We Are Creative Design Agency

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Illum, fuga, consectetur sequi consequuntur nisi placeat ullam maiores perferendis. Quod, nihil reiciendis saepe optio libero minus et beatae ipsam reprehenderit sequi.

Find Out More Purchase Theme

Our Services

Lovely Design

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Great Concept

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Development

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

User Friendly

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Recent Work

Thursday, 9 December 2021

Kedatangan Hari Natal Bukan Soal Baju Baru Atau Penampilan Yang Bagus Melainkan Persiapan Hati Dan Batin Akan Kedatangan Tuhan.

Lilin Adven.

Dalam tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi walinegeri Yudea, dan Herodes menjadi raja – wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, menjadi waja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias menjadi raja – wilayah Abilene; pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Agung, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun. 


Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan, Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis! Maka Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, Setiap lembah akan ditimbun, setiap gunung dan bukit akan menjadi rata. Yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan. Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.” (Lukas 3:1-6)


Segala sesuatu yang penting dalam hidup kita mesti dipersiapkan dengan baik. Seseorang yang menempuh ujian, agar berhasil, harus mempersiapkan dengan sebaik-baiknya. Seseorang yang mau menjalin ikatan perkawinan juga harus mempersiapkan diri agar perkawinannya menjadi bermakna dan menjadi awal baru dalam membangun keluarga.


Kelahiran seorang bayi pun perlu dipersiapkan dengan baik sehingga ketika waktunya tiba, keluarga sudah siap menyambut anggota baru dalam keluarga. Dalam peristiwa-peristiwa penting, kita perlu mempersiapkan diri. Persiapan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam menghadapi sesuatu.


Masa Adven adalah masa persiapan, tidak hanya masa mempersiapkan perayaan Natal, tetapi terlebih merupakan masa mempersiapkan kedatangan Tuhan. Tuhan sudah datang dan hadir di tengah-tengah kita dalam diri Yesus yang kehadiran-Nya kita rayakan dalam perayaan Natal.


Dia datang menerangi dan memulihkan kehidupan kita sampai kedatangan-Nya kembali pada akhir zaman. Masa Adven merupakan juga masa penantian kedatangan Tuhan. Dalam masa penantian ini, kita perlu mempersiapkan diri agar saat Tuhan datang kita diselamatkan.


Yohanes Pembaptis menyerukan suatu pertobatan agar memperoleh pengampunan dosa, "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis! Maka Allah akan mengampuni dosamu." (Luk 3:3) Yohanes Pembaptis hadir mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya. Ia menyerukan suatu pertobatan sebagai persiapan menyambut saat kedatangan Tuhan sendiri.


Kedatangan-Nya harus disambut dengan hati bersih dan murni. Karena itu, agar pantas menerima Tuhan, orang mesti bertobat dan memberanikan diri untuk dimurnikan. Tuhan datang untuk menyelamatkan dengan mengampuni dosa orang yang bertobat.


Bertobat berarti mengarahkan hati kepada Tuhan dan selalu memilih apa yang baik dan berkenan di hati Tuhan. Inilah yang menjadi doa Paulus bagi jemaat di Filipi, "Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah." (Filipi 1:9-11)


Pertobatan dimulai dengan menyadari kembali kerinduan kita akan Tuhan. Tuhan sudah menaburkan kerinduan itu di dalam setiap hati kita. Karena kesibukan dan ketidakpedulian kita, kerinduan itu menjadi tidak kita rasakan.


Karena itu, kita perlu waktu hening di hadapan Tuhan, meluangkan waktu kembali bagi Tuhan. Kerinduan hati kita akan Tuhanlah yang akan membimbing kita. Kerinduan kita akan Tuhan akan semakin kuat kalau kita, dengan bantuan rahmat Tuhan, memurnikan hati kita.


Pertobatan di Masa Adven ini dapat kita wujudkan dengan selalu meluangkan waktu untuk merenungkan Sabda Tuhan agar Sabda-Nya memurnikan hati kita. Selalu meluangkan waktu untuk berdoa juga penting karena dengan berdoa kita akan memperoleh rahmat.


Kita juga bertobat dengan menata hidup kita kembali agar lebih sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita tata kehidupan kita sehingga tidak terarah lagi kepada diri sendiri tetapi kepada Tuhan.


"Allah Bapa yang kekal, Engkau telah membuktikan kasih setia-Mu kepada manusia sepanjang zaman. Datanglah di tengah-tengah kami dan sampaikanlah sabda-Mu kepada kami. Baruilah hidup kami melalui Dia, yang membuka masa depan baru bagi kami, yaitu Yesus Kristus, Sang Adil, Yang Masih dinantikan-nantikan. Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. 

Yohanes Pembaptis adalah orang yang diutus oleh Allah untuk mengembalikan hati umat manusia agar kembali kepada Allah.Yohanes Pembaptis untuk menjadi pemandu Adven

YOHANES  PEMBAPTIS

Yohanes Pembaptis adalah orang yang diutus oleh Allah untuk mengembalikan hati umat manusia agar kembali kepada Allah.Yohanes Pembaptis untuk menjadi pemandu Adven.


Di masa Adven ini, ada seorang yang bersedia membantu kita dalam perjalanan Adven kita menuju Natal. Ya, dia-lah Yohanes Pembaptis, ia adalah pemandu Adven kita dan dia menunjukkan kepada kita cara yang perlu kita persiapkan.


Pesan Yohanes Pembaptis sangat jelas dan sederhana saja, yakni pertobatan dan pertobatan hati. Kita harus ingat bahwa Tuhan-lah yang mengutus Yohanes Pembaptis untuk menjadi pemandu Adven kita dalam melakukan perjalanan dalam iman menuju Yesus.


