Yesus yang memberi makan lima ribu orang. |
Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata:
"Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."
Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?" Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."
Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.
Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
Kadang cinta membuat orang menjadi khilaf dan egois.. Apa pun akan dilakukannya untuk mendapatkan cinta dari orang yg diinginkannya, bahkan sampai ada yg memakai santet..
Cinta yg tulus tidak dapat dipisahkan dengan kasih, jika cinta tanpa kasih akan menghasilkan "Nafsu, Ambisi, dan Paksaan", sebab di dalam kasih ada kesetiaan, pengorbanan dan kesabaran..
kita bisa melihat dan belajar dari orang2 yg mengikuti Tuhan Yesus.. Dengan setia mereka mengikuti Yesus, tanpa makan, tanpa mengeluh lapar, padahal sudah 3 hari mereka tidak makan.. Tindakan mereka adalah wujud nyata dari kesetiaan dan pengorbanan, mereka berani menahan lapar untuk setia kepada Yesus, yg akhirnya tindakan mereka dibalas oleh Yesus dengan memberi mereka makan.. Itulah bentuk nyata kasih Yesus kepada mereka.
"Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan." Jadi, jika kita ingin mendapatkan cinta yg tulus, mari kita libatkan kasih didalamnya, sebab cinta tanpa kasih adalah cinta yg besifat sementara, sebab cinta itu hanyalah "Cinta Karena Nafsu"
Hati adalah pusat hidup setiap manusia. Dari hati kitalah segala gerakan dimulai. Mata melihat namun bila hati belum menggerakkan, diri kita enggan bergerak. Walaupun fisik kita lemah, lesu dan lelah namun semangat dari hati yang membara dan berkobar-kobar akan memberi kekuatan berlipat ganda.
Hati Yesus tergerak oleh belaskasihan kepada orang banyak yang mengikuti-Nya selama tiga hari dan tidak mempunyai makanan lagi. Tuhan Yesus lewat kisah Injil hari ini mengajak kita untuk tidak cuci tangan, alias tidak mau tahu terhadap kebutuhan orang lain. Kita diajak peduli terhadap kesulitan, kebutuhan dan penderitaan orang lain.
Penggandaan roti ini terjadi karena iman dan ucapan syukur serta kerelaan untuk berbagi. Dalam situasi kekurangan makanan untuk kira-kira empat ribu orang Yesus mengucap syukur.
Bersyukur adalah ungkapan orang beriman dan berpengharapan. Bersyukur adalah ungkapan orang yang mampu mengucapkan terimakasih. Bersyukur juga adalah ungkapan orang yang terbuka dan mau berbagi.
Orang yang bersyukur adalah orang yang mau memberi perhatian dan rela berbagi dengan orang lain. Maka jangan heran bila orang-orang yang bisa bersyukur akan mendapat anugerah yang melimpah. Mereka menerima bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi menyadari bahwa ia menjadi penyalur rahmat Allah. Ia mau berbagi dengan yang lain, terlebih yang membutuhkan.
Agar arah pikiran juga iman kita tidak gampang dibelokkan oleh tujuan-tujuan tertentu yang menguntungkan sepihak, kita perlu memupuk jalinan dan relasi yang erat satu sama lain.
Kita perlu saling mendukung dalam iman dan mengucap syukur bersama-sama sehingga berbuah untuk saling berbagi. Kerjasama dengan orang-orang yang berkehendak baik akan semakin memampukan dan meluaskan perhatian kita pada orang-orang yang membutuhkan bantuan.
Firman Tuhan hari ini Markus 8:1-10. "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh." (Markus 8:2-3).
Artinya seperti Kristus berbelas kasihan kepada mereka yang dalam kekurangan dan kesukaran, Ia juga mempunyai kepedulian khusus bagi mereka yang mengalami kesukaran karena bertekun mengikuti Dia. Kristus berkata, Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini.
Jika orang-orang Farisi yang angkuh memandang dengan hina, Yesus yang rendah hati memandang dengan belas kasihan dan kelembutan. Demikianlah kita juga harus menghormati semua orang. Itulah yang dipikirkan Yesus, Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Kerugian apa pun yang kita derita atau kesukaran apa pun yang kita hadapi, jika semuanya itu dilakukan untuk Kristus karena kasih kepada-Nya, maka pasti Ia akan memelihara kita sehingga kita bisa melalui berbagai kesukaran itu.
