Siapa pemimpinmu, itulah dirimu. Artinya gambaran pemimpin mempengaruhi banyak hal kepada para pengikutnya. Sebuah komunitas menjadi baik atau tidak, sangat tergantung dari siapa pemimpinnya. Pemimpin yang visioner akan mampu membawa anggotanya kemasa depan yang lebih baik.
Pemimpin yang tidak percaya diri akan menghancurkan seluruh komunitas. Apa yang dilakukan oleh pemimpin, sedikit banyak akan menjadi cara dan pola hidup dari mereka yang dipimpinnya. Maka siapa dirimu, bisa dilihat dari siapa yang memimpinmu.
Kita bisa bertanya, siapa yang memimpin hidup saya? Apakah kita sudah dipimpin oleh roh kebaikan atau kita masih dipimpin oleh roh keserakahan? Apakah saya sudah membiarkan Kristus memimpin saya atau justru kekuatan lain yang menguasai saya?
Hari ini kita ingatkan kembali akan hidup dan perjalanan kita. Jangan sampai hidup kita justru dikuasai oleh kuasa kejahatan. Jika kita mengatakan sebagai orang Kristiani, sudah semestinya yang memimpin hidup kita adalah Kristus sendiri bukan yang lainnya. Maka jalan Kristus adalah jalan kita. Apa yang dilakukan dan dikehendaki-Nya menjadi cara dan pola hidup kita.
Bisa jadi bahwa hidup kita masih dikuasai oleh keinginan diri sendiri. Atau malah justru banyak orang yang membiarkan diri dipimpin dan dikuasai oleh kuasa-kuasa jahat. Sesaat menyenangkan tetapi kebahagiaan kekal tidak mereka miliki. Kuasa lain menuntut kurban dan persembahan dari manusia. Tetapi Kristus justru berkurban dan mempersembahkan diri-Nya bagi kita.
Siapa pemimpin kita bisa dilihat dari apa dan bagaimana hidup kita. Kristus yang menjadi pemimpin seluruh hidup kita. Maka hidup kita mestinya diliputi dengan kuasa kasih, kedamaian, dan sukacita.