Kita dengar dalam kisah  ini, bahkan Yesus meninggikan dan menegaskan bahwa Yohanes Pembaptis adalah orang yang diutus oleh Allah untuk mengembalikan hati umat manusia agar kembali kepada Allah.


Maka mari dalam doa, kita juga minta Yohanes Pembaptis untuk mendoakan kita agar kita dimampukan berjalan lebih dalam ke dalam hati Yesus dan pada gilirannya kita mampu menuntun orang lain untuk mengalami Yesus pada hari Natal. 


Yohanes Pembaptis adalah nabi eskatologis, ia menunjuk akhir suatu masa, juga permulaan baru suatu waktu. Ciri khas dari pewartaan Yohanes adalah tobat (sikap pengarahan) dan permandian (ungkapan tobat).  Namun seruan tobat yang disampaikan Yohanes oleh banyak orang dianggap aneh. Mengapa? Karena orang hanya melihat tampilan lahiriah Yohanes sendiri: pakaian dari bulu unta, makanannya belalang dan madu hutan.


Seruan tobat yang disampaiakan Yohanes bukan sekedar  suatu ritus atau upacara. Pertobatan itu lebih berarti mengubah cara hidup. Apa yang mesti diubah? Masing-masing kita tahu dengan pasti apa yang mesti diubah dari hidup kita. Upacara tobat akan menjadi bermakna ketika kita mengubah juga cara hidup sesudah ritual tobat itu. Mesti ada perubahan seluruh diri. Perubahan dari manusia lama kepada manusia baru. Inilah arti "mempersiapkan jalan untuk Tuhan". 


Sikap tobat yang benar juga berarti nencari wajah Kristus. Yesus Kristus itu akan datang kedua kalinya. Namun, Dia sudah datang dan sedang ada di tengah kita. Namun sayangnya banyak orang yang tidak mengenal-Nya. Wajah Kristus bisa kita temukan dalam diri sesama yang menderita, yang diperlakukan tidak adil, yang lapar dan haus, korban bencana alam, yang sakit dan terlantar. 


Masa Adventus mengingatkan kita bahwa Yesus akan datang kembali dan lahir di tengah kita. Kita mesti dibaptis lagi oleh "Dia yang lebih berkuasa", sehingga kita mampu memberi kesaksian tentang Dia dan menemukan wajah-Nya dalam diri sesama yang menderita.


" Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. 

Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."{ Yohanes. 1:6-8. 19-28 }


Kesaksian Yohanes Pembaptis di hadapan orang banyak di Sungai Yordan menegaskan bahwa dia bukan Mesias, tetapi Yesuslah Mesias yang ditunggu-tunggu, ia memberikan kesaksian dengan jujur dan rendah hati. 


Maka khotbah Adven tradisional menganjurkan persiapan diri pribadi secara rohani menyambut kedatangan Tuhan, berjaga dan berdoa. Teks Alkitab pilihan entah proyek nabi Yesaya "membangun jalan raya" (Yesaya 40:3-5) atau ancaman Yohanes Pembaptis: 


"Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api." (Matius 3:10; Lukas 3:9). 


Ancaman Yohanes terhubung dengan kedatangan Yesus kembali sebagai Sang Hakim yang akan memisahkan domba dari kambing dalam menyelamatkan dan menghukum orang, masing-masing sesuai kesetiaannya mendengar dan melakukan kehendak Tuhan (Matius 25:31-46).


Dalam penafsiran mutakhir, nubuatan atau seruan para nabi tidak saja tertuju pada orang beriman secara individu, melainkan pada persekutuan umat Tuhan. Maka sabda Yesus mengenai pelayanan kepada orang miskin, lemah, susah atau tertindas harus menjadi perhatian jemaat. 


Pelayanan mesianis Yesus (Lukas 4:16-18) mengarahkan jemaat untuk melaksanakan program-program pelayanan sosial-ekologis secara transformatif, yaitu yang bertolak pada prinsip keadilan bagi yang lemah melawan akar-akar kemiskinan dan penderitaan masyarakat serta krisis lingkungan.  Jadi, selain pendalaman spiritual dalam keluarga, masa Adven juga kesempatan Majelis Jemaat melakukan program diakonia transformatif dan reformatif. 

Marilah menjalani masa Adven ini dengan mengusahakan sikap jujur sehingga kita layak dan pantas menerima serta mengalami sukacita Natal. 

Wednesday, 8 December 2021

Hari Raya Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa. Aku adalah hamba Tuhan. Kiranya terjadi padaku menurut perkataanmu.” Lukas 1:38a (8 Desember 1854)


Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX memaklumkan Dogma tentang Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Dengan tegas Gereja mengajarkan: "... bahwa Perawan tersuci Maria sejak saat pertama perkandungannya oleh rahmat yang luar biasa dan oleh pilihan Allah yang Mahakuasa karena pahala Yesus Kristus, penebus umat manusia, telah dibebaskan dari segala noda asal."

Ada dua point yang mau kita renungkan tentang Maria pada hari ini.


Pertama, Maria dirahmati Allah. Kepada Maria Malaikat berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria sebagai Ibu Yesus,  Bunda Gereja memiliki semua sifat keibuan yang baik, yang kita butuhkan sebagai manusia dengan taraf yang tak terdugai. Maria adalah Ibu bagi semua orang tanpa kenal jabatan dan kedudukan sosial. 

Semua orang bisa datang berlutut di hadapan Maria, merasa diterima, disapa, dilindungi dan direstui. Maria mendapat semua kebajikan itu, karena dia diberkati, dirahmati Allah sejak dalam kandungan ibunya. Maria penuh rahmat, tak habis ditimba oleh manusia yang membutuhkan bantuan dan pertolongannya. 


Kedua, Tuhan menyertai Maria. 

