Saturday, 21 March 2020

Jadi Peribadi Yang Bermutu Untuk TUHAN

Saudariku yang terkasih dalam Kristus. Banyak orang di negeri ini yang mengatakan hal-hal indah tetapi mereka sendiri tidak mempraktekkannya. Berapa banyak artis yang bernyanyi tentang cinta, damai, kasih, kebaikan, nilai-nilai luhur tetapi hidup mereka lain, jatuh ke narkoba berkali-kali, KDRT, ke perselingkuhan atau ke kawin cerai. Begitu pun di panggung politik, berapa keranjang janji dan seruan-seruan indah selama masa kampanye caleg dan capres.

Yesus menanggapi pentinglah kesesuaian antara praktek dan perbuatan, antara yang luar dan dalam, yang lahir dan yang batin. Yesus tahu tentang bahaya kepemimpinan yang bersifat NATO (No Action, Talk Only), yang tanpa moral, yang tanpa etika, yang penuh kepura-puraan, kemunafikan dengan motivasi untuk merebut simpati dan dukungan demi sebuah kepentingan. Yesus tidak mau orang banyak di korbankan, dijadikan objek tipuan belaka. Yesus tak ingin kepentingan pribadi, prestasi dan prestise, kuasa dan ambisi seseorang pemimpin yang mengorbankan keselamatan banyak orang. Yesus sendiri menggembalakan, memimpin, menuntun orang melalui pemberian diri yang total, pelayanan penuh kerendahan hati, tanpa skandal apalagi kemunafikan.

Turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu. Yesus meminta para murid-Nya agar mereka sungguh-sungguh cermat dan menyikapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Para murid harus berhati-hati karena kedua golongan penentang-Nya itu pandai mengajarkan hal-hal baik dan berat tetapi perilaku mereka tidak sejalan dengan pengajaran mereka. Ikuti ajaran mereka tetapi jangan ikuti perilaku mereka.

Kita seringkali mengabaikan pengajaran atau nasihat yang bijak karena kita tidak puas dengan perilaku dari para pengajar atau penasihat. Kita tidak memanfaatkan secara maksimal serpihan-serpihan kebijaksanaan mereka itu untuk membangun hidup kita menjadi lebih baik dan lebih bermutu. Kita cenderung jatuh dalam keburukan dengan dalih, pengajar atau penasihat saja hidupnya begitu. Dengan ini kita dibebankan dosa ganda, yakni dosa mengabaikan kebenaran dan kebaikan yang kita ketahui dari pengajaran atau nasihat mereka dan dosa menghakimi sesama.

Jangan-jangan kita menjadi seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang hanya bicara dan mengajarkan atau menganjurkan kebaikan dan kebenaran kepada sesama tanpa kita sendiri mau melakukannya. Terkadang, hidup kita menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk membangun kehidupan mereka menjadi lebih bermutu. Kalau kita sendiri mau menjadi pribadi yang bermutu, kita harus mengupayakan keserasian antara kata dan tindakan.

Apabila Allah mengendalikan Anda dari dalam, Anda akan tampak murni dari luar.

0 comments:

Post a Comment

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Search This Blog

Powered by Blogger.

informasi pendidikan

Apa Perbedaan Agama dan spiritualitas

Menurut pandangan saya, agama dan spiritualitas adalah dua konsep yang berbeda meskipun terkait erat. Agama adalah pengorganisasian gagasan-...