We Are Creative Design Agency

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Illum, fuga, consectetur sequi consequuntur nisi placeat ullam maiores perferendis. Quod, nihil reiciendis saepe optio libero minus et beatae ipsam reprehenderit sequi.

Find Out More Purchase Theme

Our Services

Lovely Design

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Great Concept

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Development

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

User Friendly

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Recent Work

Sunday, 22 March 2020

Mengapa Umat Katolik Lebih Rentan Terpapar Virus Corona

Kejadian di Italia harus menjadi pelajaran bagi umat katolik sejagad dan umat manusia seluruh dunia. Tangisan para lansia menyayat hati, mereka yang sakit tergeletak tak berdaya. Sang Pastor berjubah yang minggu lalu memberi komuni dan minyak suci serta mendengarkan pengakuan umatnya kini terbujur kaku bersama belasan jenasah imam lainnya. Umat turut bersedih, kehilangan yang sungguh menyakitkan.

Ratusan umat lainnya (rata-rata para lansia) yang setiap hari sering ke gereja, menandai diri dengan air berkat, kini menderita sesak nafas. Mereka yang berjabat tangan ketika salam damai kini telah terbujur kaku dalam damai nan hening.

Dalam perjalanan sebuah penyakit menular ia tak mengenal orang yang beriman atau tidak. Ia tak memandang apakah anda suci lahir batin atau tidak. Yang dia tau semua manusia dapat ia serang. Secara Scientific virus ini dapat berpindah dari satu orang ke orang yang lain baik lewat sentuhan, percikan air liur, darah dan semua barang yang pernah disentuh. Bayangkan jika seorang pastor telah positif dan berapa orang yang dapat ia tularkan lewat komuni suci? Bayangkan Kasus virus corona di Italia pertama kali dikonfirmasi pada 20 Februari 2020. Namun dalam waktu singkat belum sampai satu bulan angka pasien Corona meningkat drastis dengan kematian tertinggi di luar Cina.

Secara epidemiologi, wabah sebenarnya jauh lebih dahulu datang ke Italia sebelum kasus pertama ditemukan. Artinya dalam diri seorang yang kelihatan sehat sebenarnya ada potensi menularkan jika ia pernah terpapar dengan penderita sebelumnya.

Kecepatan penularan ini tidak lepas dari ketidakwaspadaan kita sebagai manusia. Khusus gereja katolik dengan tata perayaan yang berisiko juga menjadi salah satu penyumbang laju penyebaran virus mematikan ini.

Indonesia dan NTT khususnya apabila tidak melakukan proteksi secara dini maka tidak mungkin kasus Italia dapat terjadi disini. Laju transportasi udara, laut dan darat menambah berat proses penanganan kasus ini. Bayangkan jika ada yang positif naik kapal pelni, tidur ditempat tidur, pegang pagar dan tangga serta benda-benda lainnya. Ia naik dari Nunukan dan turun di Makasar. Kira-kira berapa orang yang terpapar dalam kapal itu yang akan turun di Maumere, Lewoleba dan Kupang? Misalkan ada 1000 penumpang dalam kapal tersebut dan 1 orang positif, maka kemungkinan secara ilmiah orang yang terpapar minimal adalah 2% . Artinya ada 20 orang yang siap melanjutkan rantai penyebaran ini ke orang lain dan begitu seterusnya.

Kembali ke topik kita. NTT yang merupakan mayoritas Katolik harusnya lebih awal membatasi diri. Saya memberi apresiasi kepada panitia penthabisan Uskup Ruteng kemarin, yang berhasil menekan angka umat dari 7000 menjadi 1000 orang. Juga dengan protap kesehatan yang dilakukan seperti mengantisipasi suhu tubuh dan tidak berjabat tangan. Namun sebagai orang kesehatan masyarakat Saya perlu memberikan sedikit catatan bahwa dalam kondisi prima (daya tahan tubuh baik) orang tidak menunjukkan gejala (walau sebenarnya ia telah terinveksi virus). Kerumunan orang banyak dengan jarak duduk tidak lebih dari 60 cm merupakan celah bagi menularnya virus ini secara masal.