Maria adalah Hawa Baru yang bebas dari dosa asal, karena sejak semula sudah ditentukan menjadi Ibunda Yesus, Sang Adam Baru. Semua rahmat dan karunia yang ada pada Perawan tak bernoda, karena dari kedalaman asalnya terus melimpah, bersumber pada Allah, dan melambung tinggi menuju ke tahkta Allah yang Mahakuasa. 

Allah selalu menyertai Maria. Karenanya, setiap orang yang didampingi Maria akan beroleh keselamatan. Maria yang dirahmati itu, hadir pada kelahiran dan perkawinan, pada setiap saat hidup sampai kematian. 


Maria berkata, “Lihatlah, aku adalah hamba Tuhan. Kiranya terjadi padaku menurut perkataanmu.” Lukas 1:38a


Selamat Hari Raya! Ini adalah hari untuk merayakan! Hari ini, kami menghormati Bunda Maria yang Dikandung Tanpa Noda yang mulia dan ajaib, tindakan belas kasih Tuhan yang paling mendalam.


Sudah sepatutnya kita melihat Dikandung Tanpa Noda sebagai tindakan belas kasih yang mendalam. Mengapa begitu? Ada apa dengan kekhidmatan ini yang begitu erat kaitannya dengan belas kasihan?


Belas kasihan adalah pemberian Tuhan yang tidak bersyarat. Yang kami maksud dengan "serampangan" adalah bahwa itu tidak pantas atau diperoleh. Rahmat tidak berutang kepada kita oleh Tuhan. Jika ya, itu bukan belas kasihan, itu akan menjadi hak kita. Tapi kita tidak punya hak untuk belas kasihan. Itu diberikan secara cuma-cuma oleh Tuhan dan diberikan dalam kelimpahan.


Mengenai Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, penting untuk melihatnya sebagai hadiah cuma-cuma dari dua sudut pandang. Pertama, “Dikandung Tanpa Noda” berarti bahwa ketika Tuhan menciptakan Perawan Maria yang Terberkati, Dia menciptakannya tanpa dosa. Ini dilakukan melalui apa yang kita sebut anugerah prevenient. Anugerah yang diberikan kepadanya ini adalah tindakan belas kasih Tuhan yang sempurna dan tanpa pamrih. 

Dia tidak mendapatkannya atau pantas mendapatkannya; sebaliknya, Allah dalam kebaikan-Nya memilih untuk menciptakannya tanpa dosa asal sehingga memiliki alat yang cocok yang dengannya Anak dapat datang ke dunia. Maria, pada bagiannya, menerima karunia ini dan memilih untuk tetap tidak berdosa sepanjang hidupnya dengan tindakan kehendak bebasnya yang terus-menerus.


Kedua, dalam menciptakan Bunda Maria kita dengan sempurna, Tuhan tidak menyimpannya untuk diri-Nya sendiri. Dia tidak egois dengannya. Sebaliknya, Dia memilih untuk menjadikan kesempurnaan ciptaan-Nya ini sebagai ibu kita sendiri. Bunda Maria yang Tak Bernoda sekarang menjadi ibu rohani kita dalam tatanan rahmat dan belas kasihan Allah. 

Ini, juga, merupakan tindakan belas kasihan yang sempurna dari Allah kita yang pengasih. Kami tidak pantas mendapatkan ibu spiritual dan pelindung seperti itu, tetapi kami memilikinya dan dia selalu ada di sana untuk menjadi perantara bagi kami dan melimpahkan banyak rahmat dari Tuhan kepada kami sebagai ibu yang sempurna.


Renungkan, hari ini, atas karunia belas kasih Allah yang berlipat ganda ini: 1) Dia menciptakan Maria Tak Bernoda karena belas kasihan, dan 2) Dia memberikannya kepada kita sebagai ibu dan ratu kita sendiri. Carilah perawatan keibuannya hari ini dan sepanjang tahun!


Bunda tersayang Ratuku, aku menatap keindahan dan kesucianmu yang, meski hanya makhluk, sempurna dalam segala hal. Anda telah diberikan anugerah tunggal dan cuma-cuma ini dari Tuhan yang dengannya Anda bekerja sama dengan sempurna.

 Semoga saya selalu mengandalkan cinta dan perhatian keibuan Anda dan semoga saya selalu mengizinkan Anda untuk melimpahkan kasih karunia Tuhan kepada saya sesuai dengan rencana Bapa. Anda, ibu tersayang, adalah hadiah belas kasihan yang cuma-cuma bagi kita semua! Bunda Maria, aku mencintaimu. Doakan saya. Yesus, aku percaya pada-Mu.


Butir Permenungan

Anugerah karunia tentu membawa sukacita. Apalagi karunia itu sangat khusus dan bermanfaat bagi orang lain. Hari ini dimasa Advent , Gereja merayakan Bunda Perawan Maria dikandung tanpa noda. Ini semata mata karena karunia Allah. Dalam Gentium 56 dikatakan  “ tidak mengherankan bahwa diantara Para Bapa Suci  menjadi lazim untuk menyebut Bunda Allah suci seutuhnya dan tidak terkena cemar dosa manapun juga., bagaikan mahluk yang diciptakan  dan dibentuk oleh Roh Kudus. 

Perawan dari Nazaret itu sejak pertama dalam rahim dikaruniai dengan semarak kesucian yang sangat istimewa”  Dikandung tanpa noda adalah karunia . Pengakuan terhadap dogma ini sudah berkembang sejak tahun 1246. Allah menyediakan rahim yang tidak bernoda asal maupun dosa pribadi dan membuat Maria dikandung tanpa noda. Mungkin ada yang bertanya apa bedanya dengan ketidak berdosaan pada Yesus? Tentu saja kekudusan Yesus berasal dari Diri-Nya sendiri, sedangkan Maria ketidak berdosanya ada diluar dirinya karena relasinya dengan Allah  melalui Yesus . 

