Pesta Bertobatnya Santo Paulus. |
Pesta Bertobatnya Santo Paulus. Dari 27 Kitab Perjanjian Baru, 13 dikaitkan dengan Paulus dan Kitab Kisah Para Rasul memiliki banyak catatan tentang apa yang dilakukan dan dikatakan oleh Paulus.
Surat-surat Rasul Paulus menggambarkan makna kehidupan dan spiritualitas Kristen. Tidak diragukan lagi bahwa surat-surat Rasul Paulus sangat berpengaruh pada masa Gereja perdana dan bahkan sampai sekarang.
Ada yang mengejutkan bahwa Paulus, ketika masih dikenal sebagai Saulus sebelum pertobatannya, adalah seorang penganiaya yang ditakuti orang Kristen dan ia bahkan dikirim oleh imam besar dan seluruh dewan penatua Yahudi pergi ke Damaskus untuk menangkap orang-orang Kristen dan membawa mereka kembali ke Yerusalem untuk hukuman.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah Yesus memilih orang seperti Paulus ini, dimana saat Santo Stefanus dirajam ia ada disana dan begitu banyak darah orang-orang Kristen tumpah di tangannya.
Ketika ia berjalan menuju Damaskus cahaya terang menyinarinya dan ia jatuh ke tanah, mendengarkan suara yang menyapanya dan ia menyadari bahwa dalam menganiaya orang Kristen, sebenarnya ia menganiaya Kristus, kemudian ia dibutakan. Kebutaannya disembuhkan oleh Annanias.
Paulus mendapat anugerah penglihatan dari Yesus sehingga ia mengalami perubahan. Itulah yang terjadi dalam hidup Paulus. Pewartaannya adalah kabar gembira dimana Kristus telah menggerakkan hidupnya. Kristus-lah yang sekarang hidup dan mendorong hidupnya. Sebagaimana kita ketahui sampai akhir hidupnya, Paulus mendedikasikan dirinya untuk karya penginjilan, pembangunan dan perluasan Kerajaan Allah.
Pengalaman ini juga terjadi dalam diri kita dengan cara yang beragam karena Kristus memiliki beragam cara untuk mengubah hidup kita. Kita tidak harus mengalami tersungkur di tanah dan melihat cahaya seperti Paulus. Tetapi kita bisa mengalami tiga hal, yakni cara hidup kita yang lama diubah, cara pandang diubah dan kita menjalani kehidupan dengan lebih mengandalkan Kristus.
Perayaan pertobatan Santo Paulus mengajak kita untuk merayakan pertobatan hidup kita sendiri. Kita bersyukur karena Allah senantiasa menganugerahkan rahmat untuk pembaharuan dan kemajuan dalam diri kita. Selamat menjalani hari-hari hidupmu dan semoga kita semua dijiwai oleh Hati Yesus sehingga selalu mengusahakan hidup yang baru dalam semangat saling mengasihi.
Gereja merupakan keluarga umat Allah, Tubuh Mistik Kristus, Sakramen dunia, yang diutus menyucikan dunia. Karena Gereja adalah kita semua yang mengimani Kristus yang berada dalam satu kawanan dan di bawah satu Gembala, maka Kristus menghendaki agar kita sebagai pribadi menjadi semakin dewasa dalam iman yang menghidupi hidup kita dalam dan dengan cinta kasih.
Sebab Allah menuliskan perintah-Nya dalam hati kita dengan pengurapan Roh Kudus yang tinggal dalam hati kita, yang memurnikan wawasan dan cinta kasih kita menurut wawasan dan cinta kasih Allah. Karena Gereja adalah tanda kehadiran dan karya Allah menyelamatkan umat manusia dan segala peristiwa serta kejadian sebagai ciptaan Allah merupakan tanda-tanda kehendak Allah untuk menyelamatkan manusia.
Kita sebagai anggota Gereja perlu memiliki kepekaan terhadap tanda-tanda itu. Itulah sebabnya Roh Kudus mengurapi dan diam di dalam hati kita untuk memurnikannya agar mampu dengan tajam menangkap tanda-tanda kehendak Allah.
Dunia dan manusia membutuhkan kabar gembira keselamatan. Kita dipanggil untuk mewartakan kabar gembira kepada sesama kita. Kita dapat menjadi pewarta kabar baik dalam posisi kita masing-masing dan dengan cara kita masing-masing di tengah-tengah masyarakat.