Kita juga harus memberikan apresiasi khusus kepada para pimpinan gereja yang telah mengeluarkan edaran terkait penghentian sementara segala bentuk ibadah. Ini bukan untuk mematikan iman umat tetapi sebagai bentuk refleksi diri dalam keheningan di rumah masing-masing. Ingat bahwa Yesus juga pernah menyendiri dalam keheningan dan berdoa secara pribadi bahkan ia berpuasa dipadang gurun selama 40 hari lamanya.

Marilah sebagai manusia lemah kita ambil moment ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Kuasa Pencipta kita. Mari bersimpuh dalam rumah kita masing-masing semoga kita dijauhkan dari bencana ini sambil terus mengikuti arahan pemerintah dan petugas kesehatan. Salam dan Doa.

Bahagiaku Terikat Pada Yahwe/ Harapanku pada Allah Tuhanku

Bahagia Kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

Saudariku yang terkasih dalam Kristus Yesus. Dalam Injil-Nya hari ini Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan tentang orang kaya dan Lazarus untuk menjelaskan Kerajaan Allah. Kata ‘Lazarus’ memiliki arti Allah pertolonganku. Ditampilkan situasi kontras antara Lazarus yang miskin dengan orang kaya. Si kaya membalut tubuhnya dengan kain ungu, sementara si miskin tubuhnya terbalut oleh borok sampai anjing-anjing menjilat boroknya. Si kaya larut dalam kenikmatan dan tidak punya waktu untuk peduli dan memperhatikan keadaan si miskin. Cinta pada kekayaan dan harta duniawi membuat si kaya silau dan tidak peduli pada sesamanya.

Dalam kehidupan zaman now ini, kita sering dimabukkan dengan konsumerisme dan hedonisme, Yesus mengingatkan pengikut-Nya untuk bertindak dengan sikap empati, belas kasih, dan murah hati. Di dunia modern ini ada banyak orang yang kaya dan memiliki harta dan uang yang tak terbatas tetapi hidup mereka tidak bahagia. Mengapa demikian? Paus Fransiskus dalarn Anjuran Apostolik Evangelii Gaudium (Sukacita Injil) merefleksikan bahwa hal itu bisa terjadi karena orang zaman modern ini dikuasai oleh kekeringan dan kegelisahan yang tumbuh dari rasa puas diri, ketamakan hati, kesenangan yang dangkal, dan kesadaran yang tumpul.

Uang harus melayani, tidak menguasai. Saya mencintai setiap orang, baik kaya maupun miskin, tetapi saya wajib atas nama Kristus untuk mengingatkan semua orang bahwa yang kaya harus membantu, menghormati, dan memperkembangkan yang miskin. Saya menyerukan kepada semua orang akan solidaritas kemurahan hati. EG art. 58.

Pertanyaan refleksi: Bagaimana situasi batinku akhir-akhir ini, merasa sebagai orang kaya atau orang miskin? Maukah aku menjadi rekan seperjalanan menuju Kerajaan Allah?

Saturday, 21 March 2020

Istilah yang Digunakan Virus Corona ( Covid-19)

KENALI ISTILAH INI AGAR TIDAK SALAH PAHAM.
*Istilah dlm Corona Virus (Covid  - 19)*

1. *ODP* (Orang dlm Pemantauan) 

2. *PDP* (pasien dlm pengawasan)

3. *Suspeck* (diduga terkena virus karna sdh menunjukka  gejala dan pernah berkontak atau bertemu dg orang yg positif corona)

4. *Positif* (setelah melalui cek lab dan prosedur lain )

5. *Lockdown* mengunci masuk keluar dari suatu wilayah/daerah/negara

6. *Social Distancing* Menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia, menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang.