Dia memiliki hubungan yang erat dengan Yesus  dalam karya penebusan . Namun sekalipun demikian  Maria tetap mengalami akibat dari dosa  dan terlihat dalam kemalangan manusia  seperti penderitaan dan kematian. Penghormatan terhadap karunia yang dimiliki oleh Maria ini membawa kita pada pengakuan terhadap kuasa Allah yang membebaskan dan bukan pada penyembahan akan karunia yang dianugerahkan kepada Maria.


Doa.

Ya Maria, Bunda Perawan Mulia, doakanlah kami senantiasa kepada Yesus Puteramu dan jagalah iman kami agar tetap utuh.


Kalau kita boleh memilih sendiri perempuan yang melahirkan kita, pastilah kita memilih perempuan yang terbaik, yang paling suci, paling baik dan paling cantik.  Itulah yang dilakukan Allah saat memilih Maria yang akan menjadi ibu Yesus. Ia memilih Maria dan telah mempersiapkan sejak dari kandungan. Ia telah memelihara Maria agar tetap suci sejak awal hidupnya, sejak Maria dikandung oleh ibunya.


Maria dikandung tanpa dosa yang dirayakan hari ini, menegaskan bahwa Maria telah memperoleh rahmat penebusan dan keselamatan sejak awal hidupnya. Allah telah menjaga dan menjauhkan dosa darinya sebelum kelahiran Yesus. 

Allah menghendaki bahwa Kristus yang akan menjadi Pengantara bagi manusia dan diri-Nya harus terpisah dari orang-orang berdosa (lih. Ibr 7:26) maka artinya, ini mensyaratkan bahwa Ia harus dilahirkan oleh seorang perempuan yang terbebas dari noda dosa. 


Hal ini sangat masuk akal, sebab tak mungkin Allah membiarkan Yesus dikandung oleh seorang perempuan yang terkena dosa asal. Sebaliknya Ia akan menjauhkan segala noda darinya, untuk menegaskan kesucian Yesus yang dikandungnya kelak.

Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Lukas, 1:26-38 (8 Desember 1854,) Ada 10 Hal Penting Tentang Bunda Maria.


Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX mengumumkan Dogma Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (Ineffabilis Deus), yang menyatakan bahwa Bunda Maria dikandung tanpa noda dosa asal. 

((Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX mengumumkan Dogma Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (Ineffabilis Deus), yang bunyinya antara lain sebagai berikut:

 Dengan inspirasi Roh Kudus, untuk kemuliaan Allah Tritunggal, untuk penghormatan kepada Bunda Perawan Maria, untuk meninggikan iman Katolik dan kelanjutan agama Katolik, dengan kuasa dari Yesus Kristus Tuhan kita, dan Rasul Petrus dan Paulus, dan dengan kuasa kami sendiri: “Kami menyatakan, mengumumkan dan mendefinisikan bahwa doktrin yang mengajarkan bahwa Bunda Maria yang terberkati, seketika pada saat pertama ia terbentuk sebagai janin, oleh rahmat yang istimewa dan satu-satunya yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Besar, oleh karena jasa-jasa Kristus Penyelamat manusia, dibebaskan dari semua noda dosa asal, adalah doktrin yang dinyatakan oleh Tuhan dan karenanya harus diimani dengan teguh dan terus-menerus oleh semua umat beriman.”


Bunda Maria yang tidak bernoda, tubuh dan jiwanya, tidak dimaksudkan ‘hanya’ untuk melukiskan keistimewaan Maria, tetapi untuk memberi gambaran bagi Gereja dan patut kita syukuri.

Umat Tuhan Yang Terkasih. Hari ini adalah hari raya yang memiliki makna yang sangat luar biasa.yaitu bunda maria Dikandung Tanpa Noda adalah Perawan Maria dikandung dalam rahim ibunya tanpa noda dosa.


Doktrin Gereja menyatakan bahwa sejak saat pertama keberadaannya, Santa Maria dilindungi oleh Tuhan dari Dosa Asal dan dipenuhi dengan rahmat pengudusan yang biasanya datang dalam baptisan setelah lahir. Gereja Katolik percaya Bunda Maria bebas dari dosa pribadi dan dosa turun-temurun.


Dikandung Tanpa Noda diumumkan sebagai dogma pada tahun 1854 oleh Paus Pius IX. Itu berarti bahwa harus diterima sebagai pernyataan iman yang sempurna. Tapi mengapa fokus ini kepada Perawan Maria? Kita harus ingat bahwa setiap pengajaran tentang Bunda Maria pada akhirnya harus menunjuk kepada Kristus.


Meskipun Allah menghapus dosa dari Perawan Maria pada saat dia dikandung, namun Allah tidak menghapus kehendak bebasnya dan kebebasan memilihnya. Kabar Sukacitanya, Bunda Maria membuat pilihannya agar rencana Allah digenapi di dalam dirinya.


Kita telah dibersihkan dari dosa ketika di pembaptisan. Maka kita seharusnya dan tetap berada dalam kasih karunia Allah dengan memilih untuk selalu melakukan kehendak-Nya, sama seperti Bunda Maria memilih untuk melakukan kehendak Allah.


Mari kita sama-sama Meluangkan waktu Untuk Merenungkan Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa ini, mari kita mohon juga dengan perantaraan Bunda Maria untuk memperoleh rahmat melakukan kehendak Allah dalam hidup kita. 


PERAN BUNDA MARIA sebagai Bunda Allah memberikan buah yang membahagiakan, walaupun tak lepas juga dari penderitaan yang harus ditempuhnya demi kesatuannya dengan Kristus Putera-Nya.