Hidup dan lingkungan kita adalah medan pewartaan kita. Kesadaran akan tugas perutusan itu mengajak kita bertanya pada diri kita masing-masing sejauh manakah saya telah rela menjadi saksi kebenaran dan menjadi pewarta kabar baik di tengah-tengah lingkungan saya?
Seperti halnya Paulus, setiap pewarta harus melihat tugas perutusan sebagai pelaya kasih tanpa balas jasa. "Apakah upahku"?. Upahku adalah bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah.
Sabda Tuhan menegaskan bahwa Allah berkarya selalu dalam kesatuan Allah Tritunggal, dan Allah menghendaki keselamatan semua orang tanpa terkecuali. Oleh karena itu, karya penebusan-Nya akan terus berlanjut sampai akhir zaman dalam tanda-tanda Sakramen.
Gerejalah yang pertama-tama menjadi tanda kehadiran dan karya penyelamatan Kristus bagi umat manusia. "Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya".
Gereja adalah Sakramen dunia, yang diutus menyucikan dunia. Karena Gereja adalah kita semua yang mengimani Kristus yang berada dalam satu kawanan dan di bawah satu Gembala, maka Kristus menghendaki agar kita sebagai pribadi menjadi semakin dewasa dalam iman yang menghidupi hidup kita dalam dan dengan cinta kasih.
Sebab Allah menuliskan perintah-Nya dalam hati kita dengan pengurapan Roh Kudus yang tinggal dalam hati kita, yang memurnikan wawasan dan cinta kasih kita menurut wawasan dan cinta kasih Allah.
Karena Gereja adalah tanda kehadiran dan karya Allah menyelamatkan umat manusia dan segala peristiwa serta kejadian sebagai ciptaan Allah merupakan tanda-tanda kehendak Allah untuk menyelamatkan manusia.
Kita sebagai anggota Gereja perlu memiliki kepekaan terhadap tanda-tanda itu. Itulah sebabnya Roh Kudus mengurapi dan diam di dalam hati kita untuk memurnikannya agar mampu dengan tajam menangkap tanda-tanda kehendak Allah. Hati yang bersih adalah hati yang penuh cinta kasih.
Sejujurnya bukanlah hal yang mudah untuk memahami sabda Tuhan hari ini, namun kalau kita mau untuk meluangkan waktu, sejenak dalam keheningan, hati dan pikiran kita terfokus pada Allah.
Maka Roh Kudus akan membimbing kita pelan-pelan untuk membuka mata hati kita dan memampukan kita untuk dapat memahami apa yang sesungguhnya yang menjadi kehendak Allah, yaitu memiliki semangat mewartakan Injil menurut tempat dan peran kita masing-masing tanpa rasa takut, tanpa kecil hati, karena Allah Tritunggal hadir dalam diri kita dalam Kristus dan Roh Kudus, agar kita menjadi pribadi beriman yang dewasa yang menghidupi hidup kita dalam dan dengan cinta kasih.
Sekali peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.
Tuhan memanggil para murid agar memberi kesaksian dan pewartaan sehingga banyak orang mengimaniNya. Buah dari iman adalah kuasa penyembuhan dan pelepasan dari kuasa roh-roh jahat. Kuasa Tuhan yang menyelamatkan disalurkan melalui uluran dan penumpangan tangan orang-orang beriman.
Dimanapun kita berada, kita perlu memupuk iman kita, mengulurkan tangan dan memberi pertolongan kepada orang-orang yang merindukan keselamatan dari Tuhan. Kita bersyukur atas pertobatan St.Paulus dan karya kerasulannya sehingga iman Kristiani tersebar ke seluruh dunia. Semoga kita juga giat menebarkan khabar gembira melalui kesaksian dan pelayanan kita masing-masing.
Tuhan ingin kita menyampaikan kasih-Nya agar dunia mengenal Dia. Dia berjanji akan menyertai kita di saat kita melakukannya dan penyertaan itu Dia tunjukkan melalui kuasa dan otoritas yang memampukan kita melakukan berbagai mukjizat. Sebagai bejana di mana kuasa dan otoritas-Nya bekerja, kita perlu senantiasa memperhatikan kondisi hati dan pikiran kita.