7. *Isolasi* Untuk yg sakit. Mengendalikan penyebaran penyakit dg membatasi perpindahan orang (mencegah perpindahan penyakit  dari orang yg sakit)

8. *Karantina* Untuk yg sehat.  Mengendalikan penyebaran penyakit dg membatasi perpindahan orang (mencegah perpindahan penyakit  ke orang yg sehat)

9. *Work From Home (WFH)* Bekerja dari rumah

10. *Imported Case* Seseorang terjangkit saat berada diluar wilayah dimana pasien melapor

11. *Local Transmission* Pasien tertular diwilayah dimana kasus ditemukan.

12. *Epidemi* Penyebaran penyakit secara cepat dg jumlah terjangkit banyak dan tidak normal. Penyebaran disuatu wilayah.

13. *Pandemi* Penyebaran terjadi secara global.

Virus Corona Bisa Melemahakan Iman Ada/ Lebih Takut TUHAN ALLAH Atau Takut Virus Corona

Virus Corona, kita juga tidak bisa menghakimi bahwa mereka yang dirumah tidak punya Iman atau mereka yang tidak beribadah digereja adalah yang tidak beriman atau kurang imannya, hati² karena kita akan disebut orang yang beriman dalam kesombongan, sehingga kemungkinan besar  kita akan terseret dalam barisan mereka yang mencobai Tuhan.

teringat dalam firman Tuhan Markus 16:17-18 (TB)  Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka MINUM RACUN MAUT mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Lantas pertanyaannya, apakah saudara akan meminum racun maut?? Bukankah itu akan disebut mencobai Tuhan???

sama halnya dengan Wabah Virus Corona, ketika kita sudah tahu bahwa penyebarannya sangat cepat dan tidak terdeteksi siapa saja yang disebut pembawa Virus ini, dan ketika pemerintah mengeluarkan peraturan bahwa harus menjauhi tempat keramaian, apalagi wilayah itu sudah masuk zona merah Virus Covid 19, apakah saudara tetap akan bertemu dengan banyak orang didalam gereja, dengan alasan mencari Tuhan dan sebagainya??? Apakah itu bukan mencobai Tuhan??? Kalau itu bukan mencobai Tuhan, hari ini juga anda  minum racun maut, siapa tahu anda tidak mati dan siapa tahu itu bukan tindakan mencobai Tuhan, kalau anda katakan Virus  ini tidak ada hubungan dengan racun maut, anda keliru! Karena Virus ini sama dengan Racun Maut, sama² membawa celaka dan kematian.

Bagi Mereka yang dirumah dan tidak beribadah digereja dengan alasan tidak mau tertular ataupun tidak mau membawa malapetaka bagi orang lain atau  karena mau mematuhi pemerintah walaupun larangan ini sebenarnya bukan untuk selama-lamanya, mereka² ini  dikatakan beriman dan berhikmat, sehingga kita tidak boleh serta merta menjadi hakim dan menjatuhkan Vonis, bahwa iman mereka lemah atau tidak beriman karena ada ayat firman Tuhan berkata didalam :

Amsal 22:3 (BIMK)  Orang bijaksana menghindar apabila melihat bahaya; orang bodoh berjalan terus lalu tertimpa malapetaka.

Jadi Jelas hal tersebut juga tidak boleh dipersalahkan, Hati-hati Iman Karena kesombongan akan menghancurkan kita, walaupun kita mempunyai dalil firman Tuhan yang seakan-akan membenarkan cara kita.  ingat! Waktu Iblis mencobai Tuhan Yesus, silahkan baca ayat dibawah ini :

Matius 4:6-7 (BIMK)  Lalu Iblis berkata kepada-Nya, "Engkau Anak Allah, bukan? Kalau begitu, terjunlah ke bawah; sebab di dalam Alkitab ada tertulis begini, 'Allah akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya melindungi Engkau, mereka akan menyambut Engkau dengan tangan mereka, supaya kaki-Mu pun tidak tersentuh pada batu.'"
Yesus menjawab, "Tetapi di dalam Alkitab tertulis juga, 'JANGAN ENGKAU MENCOBAI TUHAN ALLAHMU'"

Dari ayat diatas, dimana iblispun memakai dalil ayat alkitab dan Tuhan Yesus juga memakai dalil ayat Alkitab, maka saya teringat dimedia sosial viral beberapa hari ini,  ada juga yang berbantah dengan memakai ayat seperti dibawah ini :

Ketika pemerintah melarang ada perkumpulan  ibadah,  ada yang membantah dengan Firman Tuhan: 

 Ibrani 10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. 