Persekutuan yang sempurna antara Bunda Maria dengan Kristus inilah yang membuatnya menjadi kudus, yang paling berbahagia di antara segala yang diciptakan, dan hal ini sudah dinubuatkan dalam Kitab Suci.


Bunda Maria yang dikandung tanpa noda, dan hidup tanpa dosa, kemudian diangkat ke surga oleh Kristus di akhir hidupnya, dan kini dimuliakan di Surga bersama Kristus.


Namun bagi kita umat Katolik, hal penghargaan kepada Bunda Maria ini sesungguhnya bukan semata berpusat kepada Maria. Sebab, segala yang terjadi di dalam kehidupan Maria oleh karena rahmat kasih karunia Tuhan merupakan penggenapan janji Allah, yang bukan hanya diperuntukkan bagi Bunda Maria saja, tetapi juga bagi kita semua sebagai anggota Gereja-Nya, pada waktu yang ditentukan oleh Allah.


DENGAN demikian secara garis besar, buah yang diterima oleh Bunda Maria dari perannya sebagai Bunda Allah adalah: 


  • Persatuannya yang sempurna dengan Kristus, yang membuahkan kemiripannya dengan Kristus.
  • Maria dimuliakan oleh Kristus, diangkat ke surga dan menjadi ratu Surga.
  • Maria menjadi Bunda Gereja, ibu bagi para orang percaya.

Bunda Maria, teladan Sempurna.. 


Hari ini 8 September Gereja merayakan pesta besar yakni kelahiran Maria , - ibu jasmani - Tuhan Yesus , Allah putra  yang mjd manusia. 


Ada 10 Hal Penting Yang Wajib anda Tahu bahwa Bunda Maria. dikandung tanpa Noda Dosa.


  1.  Maria dikandung tanpa noda dosa. Sejak dalam rahim st Anna ibunya, Maria telah menerima anugerah  Allah karena terpilih sbg Bunda Kristus. Itu dogma Gereja . 
  2. Inkarnasi Allah menjadi manusia, dalam diri Tuhan Yesus ,karena kesediaan Maria menjwab " Ya , aku ini hamba Tuhan " Bunda Maria telah menanggapi karya keselamatan manusia, yang disampaikan oleh malaikat Gabriel. 
  3. Maria adalah manusia biasa yg diKuduskan untuk menjadi Bunda Allah Putra. Maria menjadi ' representative ' kita, manusia biasa. 
  4. Maria adalah Bunda Yesus yang menemani, meneguhkan Tuhan Yesus dalam karyaNya. Maria juga meneguhkan dan menemani kita. 
  5. Maria adalah HAFA yang baru, melalui Maria " kehidupan baru ' diciptakan, Maria membawa umat manusia , membawa kita kepada Allah.
  6. Maria adalah teladan sempurna perjuangan hidup manusia. Kesetiaan, ketaatan ,kesabaran penderitaan dan pengharapan akan janji Allah
  7. Maria adalah Wanita dan Ibu yang hatinya tertusuk pedang, yang memahami rasa sakit, terluka, penderitaan seluruh umat manusia. 
  8. Jangan takut mencintai Bunda Maria secara berlebih, karena tidak ada satu pun yg mampu melebihi Tuhan Yesus dlm mencintai ibuNya. 
  9. Jika kita memilki Yesus, maka kita harus menerima Maria, - IbuNya- yang di ikat dalam kesatuan Anugerah Allah yang tak terbatas. 
  10. Maria adalah Bunda Gereja , Dia menjadi penghubung Dunia dan Surga. Penolong kita dalam perrziarahan hidup dan penghantar kita menuju kepada putraNya pada akhir jaman. 



Tuesday, 7 December 2021

Arti Masa Adven Bagi Umat Gereja. Masa Adven dirayakan dalam empat pekan berturut-turut sebelum Natal


Umat Kristiani di seluruh dunia akan merayakan pekan pertama masa Adven atau Adventus (kedatangan). Dalam masa Adven ini kita semua diwajibkan untuk menyiapkan diri guna menyambut kedatangan pesta Natal, memperingati kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus jua kedatangan Dia untuk kedua kalinya. Masa Adven dirayakan dalam empat pekan  berturut-turut sebelum Natal.  Namun tahukah kita, setiap minggu Adven, dari minggu pertama hingga minggu keempat memiliki arti khusus.


Minggu Adven I

Minggu pertama Adven ini mengingatkan kita akan kedatangan Yesus Krisus sang penebus. Minggu pertama yang ditandai dengan sebatang lilin ungu ini memiliki arti sebagai HARAPAN. 

Kita semua menantikan kedatangan Kristus penuh sukacita dan harapan. Lilin pertama pada pekan ini disebut sebagai Lilin Nabi yang mengingatkan bahwa kedatangan Yesus sebagai Mesias sudah diwartakan para nabi terdahulu. Dan selanjutnya kata Yesaya.

“Taruk dari pangkal Isai akan terbit, dan Ia akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa, dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan menaruh harapan.” Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.  (Roma 15: 12-13)


Minggu Adven II

Minggu kedua Adven memiliki arti sebagai KESETIAAN dan CINTA. Pada minggu kedua ini lilin ungu kedua dinyalakan, mengingatkan kita untuk tetap setia mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Kita diwajibkan menyiapkan hati dan cinta demi menyambut kedatangan Kristus. Lilin kedua disebut Lilin Betlehem yang memiliki arti bahwa Yesus Krisus sang juruselamat kita akan lahir di dalam hati kita.


Seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.  (Lukas 3:4-6)


Minggu Adven III

Minggu ketiga Adven ditandai dengan dua batang lilin ungu dan satu lilin merah jambu. Minggu ketiga ini mengingatkan kita tentang SUKACITA. Kita bersama-sama bergembira untuk menyambut kelahiran Yesus sang juruselamat kita. Lilin ketiga disebut Lilin Gembala karena kabar sukacita tentang kelahiran Yesus Kristus pertama kali diberitahukan kepada orang-orang yang rendah hati dan tulus.


Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa.  (Lukas 2:10)


Minggu Adven IV

Ini adalah pekan terakhir dari masa Adven. Minggu keempat yang memiliki arti khusus PERDAMAIAN ini ditandai dengan tiga batang lilin ungu dan satu lilin merah jambu.


Minggu keempat Adven mengingatkan kita tentang kemuliaan Tuhan, sang pemilik semesta alam. Bersama-sama kita bersukacita menyambut kedatangan-Nya.


Lilin keempat disebut Lilin Para Malaikat yang melambangkan kebahagiaan dan sukacita menyambut kedatangan Sang Juru Selamat.


“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” (Lukas 2:14)


Di dalam dokumen Direktorium tentang Kesalehan Umat dan Liturgi, tidak disebutkan warna lilin yang digunakan, sehingga umat dapat menggunakan lilin warna putih ataupun ungu. Karena masa Adven juga menjadi masa pertobatan, maka lilin dapat menggunakan warna ungu, yang menjadi simbol pertobatan.


Kemudian di Minggu ke-3, atau disebut minggu Gaudete atau minggu sukacita, dipasang lilin berwarna merah muda, yang menyatakan sukacita karena masa penantiaan akan telah berjalan setengah dan akan berakhir. 

Ada juga kebiasaan, yang meletakkan lilin putih di tengah, yang dinyalakan saat masa Adven selesai, yang menyatakan bahwa Kristus telah datang.


kisah Daud dan Goliat? Daud Percaya bahwa Tuhan yang ia sembah mampu menjatuhkan musuh yang dihadapinya dengan tujuan untuk menunjukan pada setiap bangsa bahwa AllahNya adalah Allah yang hidup bukan untuk keegoisan atau menunjukan kehebatannya.

 
Kisah Daud Melawan Goliat.

Siapa sih yg gak tau kisah Daud dan Goliat? Kayaknya hampir kita semua paham betul ceritanya..dimana Daud yg masih muda bisa mengalahkan Goliat yg gagah perkasa tinggi besar dan blm pernah terkalahkan dimedan perang.


Pada saat itu semua bangsa israel meragukan Daud, raja Saul bahkan Goliat pun memandang remeh dan kecil Daud yg tidak memiliki pengalaman dlm peperangan. Namun apa yg membuat Daut begitu Yakin bisa menjatuhkan Goliad? Apakah karna keberaniannya dalam menghadapi singa dan beruang dihutan?  Tidak.!!?


Keberaniaannya adalah karna Ia tau dan sangat mengenal siapa Tuhannya..Dia sangat tau kalau tak seorangpun yg menandingi kekuatan Allahnya yaitu Allah bangsa israel yg mengeluarkan mreka dari tanah perbudakan.


Selanjutnya Dia percaya bahwa Tuhan yang ia sembah mampu menjatuhkan musuh yg dihadapinya dengan tujuan untuk menunjukan pada setiap bangsa bahwa Allah nya adalah Allah yg hidup bukan untuk keegoisan atau menunjukan kehebatannya.  Daud yang hanya menggunakan batu mampu menumbangkan goliat hingga tergeletak ditanah dan membuat semua prajurit lari ketakutan. 1 samuel 17:40-50


Seberapa besarkah goliat goliat yang sedang menyerang kita saat ini?? Apakah goliat masalah ekonomi, sakit penyakit, hubungan dgn keluarga, suami, anak dan sesama?? Atau goliat kebencian?? Goliat kemarahan, goliat sakit hati?? Atau apapun itu goliat yg sedang menghampiri hidup kita..


Tuhan mau kita memandang rendah semua goliat itu dan percaya Tuhan mampu mengatasi setiap goliat yg ada..kenali betul Allah kita dan percaya apapun bahwa Tuhan jauh lebih besar dr setiap permasalahan yg kita alami. Dia hanya mau kita ngobrol dengan Nya, curhat denganNya, terbuka dan jujur dihadapan Tuhan.



Menggabungkan firman Tuhan dan kisah Daud. Dari luar, dapat dilihat bahwa Goliat raksasa itu sangat tinggi dan kuat, dan Daud hanya seorang anak berusia sepuluh tahun. Goliat memiliki semua kondisi yang Menguntungkan, dari sudut pandang manusia, pasti menang, tetapi Daud memiliki kebijaksanaan yang tidak dimiliki orang lain, yaitu Daud memiliki Tuhan di dalam hatinya, dan Daud takut akan Tuhan di dalam hatinya. nama Tuhan, dan Daud bergantung pada Tuhan. , Menatap Tuhan, hanya melemparkan batu kecil dan mengalahkan Goliat. 


Saya melihat bahwa mitos itu terlalu praktis.Daud memang memiliki kebijaksanaan terbesar, yaitu, dia akan melihat ke atas dan mengandalkan Tuhan. Dengan melihat ke atas dan mengandalkan Tuhan, saya mengatasi semua kesulitan, melihat perbuatan ajaib, dan benar-benar percaya kepada Tuhan. 

Pada saat yang sama, saya melihat bahwa Tuhan terlalu praktis. Pikirkan saja hari ini ketika kita melakukan tugas kita, kita juga akan menghadapi berbagai kesulitan. 

Ada banyak pendatang baru untuk ditindaklanjuti, dan ada banyak tugas untuk bekerja sama. Kita tidak tahu bagaimana melakukannya, dan terkadang kita merasa tertekan. Besar, saya tidak tahu bagaimana bekerja sama dan hidup dalam kesulitan.