Rasa aman karena tahu identitas kita di dalam Tuhan, adalah lahan yang subur bagi kuasa dan otoritas-Nya untuk bekerja. Jangan terfokus untuk membuktikan diri, tapi untuk memuliakan Tuhan. Tetaplah rendah hati, agar kita tidak jatuh dalam dosa karena membandingkan diri, sombong, ataupun iri kepada orang lain.
Biarkan firman Tuhan mengisi pikiran kita; memuridkan dan membentuk kita, agar kita tidak mudah goyah saat menghadapi tantangan. Gunakan kuasa dan otoritas untuk melayani, membangun iman, dan membantu orang lain.
Proses ada untuk membuat kita bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih kuat. Jaga hati dan pikiran, sehingga kita siap untuk Tuhan pakai saat Dia hendak menyatakan kuasa dan otoritas-Nya.
Menjadi Orang Pilihan Allah Tentu Ada perasaan bangga jika menjadi orang pilihan untuk mengerjakan sesuatu, mengapa?._
Karena kita dianggap mampu melakukan pekerjaan tersebut karena punya kelebihan dari yang lain. inilah yang masih harus dinyatakan. melalui pelaksanaan tugas tersebut dengan baik dan berhasil. Itu tadi adalah contoh menjadi orang pilihan manusia.
Sebagai orang katolik, kita sudah dipilih Tuhan untuk menjadi murid Yesus. Dan sebagai murid dan orang pilihan-Nya, kita di beri tugas yang sama oleh Yesus.
Apa itu?, tugasnya *"memberitakan Injil"*, maukah melaksanakan tugas itu?, Tuhan sendiri yang memberi tugas ini, harusnya kita bangga loh.
Tetapi banyak yang beralasan aku belum bisa mewartakan Injil karena belum belajar tentang Injil. Coba kita pahami *"apakah Injil itu?"*, Injil adalah kabar baik atau kabar sukacita dari Tuhan karena Ia sangat mengasihi kita.
Jadi yang harus diwartakan ialah kasih Tuhan melalui perbuatan kasih kita kepada sesama, mudahkan. Memang ada orang yang diberi talenta memahami Injil, wartakan, ada yang diberi talenta penyembuhan, lakukan semua dengan benar.
Lakukan dengan benar!"* harus menjadi perhatian, karena banyak orang melakukan bukan untuk nama Tuhan yang semakin besar, tetapi namanya sendiri yang semakin besar, lebih parah lagi semua demi uang.
Pertobatan St. Paulus'. Markus 16:15-18 “Rasul untuk bangsa-bangsa lain” dan misionaris terbesar pada gereja awal mula, adalah warga negara Romawi sejak lahir di Tarsus (di Kilikia), dan seorang Yahudi yang lahir dari suku Benyamin. Nama Ibraninya adalah Saulus. Karena dia adalah anak seorang Farisi, ia dikirim ke Yerusalem oleh orang tuanya untuk mempelajari Hukum Taurat Musa di bawah bimbingan rabi besar Gamaliel. Ia juga pandai membuat tenda. Ketika ia melihat Stevanus dirajam oleh orang Yahudi karena percaya dengan Yesus Kristus, dia yang pertama setuju untuk melempar Stevanus dengan batu.
Setelah pertobatannya ia melakukan beberapa perjalanan misionaris, mempertobatkan ratusan orang Yahudi dan bukan Yahudi dan mendirikan kolompok-kelompok kecil gereja perdana. Dia menulis 14 surat. Dia ditangkap dan ditahan di penjara selama dua tahun di Kaisarea dan menghabiskan dua tahun lagi di bawah tahanan rumah di Roma. Akhirnya, dia menjadi martir dengan cara dipenggal kepalanya di Tre Fontane di Roma. Kisah singkat hidupnya.
gereja merayakan kisah pertobatannya yang ajaib. Pristiwa pertobatannya dapat kita baca lagi dalam kisah para rasul 22:3-16. Pristiwa yang merevolusi sejarah gereja dan teologi gereja perdana hingga kini. Dari seorang pembenci menjadi pencinta yang unggul dari pemimpin muda yang fanatik terhadap agama Yehuda, Taurat Musa, menjadi pewarta (misionaris)yang handal serta pembela yang militant, dari penyerang ajaran Yesus menjadi pembela ajaran Yesus kelas wahid.