Dan ada juga yang dengan ekstrim memakai ayat dibawah ini:
Matius 10:39 (TB)  Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Mungkin saya jelaskan sedikit untuk ayat Matius 10:39, ayat ini sangat beda konteksnya, ini berbicara aniaya atau penyiksaan terhadap diri kita yang akan berdampak sampai kehilangan nyawa, nah beda lagi dengan dampak dari Virus Covid 19, saya berikan contoh : 

Ada seorang pendeta yang memiliki Iman tanpa berhikmat yang tadinya dia negatif virus Corona tapi melawan instruksi pemerintah yaitu menjauhi tempat keramaian,  sehingga orang tersebut terkena Virus Covid 19 dan sudah dinyatakan Positif, dan karena tidak berhikmat orang ini tetap menjalankan aktivitas ibadah pada hari minggu, dan karena kesombongan dia maka celakalah satu jemaat tersebut, mereka semua positif terkena Virus Covid 19, mereka beralasan bahwa kami tetap beribadah dan tidak mengindahkan instruksi pemerintah karena kami berpegang teguh pada ayat diatas, tidak mempertahankan nyawa karena kami akan kehilangan nyawa. 

Pertanyaanya, Apakah cocok ayat itu diterapkan dengan kejadian saat ini?? mohon maaf  Kita bisa disebut PEMBUNUH jika kita tidak berhikmat, kalau tindakan kita hanya membuat kita saja yang menerima konsekuensinya, maka ayat ini bisa kita terapkan, tetapi kalau konsekuensinya nyawa orang lain juga melayang karena kurangnya hikmat, maka mohon maaf sekali lagi kita akan disebut PEMBUNUH.

Kita harus melakukan hal yang baik jika tidak maka firman Tuhan ini akan menjadi hakim atas kita, yaitu : 
Yakobus 4:17 (TB)  Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa. 

Ada juga yang memakai ayat dibawah ini :
Matius 28:20 (TB)  dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Jadi jangan takut bro..!! Tuhan menyertai kita sampai kepada akhir Zaman. Waduuuh.... Ini beda lagi, jangan samakan takut dengan berjaga-jaga atau waspada, Tuhan menyertai kita bukan berarti kita bisa seenaknya melakukan sesuatu tanpa memakai akal budi atau hikmat, walaupun kita mengasihi Tuhan tapi  Bukankah ayat dibawah ini menjelaskan hal tersebut. 

Matius 22:37 (TB)  Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap AKAL BUDIMU.

artinya, mengasihi Tuhan itu wajib hukumnya tapi tolonglah pakai akal budiMu atau berhikmatlah brooo...

Dan jangan bilang bahwa mereka yang berjaga-jaga atau berwaspada adalah PENAKUT. Sehingga ada sebagian orang menakuti dengan  memakai ayat dalam kitab :

 Wahyu 21:8 (TB)  Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua." 

Tidak paslah ayat ini bagi mereka yang berprinsip, saya bukan hanya sekedar berdoa tetapi seperti firman Tuhan berkata didalam :

Matius 26:41 (TB)  Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Lanjut....

Dan ada pihak yang lain juga membantah dengan ayat didalam firman Tuhan Titus 3:1 Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.

Dan semua menjadi bingung dan takut berdosa,  karena timbul Pertanyaannya apakah kita harus berkumpul untuk beribadah atau beribadah dirumah?? Jawabannya tergantung ukuran iman kita masing² yang penting Iman kita jangan iman dalam Kesombongan, karena kita akan disebut mencobai Tuhan dan mohon maaf orang yang seperti itu tidak bedanya dengan Iblis, yang mencobai Tuhan. 