 Sebenarnya ini adalah lingkungan eksternal, yang terlihat sulit di luar, tetapi firman Tuhan juga telah diberitahukan kepada kita. Bersandar pada Tuhan dan melihat kepada Tuhan adalah hikmat terbesar.

Ketika kita mau memuaskan Tuhan dan benar-benar mengandalkan Tuhan, Tuhan akan membantu kita menyelesaikan semua kesulitan, terkadang dengan bantuan saudara-saudara, terkadang dengan mencerahkan kita dan memberi kita metode yang baik, dan kesulitan akan cepat teratasi. Tunggu sebentar, dan dengan pimpinan Tuhan, kita dapat dengan mudah mencapai hasil ketika kita melakukan sesuatu. Perlahan-lahan kita menemukan bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. Mengandalkan Tuhan untuk melakukan sesuatu lebih mudah dan lebih menyenangkan. 

Sama seperti Tuhan berkata: Beban Tuhan itu ringan. . Sebaliknya, jika kita melihat lingkungan eksternal, itu akan terlalu sulit, jadi kita harus seperti Daud, mengandalkan Tuhan di hati kita untuk melakukan tugas kita, betapapun sulitnya itu.

Berbagi cerita dengan semua orang.

Kita semua tahu kisah Raja Daud, bukan? Daud telah percaya pada Tuhan sejak dia masih kecil, dan dia sangat berani dan mendengarkan perkataan Tuhan. Suatu ketika, orang Filistin berperang melawan orang Israel. 

Orang Filistin mengirim Goliat untuk memarahinya. Goliat ini adalah raksasa, tingginya lebih dari tiga meter, sangat tinggi! Ketika orang Israel melihatnya, mereka ketakutan dan melarikan diri. Ketika Daud mendengar Goliat menghina Tuhan , dia sangat marah dan pergi berperang. 

Ketika Goliat melihat bahwa Daud masih remaja, dia menertawakannya. Daud berkata kepada Goliat: Kamu mengandalkan pedang dan senjata untuk berperang, dan aku mengandalkan nama Tuhan Semesta Alam! Hari ini, Tuhan akan menyerahkanmu kepadaku, dan aku akan membunuhmu, memenggal kepalamu, dan membiarkan dunia tahu bahwa ada Tuhan di Israel. 

Kemudian, Daud mengeluarkan sebuah batu kecil dan melemparkannya dengan tali mesin, hanya mengenai dahi Goliat, menjatuhkan Goliat, dan Daud melangkah maju memenggal kepala Goliat. Semua orang Filistin melarikan diri, dan orang Israel memenangkan pertempuran. Daud mengandalkan Tuhan, dan Tuhan memberinya kekuatan.

    Daripada kisah Daud, marilah kami merenungkan firman Tuhan:

 Ketika engkau memandang kepada Tuhan, mungkin saja Dia tidak memberimu perasaan apa pun atau gagasan yang jelas, apalagi arahan yang jelas, tetapi Dia memberimu sedikit pemahaman. Atau mungkin saat ini engkau belum memahami apa pun, tetapi benar bahwa engkau memandang kepada Tuhan. 

Orang-orang yang menerapkan cara ini tidak melakukannya untuk mengikuti aturan, melainkan itu adalah kebutuhan hati mereka dan bagaimana manusia seharusnya melakukannya. Maksudnya bukanlah engkau bisa mendapatkan pencerahan dan bimbingan setiap kali engkau memandang kepada Tuhan dan berseru kepada Tuhan; keadaan rohani dalam kehidupan manusia ini normal dan wajar, dan memandang kepada Tuhan merupakan interaksi yang normal dengan Tuhan dalam hati manusia.

   Terkadang, berpaling kepada Tuhan tidak berarti meminta Tuhan untuk melakukan sesuatu menggunakan perkataan tertentu, atau meminta bimbingan atau perlindungan tertentu kepada-Nya. 

Sebaliknya, ketika orang menemukan suatu masalah, mereka dapat memanggil Dia dengan tulus. Jadi, apa yang Tuhan lakukan ketika orang memanggil-Nya? Ketika hati seseorang tergerak dan mereka berpikir: "Ya Tuhan, aku tidak dapat melakukan ini sendiri. 

Aku tidak tahu bagaimana melakukannya, dan aku merasa lemah dan berpikir negatif."" Apakah Tuhan tahu tentang hal itu? Ketika semua pikiran ini muncul di dalam diri manusia, apakah hati mereka tulus? Ketika mereka memanggil Tuhan dengan tulus seperti ini, apakah Tuhan setuju untuk membantu mereka? Terlepas dari kenyataan bahwa mereka mungkin tidak mengucapkan sepatah kata pun, mereka menunjukkan ketulusan, dan karenanya Tuhan setuju untuk membantu mereka. 

Ketika seseorang menghadapi masalah yang sangat sulit, ketika mereka tidak memiliki siapa pun untuk berpaling dan mereka merasa sangat tidak berdaya, mereka menaruh satu-satunya harapan mereka pada Tuhan.

 Seperti apa doa mereka? Bagaimana keadaan pikiran mereka? Apakah mereka tulus? Apakah ada kepalsuan pada saat itu? Hanya jika engkau memercayai Tuhan seolah-olah Dia adalah orang terakhir yang engkau harapkan untuk menyelamatkan hidupmu, dengan berharap bahwa Dia akan membantumu, berarti hatimu tulus.

 Meskipun engkau mungkin tidak banyak bicara, hatimu telah tergerak. Artinya, engkau memberikan hati yang tulus kepada Tuhan, dan Tuhan mendengarkan. Ketika Tuhan melihat kesulitanmu, Dia akan mencerahkanmu, membimbingmu, dan membantumu.