Pertobatan Saulus menjadi Paulus mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan punya rencana untuk setiap orang mau menjadi seperti apa. Jangan remehkan kuasa Tuhan apa lagi membencinya. Benjana yang rapuh mudah pecah akan menjadi bejana yang indah dimata Tuhan sebagai alatnya
Paulus menjadi contoh pelaksana amanat dan penugasan Tuhan Yesus seperti yang kita baca dalam versi injil Markus: Pergi keseluruh pelosok dunia dan beritakan injil, kabar sukacita kepada segala mahluk. Mereka yang percaya akan dimampukan Tuhan sendiri untuk mengusir setan, mereka akan bicara dalah bahasa bahasa yang baru, sekalipun mereka minum racun mereka tidak akan celaka. Mereka akan meletakan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuh.
Roh kudus telah menuntun Paulus dalam pelayanannya, karena Ia percaya akan kebangkitan Tuhan. Roh itu juga akan menuntun pelayannya, siapun kita dan memampukan kita untuk bersaksi tentang Dia melalui kehidupan kita masing masing. Percayalah.
Sabda Yesus yang asli, yaitu, “Pergilah ke ujung-ujung paling jauh dari dunia ini dan beritakanlah Kabar Baik kepada semua makhluk.” Tugas para rasul ini tiada habisnya. Entah akan selesai beberapa abad lagi. Tidak ada waktu untuk menunda perwujudannya. Tidak banyak waktu untuk istirahat, apa lagi untuk berkata: semua ujung bumi sudah tahu Yesus.
Injil sejati memang sama dengan Yesus. Sebab Dialah Juru Selamat dunia. Namun Kabar Baik bukan ideologi yang tinggal dimengerti dan dihafal saja! Sebagai Kabar Baik, Yesus perlu diizinkan semakin menguasai jiwa dan tubuh manusia. Rasul Paulus mengungkapkannya dengan kata-kata cemerlang, “Hidupku ialah Kristus!”
Kalau manusia mulai mengandalkan Yesus dalam hidupnya dan tidak mau melekat pada apa dan siapa pun juga, boleh dikatakan: pemberitaan telah berhasil.
Kata “mengandalkan”, dalam Injil diganti dengan kata sederhana: percaya. Tiada percaya, kalau dalam pikiran masih muncul kata “tetapi”. Manusia jangan tergoda untuk percaya sekian persen saja. Sebab setiap persen ketidakpercayaan adalah bahaya bahwa manusia akhirnya takkan percaya. Biarpun sudah dibaptis.
Bapa, Yesus menyebut juga beberapa hal lain, yaitu: karya pemberitaan akan disertai berbagai tanda, termasuk yang ajaib. Setan akan diusir dalam nama Yesus; lewat mulut pemberita maupun umat yang percaya akan terdengar berbagai bahasa; bahaya dipatuk ular dan minum racun akan dilewati tanpa menderita apa-apa; orang-orang sakit akan disembuhkan lewat tangan yang diletakkan pada mereka.
Bapa, kami bersyukur atas semua tanda-tanda itu. Sebab menenteramkan umat, menguatkan iman, menghibur yang berduka, menegakkan kerajaan surga di bumi. Anak tanpa pelukan mamanya, bisa merana. Orang dewasa tanpa diakui nilainya bisa sakit serius.
Manusia memang sangat memerlukan berbagai tanda. Namun, tanda Tuhan mana pun selalu menunjukkan Yesus, sumber segala rahmat. Semoga kami, ya Bapa, selalu bersyukur.
Bapa, pada dua ayat terakhir disinggung kenaikan Yesus ke surga. Ini pun tanda, tanda-start dimulainya karya memberitakan Kabar Baik ke seluruh dunia. Waktu tinggal bersama Yesus, habis.
Habis? Justru ada kejutan! Yesus tetap akan meneguhkan sabda-Nya yang dikomunikasikan para rasul-Nya. Yang baik, pasti akan diberi tanda “Ya, inilah kehendak Bapa!” Tanda ini sangat perlu sebab melakukan kehendak Bapa adalah pedoman utama tiap murid Yesus.