Skip to main content

As believers, we are reminded to develop faith in community, in a family.


The story of the people who brought the paralyzed person to Jesus is an illustration for all of us that our faith is faith that builds kinship.  We can't let go of the family or community dimension when we talk about faith, let alone trying to live faith.


 The community dimension made the paralyzed person able to meet Jesus and get healing from Him.  Healing did not come from those around the paralyzed man, but healing came from Jesus.  It is Jesus who is the center of the communal faith.  Without Jesus there is no communion of Christian faith.  An environment of a sign faith community with Jesus in it, is just a social institution that has no spirituality.


 The cripple is an image for Church members who need help and assistance.  He who really can't do anything because of his paralysis, needs more attention.  Not only one person, but four people helped the paralyzed man to meet Jesus who was always present. 

 The bearers serve as an image for Church members who are always ready to provide care for those who are paralyzed.  Without a word they brought the lame man to Jesus.  Likewise, we members of the Church, without judging and judging we should give help and assistance to those who need it.


 We are members of the One Church, inevitably we are involved and responsible for the healing of those who are paralyzed.  Our faith needs to be accounted for in a communal way.  We are built starting from the smallest community, namely the family.  From the family we live in one circle of the faithful.  That's where we get involved being members of the Church.


 Paying attention to members of one ward is the most likely concrete step to take.  Knowing all members of the ward is an absolute and necessary part.  Great danger if we are not able to socialize with all members of the ward. 

 How is it possible to have contact with parishioners?  If we don't know each other.  How do we care for and care for each other?  If we don't pay attention to each other.  This is the beginning of division, even though we are the One, Holy, Catholic and Apostolic Church.

Comments

Popular posts from this blog

Artis Legendaris Asal NTT, JHON SEME, Dengan lagunya Yang Terkenal Langit Masih Biru- Telah Meninggal Dunia

JHON SEME Turut Berduka Cita Yang mendalam  Meninggal Artis Legendaris kita asal NTT Rote Ndao Bapak atau  Bung JHON HENDRIK SEME .  Beliau Meninggal Dunia Di Rumah Sakit  Dharmais Jakarta. Bung jhon Seme Adalah artis terbaik NTT Rote Ndao. Beliau sebagai musisi seniman Legendaris. cipta lagu daerah Rote Ndao,sekaligus sebagai Vokal sejak dari tahun delapan puluhan dan juga  beliau bergerak dlm bidang pertanian utk masayarakat di NTT. Selamat jalan, Pak/Bung  Jhon Seme. kami para pengemarmu MengUcapkan Duka Cita yang mendalam dan Terima kasih sudah menemani kami dengan lagu-lagumu di tahun 90-an dan 2000-an. yang paling legendaris dan paling enak di dengar sampai sekrang. GAJA MATI TINGGALKAN GADING, DEMIKIAN JUGA DENGAN BUNG JHON SEME, PERGI HANYA TINGGALKAN NAMA DAN KENANGAN INDAH BAGI KAMI SELURUH NTT Langit memang masih biru dan akan selalu biru dengan lagu-lagumu yang terus menemani kami di saat suasana hati sedang limbur ataupun duka yang kadang membi...

Perselisihan Antara Yesus dan Otoritas Yahudi Tentang Murid-murid Memetik Gandum Pada Hari Sabat. Markus 2 : 23-28.

Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Jawab Yesus kepada mereka. “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat. Sebagai makhluk sosial, kita nemperhatikan dan melaksanakan adat dan adab. Dengan sukarela dan tanggungjawab, kita menjalani kebiasaan baik dalam masyarakat, etika sosial, dan kesepakatan dalam hidup bersama. Selain itu, kita juga meniliki prinsip dan nilai-ni...

Yesus Dikatakan Tidak Waras Lagi (Markus 3:20-21)Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, “Ia tidak waras lagi.”

Kesibukan Yesus dalam mengajar dan menyembuhkan orang sakit membuat kaum keluarga-Nya turut bersuara miring.Dia dianggap sebagai orang yang tidak waras lagi oleh mereka. Dalam kehidupan,Pikiran yang negatif akan menghasilkan hal-hal negatif.Apa yang dipikirkan oleh kaum keluarga-Nya Yesus bersifat negatif.Akibatnya mereka tidak menerima Dia dan malahan menganggap-Nya tidak waras lagi.Dengan gaya demikian, rahmat keselamatan ilahi yang di bawakan oleh Yesus tidak bisa tersalurkan dengan baik. Apalagi sering kita temui orang-orangyang cenderung berpikir negatif tentang orang lain,dengan begitu apa yang orang lain kerjakan,dimatanya selalu tidak benar,orang akan merasa dirinya yang paling benar,paling hebat dan tidak suka melihat orang lain lebih menonjol daripadanya. Maka marilah kita semua meninggalkan pikiran-pikiran negatif pada semua orang dan memperbaiki diri utk berani berbenah diri dalam berpikir negatif dan dalam cara hidup kita untuk bisa berpikir positif,agar kita bisa menjadi ...