Intinya sesuai Ukuran iman yang Tuhan percayakan bagi kita, kalau ukuran beriman anda, adalah beribadah dirumah, maka seperti itulah ukuran iman anda,  Sekali lagi bukan karena beribadah digereja itu Iman Besar dan beribadah dirumah itu Iman Kecil, karena yang menentukan dan menghakimi seberapa besar iman seseorang bukan manusia itu sendiri tapi Tuhan.

Beribadah digereja boleh, beribadah dirumah juga boleh karena Tuhan ada dimana-mana.
Ini kata firman Tuhan Matius 18:20
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Dalam keadaan yang dialami bangsa ini karena Virus Covid19, Mereka yang beribadah digereja ataupun bukan digereja semuanya pasti tidak berdosa, karena ibadah yang sesungguhnya adalah Hidup benar dihadapan Tuhan, seperti ayat dibawah ini. :
 Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 

Sekali lagi, stop menghakimi iman seseorang, stop saling memamerkan kesombongan Iman dengan postingan² yang tidak bijak seakan-akan pemerintah itu salah dalam mengambil keputusan, lebih baik kita berdoa bersama agar Virus Covid19 atau wabah penyakit ini akan dilalukan dari hidup kita dan bangsa ini bisa mengalahkan wabah Virus Covid 19 didalam nama Tuhan Yesus,  sambil menjaga Iman kita tetap terpelihara sampai Tuhan datang.

Lukas 18:8 (TB)  Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Ingat yach  jangan Iman dalam kesombongan,  karena Iman dan kesombongan itu beda tipis, Iman itu dari rhema Tuhan, tapi Kesombongan itu dari ego manusia.

Dan Mengenai SOCIAL DISTANCING. (Pembatasan Sosial)

Situasi ini mengingatkan pada malam terakhir orang Israel ada di Mesir. Malam itu orang Israel beribadah merayakan Paskah di rumah masing masing. Dan ada peringatan: "seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi." (Keluaran 12:22b) Kenapa dilarang keluar? Agar mereka tidak terkena dgn tulah itu. Paskah harusnya dirayakan umat secara bersama. Tapi karena ada tulah di Mesir, maka Paskah hanya dirayakan di rumah masing masing. Saya kira social distancing bukan tindakan yg mencerminkan tidak ada iman, tapi justru sebaliknya merupakan tindakan berdasarkan Iman.

Tulisan ini pasti banyak yang akan membantah, tapi puji Tuhan kalau ada juga yang menerimanya dan membagikan tulisan ini, mari bantu pemerintah melawan Wabah Virus Covid 19, ingat dikorsel ada komunitas kristen yang dengan penuh kesombongan mereka tidak mengindahkan anjuran pemerintah dan apa yang terjadi?? Sebagian besar mereka positif Virus Corona, dimalaysia Seorang Pastor meninggal karena Virus Corona dan apakah mereka tidak beriman?? Maaf kemungkinan  mereka banyak Iman tapi kurang Hikmat, sehingga orang² tersebut bisa menyalahkan Tuhan, padahal itu karena kesombongan mereka dalam beriman dan mereka mohon maaf, bisa dikatakan sebagai penyebab Malapetaka dan bisa dikatakan sebagai pembunuh, sehingga pihak pemerintah bisa menjatuhi hukuman atas mereka, sama seperti yang terjadi atas pemimpin gereja Korea Selatan, Lee Man Hee, beliau dijerat pasal pembunuhan karena Gereja Shincheonji berkontribusi lebih dari separuh dari 4.000 kasus infeksi yang melanda Korea Selatan. Masih mau beriman tapi tidak berhikmat?

20 Sisi Positif Corona Virus Masuk KeIndonesia

Tidak ada didunia ini yang terjadi kebetulan. Semua ada tujuan dan hikmah. 
Kira-kira apa hikmah dibalik pandemik Corona virus ini? 