Orang-orang yang mencari Tuhan, tidak kekurangan sesuatu pun yang baik (Mzm. 34:11). Perhatikanlah bahwa Yesus dengan rasa kasih berkata (ay. 3), Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan. Kristus mengerti dan memikirkan tubuh kita.
Jika kita memuliakan Dia, kita akan dipuaskan. Dia mempertimbangkan bahwa banyak dari antara mereka datang dari jauh dan berada jauh dari rumah. Saat kita melihat orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan khotbah, menyenangkan untuk berpikir bahwa Kristus mengetahui dari mana mereka datang, meskipun kita tidak mengetahuinya. Aku tahu di mana engkau diam (Why. 2:13). Kristus tentu tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, karena bukan kebiasaan-Nya membiarkan mereka yang telah mengikuti Dia pergi dengan perut kosong. (Tafsiran Alkitab)
Secara umum kita sering sekali menyamakan Tuhan dengan manusia dalam memahami diri kita dan dalam mengharapkan orang mengerti akan kita, sehingga kita akan selalu merasa bahwa Tuhan tidak tahu apa yang kita perlukan dan Tuhan tidak mengerti akan kesulitan kita. Hal inilah yang sering sekali membuat kita sulit untuk mempercayai sesuatu yang belum terjadi dan mempercayai bahwa Tuhan tahu persoalan yang kita hadapi.
Itulah yang mau disampaikan oleh firman Tuhan hari ini bahwa Kristus mengetahui setiap kesulitan kita meskipun orang lain tidak mengetahuinya dan Kristus tentu tidak mau menyuruh kita pulang dengan lapar, karena bukan kebiasaan-Nya membiarkan kita yang telah mengikuti Dia pergi dengan perut kosong.
Oleh sebab itu sebagai orang beriman hendaknyalah kita senantiasa tetap setia dan taat mengikut Tuhan sekalipun saat ini kita hidup dalam segala persoalan. Jangan pernah ragu akan penyertaan Tuhan dalam hidup kita, melainkan tetaplah percaya dan tetap dengan setia serta taat mengikut Tuhan sekalipun banyak kerikil-kerikil tajam yang harus kita lewati, karena Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita dengan perut kosong melainkan Tuhan akan selalu membuka jalan untuk mengenyangkan kita.
Seperti firman Tuhan dalam Keluaran 23:25, "Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu." Amin.
Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.
" Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?" Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh." Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.
Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
RENUNGAN Untuk Kita Semua :
Telanjang atau ditelanjangi secara sosial adalah pengalaman yang tidak enak. Dosa atau kesalahan menyebabkan telanjang, ketika dosa itu diketahui dan terbuka kepada umum. Itulah kira-kira yang dialami Adam dan Hawa setelah jatuh dalam dosa kerena melawan perintah Tuhan dengan makan buah dari pohon yang ada di tengah Taman Eden. Dosa melahirkan dosa.
Adam mengkambinghitamkan Hawa atas dosa yang telah mereka lakukan. Hawa mempersalahkan ular yang menawarkan buah itu kepadanya. Belum ada kesadaran dan kejujuran untuk mengakui kesalahan. Inilah masalah manusia berdosa. Akibat dosa adalah permusuhan, penderitaan, dan kesulitan hidup, dan keterasingan. Itulah kisah kejatuhan manusia dalam Kitab Kejadian yang kita dengar hari ini.
Manusia jatuh harus diangkat. Manusia berdosa harus dibebaskan. Mereka jatuh dan terpenjara oleh dosa adalah mereka yang lapar dan haus akan kebenaran dan keadilan ilahi. Kristus datang untuk membebaskan mereka dan memenuhi rasa lapar dan haus mereka. Sabda, kesehatan, dan roti adalah tiga hal yang selalu dibawa oleh Yesus dalam karya-Nya. Ini adalah pembebasan integral yang dibawa oleh Yesus kepada manusia.
Demikian Yesus yang memberi makan lima ribu orang. Ia memberi mereka makanan untuk badan lewat roti dan makanan jiwa lewat sabda-Nya. Kristus adalah pembebas, penutup ketelanjangan manusia akibat dosa. Ia sendiri ditelanjangi, dan Ia ingin supaya kita menelanjangi diri dalam dan dengan pertobatan, dan kemudian mengenakan pakaian spiritual yang baru.
0 comments:
Post a Comment