribu orang. Ia memberi mereka makanan untuk badan lewat roti dan makanan jiwa lewat sabda-Nya.( Markus 8:1-10)

Yesus yang memberi makan lima ribu orang.  Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh." Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?" Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."  Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.  Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia ...

Yesus menyembuhkan orang yang tuli dan gagap. Apa makna kisah penyembuhan orang tuli dan gagap ini bagi kita? (Markus, 7:31-37)

YESUS MENYEMBUHAKAN ORANG TULI & GAGAP Gambaran-gambaran tentang kebaikan Tuhan diwartakan didalam Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.  Orang-orang Israel adalah orang yang tawar hati, orang yang keras hati seperti yang pernah dilakukan nenek moyang mereka di Masa dan Meriba ( Kel 17:7; Mzm 95:8 ) Namun Tuhan tidak membiarkan mereka selamanya disana. Tuhan berjanji melalui Yesaya dan para nabi lainnya bahwa Beliau sendiri yang akan datang untuk menolong mereka. Itulah kehebatan Allah penolong kita. Rencana Tuhan semula yang memandang segala citptaan baik adanya. Ada keharmonisan alam ciptaanNya sendiri. Kiranya dunia macam ini yang menjadi dambaan banyak orang : manusia sehat jasmani dan rohani, alamnya memilki tatanan yang baik dan teratur Semua yang dikatakan oleh Tuhan melalui Yesaya juga disempurnakan oleh Yesus. Dalam bacaan Injil hari ini, Markus mengisahkan bahwa Yesus meninggalkan daerah non Yahudi yaitu Tirus dan Sidon dan masuk daerah Galilea.  Secara Geog...

Kasih Tuhan Dicurahkan Kepada Orang Rendah Hati Dan Percaya PadaNya !. Perempuan Siro-Fenisia yang percaya Kepada Yesus.(Markus 7: 24- 30 )

Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatanganNya tidak dapat dirahasiakan.  Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kakiNya. Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.  Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."  Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar. ...

Bukanlah Makanan Yang MENAJISKAN. Melainkan Apa yang keluar dari Mulut dan Pikiran Seorang itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan.(Markus 7:14-23)

 Yesus menjelaskan bahwa perilaku berdosa mengalir dari dalam hati kita. “Hati” berarti inti diri, pusat terdalam dari manusia, tempat keputusan muncul. Tuhan ingin menembus hati itu, sehingga Ia dapat menjadi pusat jiwa manusia. Tapi ada sesuatu yang sangat kelam di hati manusia. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, tetapi gambar itu terdistorsi oleh dosa sehingga hampir tidak dapat dikenali lagi. Iman kami membukakan kebenaran yang mengerikan tentang kejatuhan manusia, dan kami melihat buktinya dalam misteri dosa, yang tak boleh diabaikan atau dianggap enteng, bukan untuk dirasionalisasikan: karena kami semua mampu melakukan tindakan gelap dan jahat. Gereja mengajarkan bahwa kejahatan seperti itu adalah konsekuensi dari dosa asal. Doktrin ini menyatakan bahwa ada sesuatu yang secara fundamental tidak beres tentang kita, bahwa ada yang tidak baik, bahwa manusia salah arah, miring, campur aduk. Memang bukan kerusakan total, tetapi kami percaya bahwa dosa asal telah mer...

Peringatan Terhadap Kemunafikan Orang Farisi. Markus, 7:1-13

YESUS Menghadap Orang Farisi. Pada suatu hari serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.  Sebab orang-orang Farisi  seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan tanpa membasuh tangan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat-istiadat nenek moyang. Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga.  Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, “Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat-istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?” Jawab Yesus kepada mereka, “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik!  Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dar...