1. Corona menutup bar, klub malam, rumah bordil, kasino dan tempat-tempat orang biasa bermaksiat.

2. Corona menurunkan suku bunga bank yang mencekik leher. 

3. Membawa keluarga bersama kembali dalam rumah dan melakukan aktivitas rumah bersama. 

4. Menghentikan orang memakan hewan mati dan terlarang 

5. Memindahkan alokasi anggaran militer menjadi anggaran perawatan kesehatan 

6. Negara-negara Arab telah melarang shisha.

8. Corona melemahkan para  diktator dunia yang selama ini sombong luar biasa. 

9. Corona membungkam kesombongan negara yang mengangap dirinya paling hebat dan tak terkalahkan. 

9. Manusia banyak berdoa dan berharap padaNya dan tidak semata-mata mengandalkan sains dan teknologi. 

10. Memaksa negara memperhatikan rakyatnya.

11. Memperlihatkan betapa bergunanya wudhu paling tidak lima kali dalam sehari.

12. Mengajarkan manusia bagaimana bersin, menguap dan batuk seperti yang diajarkan oleh Nabi SAW kita lebih dari 1400 tahun yang lalu. 

13. Coronavirus sekarang membuat kita tinggal di rumah dan hidup sederhana.

14. Corona mengajarkan bagaimana satu saja tentara Allah, yaitu virus kecil yang berukuran 150 nano bisa mengalahkan 7 milyar manusia yang hidup dibumi yang luasnya ratusan juta hektar.  

15. Memberi kesempatan kita untuk melihat bahwa mati itu nyata dan dekat dengan kita. 

16. Mengajar kita tidak gampang bersentuhan dengan yang bukan muhrim. 

17. Mengajar kita tidak jajan dan makan sembarangan diluar. 

18. Membangunkan kita pada kenyataan dan memberi kita kesempatan untuk meminta pengampunan dan bantuan-Nya. 

19. Semua yang kita miliki adalah milik Allah dan Allah bisa ambil kapan saja. 

20. Dan banyak lagi hikmah...

Percayalah, Allah menurunkan sesuatu dengan hikmah. Ada pelajaran besar dalam hal ini bagi mereka yang bijaksana dan arif untuk melihat.

Jadi Peribadi Yang Bermutu Untuk TUHAN

Saudariku yang terkasih dalam Kristus. Banyak orang di negeri ini yang mengatakan hal-hal indah tetapi mereka sendiri tidak mempraktekkannya. Berapa banyak artis yang bernyanyi tentang cinta, damai, kasih, kebaikan, nilai-nilai luhur tetapi hidup mereka lain, jatuh ke narkoba berkali-kali, KDRT, ke perselingkuhan atau ke kawin cerai. Begitu pun di panggung politik, berapa keranjang janji dan seruan-seruan indah selama masa kampanye caleg dan capres.

Yesus menanggapi pentinglah kesesuaian antara praktek dan perbuatan, antara yang luar dan dalam, yang lahir dan yang batin. Yesus tahu tentang bahaya kepemimpinan yang bersifat NATO (No Action, Talk Only), yang tanpa moral, yang tanpa etika, yang penuh kepura-puraan, kemunafikan dengan motivasi untuk merebut simpati dan dukungan demi sebuah kepentingan. Yesus tidak mau orang banyak di korbankan, dijadikan objek tipuan belaka. Yesus tak ingin kepentingan pribadi, prestasi dan prestise, kuasa dan ambisi seseorang pemimpin yang mengorbankan keselamatan banyak orang. Yesus sendiri menggembalakan, memimpin, menuntun orang melalui pemberian diri yang total, pelayanan penuh kerendahan hati, tanpa skandal apalagi kemunafikan.

Turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu. Yesus meminta para murid-Nya agar mereka sungguh-sungguh cermat dan menyikapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Para murid harus berhati-hati karena kedua golongan penentang-Nya itu pandai mengajarkan hal-hal baik dan berat tetapi perilaku mereka tidak sejalan dengan pengajaran mereka. Ikuti ajaran mereka tetapi jangan ikuti perilaku mereka.

Kita seringkali mengabaikan pengajaran atau nasihat yang bijak karena kita tidak puas dengan perilaku dari para pengajar atau penasihat. Kita tidak memanfaatkan secara maksimal serpihan-serpihan kebijaksanaan mereka itu untuk membangun hidup kita menjadi lebih baik dan lebih bermutu. Kita cenderung jatuh dalam keburukan dengan dalih, pengajar atau penasihat saja hidupnya begitu. Dengan ini kita dibebankan dosa ganda, yakni dosa mengabaikan kebenaran dan kebaikan yang kita ketahui dari pengajaran atau nasihat mereka dan dosa menghakimi sesama.

Jangan-jangan kita menjadi seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang hanya bicara dan mengajarkan atau menganjurkan kebaikan dan kebenaran kepada sesama tanpa kita sendiri mau melakukannya. Terkadang, hidup kita menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk membangun kehidupan mereka menjadi lebih bermutu. Kalau kita sendiri mau menjadi pribadi yang bermutu, kita harus mengupayakan keserasian antara kata dan tindakan.

Apabila Allah mengendalikan Anda dari dalam, Anda akan tampak murni dari luar.

Friday, 20 March 2020

Cara Mencegah virus Corona ( COVID - 19) Wabah Penyakit Mematikan

kita  semua  jangan  Mengangap virus corona merupakan penyakit  yang biasa- biasa saja. melihat banyaknya komentar negatif yang ditujukan pada postingan berikut ini,  Saya ingin berusaha membantu meluruskan beberapa hal, antara  lain:

1. Data yang disajikan adalah benar adanya, bukan hoax dan merupakan fakta sebagaimana yang telah dijelaskan pemerintah. Sampai data ini turun, Indonesia merupakan negara dengan tingkat kematian kasus tertinggi dengan 8.37%.. Perhitungan angka kematian kasus (Case Fatality Rate) selanjutnya disingkat CFR, adalah dengan membagi jumlah penderita yang meninggal dunia dengan total kasus terdata dikalikan 100%.. 

2. Postingan ini bukan bermaksud menyebabkan  kepanikan pada masyarakat, akan tetapi sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan kita semua dengan cara menaati seluruh protokol darurat yang dicanangkan pemerintah. Baik itu sanitizing, social distancing, dsb. 

3. Dari berbagai sumber yang saya rangkum, tingginya tingkat CFR ini juga dipengaruhi oleh minimnya kemampuan diagnosa kepada masyarakat terkait kasus COVID-19.. Jika lebih banyak kasus yang ditemukan, pastinya CFR pun akan ikut turun. 

4. Opini no 3 sebenarnya juga bukan hal yang baik, banyaknya kasus yang belum terkonfirmasi juga menandakan besarnya kemungkinan penyebaran virus COVID-19 yang belum dapat dipetakan secara komprehensif. 

Jadi mari kita taati semua protokol darurat pemerintah, mari kita tingkatkan kebersihan, cuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas, jaraki diri dengan orang lain, minimalisir kegiatan diluar rumah, dan terus berdoa hari2 buruk ini akan lekas berlalu.. Jika kita tertular tanpa kita sadari, minimal kita tidak lagi menularkannya kepada orang lain. 
Ancaman COVID-19 benar2 ada disekitar kita, monggo kita bersama2 mencegah penularannya kepada orang lain.

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Tim Malkovic
CEO
David Bell
Creative Designer
Eve Stinger
Sales Manager
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Search This Blog

Powered by Blogger.

informasi pendidikan

Apa Perbedaan Agama dan spiritualitas

Menurut pandangan saya, agama dan spiritualitas adalah dua konsep yang berbeda meskipun terkait erat. Agama adalah pengorganisasian gagasan-...