 Daud dan Goliat adalah salah satu dari cerita yang paling dikenal di dalam Alkitab. Pada satu sisi lembah Elah berdirilah bala tentara Filistin, dengan jagoan mereka setinggi sembilan kaki yang bernama Goliat. Di sisi lain lembah berdirilah bala tentara Israel, meringkuk di dalam ketakutan di bawah pimpinan raja mereka yang bernama Saul. 

Selama empat puluh hari Goliat telah mencemooh bangsa Israel dan menggenggam mereka di dalam ketakutan. Hari demi hari ia telah menantang mereka untuk mengirimkan seorang prajurit untuk menghadapinya secara langsung. Tetapi sejauh ini, tidak seorangpun bersedia.


Mungkin anda dapat menghubungkan keadaan yang buruk ini dari bangsa Israel. Sejenis raksana sedang berdiri di hadapan anda, mencemooh anda, mengganggu anda, dan menghina anda. Mungkin ini adalah rasa takut. Mungkin ini adalah kemarahan. Mungkin ini adalah sebuah perasaan tertolak. 

Mungkin ini adalah raksasa atas rasa nyaman yang menyelinap namun sangat dikenal yang memaksa anda untuk hidup untuk sesuatu yang lebih kecil. Ini mungkin juga sebuah rasa kecanduan.


Apapun raksana itu di dalam hidup anda, hari demi hari ia telah merampas kekuatan anda. Anda mencoba untuk menghentikan gangguan itu, tetapi anda merasa tidak dapat bergerak. Tertahan. Lumpuh tidak bisa bergerak maju. Pada akhirnya, anda tahu bahwa anda tidak menjalani hidup yang penuh dan bebas yang diinginkan Tuhan bagi anda.


Kabar baiknya adalah bahwa Tuhan sudah membuka jalan agar raksasa-raksasa ini terjatuh. Ini dimulai dengan percaya bahwa meskipun raksasa yang anda perangi mungkin besar, ia tidaklah lebih besar daripada Yesus. 

Faktanya, Dia telah mengalahkan raksasa di dalam hidup anda. Ketika Ia datang ke bumi ini, Ia menanggung neraka untuk anda di atas kayu salib dan bangkit dari makam supaya anda dapat melepaskan prospek dari suatu kehidupan yang terkutuk. Ia datang untuk membebaskan anda dari raksasa-raksasa yang bangkit melawan anda dan melumpuhkan anda dalam ketakutan.


Yesus sudah mengalahkan musuh. Tetapi, seperti kita baca di 1 Petrus 5:8, iblis masih "berjalan keliling. . . mencari orang yang dapat ditelannya." Dengan banyak cara, ia seperti seekor ular tanpa kepala. Ketika anda membunuh seekor ular, anda harus memastikan untuk menguburkan kepalanya, karena bahkan setelah mati kepala ular mengandung racun dengan dosis yang mematikan di dalam taringnya. 

Jika anda menginjak kepala ular yang sudah mati, anda tetap dapat terkena racun. Dengan cara yang sama, meskipun Yesus menghancurkan kuasa iblis diatas kayu salib, ia masih dapat menyuntikkan racunnya yang mematikan ke dalam hidup kita. Ia telah mati namun masih mematikan.


Tujuannya kemudian, seperti yang kita akan bahas di pelajaran ini, adalah tidak menginjak kepala ular. Dalam prakteknya, ini berarti melawan iblis (lihat Yakobus 4:7), menggunakan pertahanan yang telah Yesus sediakan (lihat Efesus 6:10-18), dan bersandarlah kepada penyediaannya (lihat Amsal 3:5). Ini berarti mengingat bahwa Ia adalah Daud di dalam kisah itu—dan anda tidak pernah dapat mengalahkan raksasa dengan keberanian, keinginan atau usahamu sendiri. Yesuslah yang selalu mengalahkan raksasa.


Jika anda benar-benar ingin melihat kemenangan atas raksasa-raksasa di dalam hidup anda, anda perlu memahami ketergantungan anda terhadap Yesus Kristus yang akan mencukupkan segalanya. Kemenangan adalah segalanya tentang percaya di dalam Kristus dan tidak mencoba untuk mendahuluinya. 

The parable of the good shepherd, God cares for sinners. God does not punish those who sin, but takes the initiative to find them and bring them home. Matthew, 18:12-14


Dear friend of heart.  Nowadays, gadgets play an important role in our life.  Various jobs and activities demand speed and sophistication so many people depend on the device.  If the device breaks down, many jobs and activities become chaotic.  People are impatient if they have to wait days for repairs.  The solution?  Just use the blue glue, aka throw the old one, buy a new one.


 For matters of gadgets or other items, we easily get rid of the old one and replace it with a new one.  But such world principles should not color our life in the church.  Even if we find the lives of our brethren that appear corrupt, sinful and show moral depravity, we cannot be indifferent by simply 'throwing' them away.


 The parable of the good shepherd, Jesus implicitly teaches that God cares for sinners.  God does not punish those who sin, but takes the initiative to find them and bring them home.  It does not mean that God condones sin but that God longs for His people to repent and return to Him.  The repentance of a sinner brings great joy to God.


 As recipients of the gift of forgiveness of sins from God, we should express God's love for others.  We must express love by rebuking, exhorting and guiding brothers who have slipped into sin so that they return to God's way. God first came to us as a small and humble baby.  May we also return to God as His little and humble children.

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Tim Malkovic
CEO
David Bell
Creative Designer
Eve Stinger
Sales Manager
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Search This Blog

Powered by Blogger.

informasi pendidikan

Apa Perbedaan Agama dan spiritualitas

Menurut pandangan saya, agama dan spiritualitas adalah dua konsep yang berbeda meskipun terkait erat. Agama adalah pengorganisasian gagasan-...