Skip to main content

Yohanes Pembaptis adalah orang yang diutus oleh Allah untuk mengembalikan hati umat manusia agar kembali kepada Allah.Yohanes Pembaptis untuk menjadi pemandu Adven

YOHANES  PEMBAPTIS

Yohanes Pembaptis adalah orang yang diutus oleh Allah untuk mengembalikan hati umat manusia agar kembali kepada Allah.Yohanes Pembaptis untuk menjadi pemandu Adven.


Di masa Adven ini, ada seorang yang bersedia membantu kita dalam perjalanan Adven kita menuju Natal. Ya, dia-lah Yohanes Pembaptis, ia adalah pemandu Adven kita dan dia menunjukkan kepada kita cara yang perlu kita persiapkan.


Pesan Yohanes Pembaptis sangat jelas dan sederhana saja, yakni pertobatan dan pertobatan hati. Kita harus ingat bahwa Tuhan-lah yang mengutus Yohanes Pembaptis untuk menjadi pemandu Adven kita dalam melakukan perjalanan dalam iman menuju Yesus.


Kita dengar dalam kisah  ini, bahkan Yesus meninggikan dan menegaskan bahwa Yohanes Pembaptis adalah orang yang diutus oleh Allah untuk mengembalikan hati umat manusia agar kembali kepada Allah.


Maka mari dalam doa, kita juga minta Yohanes Pembaptis untuk mendoakan kita agar kita dimampukan berjalan lebih dalam ke dalam hati Yesus dan pada gilirannya kita mampu menuntun orang lain untuk mengalami Yesus pada hari Natal. 


Yohanes Pembaptis adalah nabi eskatologis, ia menunjuk akhir suatu masa, juga permulaan baru suatu waktu. Ciri khas dari pewartaan Yohanes adalah tobat (sikap pengarahan) dan permandian (ungkapan tobat).  Namun seruan tobat yang disampaikan Yohanes oleh banyak orang dianggap aneh. Mengapa? Karena orang hanya melihat tampilan lahiriah Yohanes sendiri: pakaian dari bulu unta, makanannya belalang dan madu hutan.


Seruan tobat yang disampaiakan Yohanes bukan sekedar  suatu ritus atau upacara. Pertobatan itu lebih berarti mengubah cara hidup. Apa yang mesti diubah? Masing-masing kita tahu dengan pasti apa yang mesti diubah dari hidup kita. Upacara tobat akan menjadi bermakna ketika kita mengubah juga cara hidup sesudah ritual tobat itu. Mesti ada perubahan seluruh diri. Perubahan dari manusia lama kepada manusia baru. Inilah arti "mempersiapkan jalan untuk Tuhan". 


Sikap tobat yang benar juga berarti nencari wajah Kristus. Yesus Kristus itu akan datang kedua kalinya. Namun, Dia sudah datang dan sedang ada di tengah kita. Namun sayangnya banyak orang yang tidak mengenal-Nya. Wajah Kristus bisa kita temukan dalam diri sesama yang menderita, yang diperlakukan tidak adil, yang lapar dan haus, korban bencana alam, yang sakit dan terlantar. 


Masa Adventus mengingatkan kita bahwa Yesus akan datang kembali dan lahir di tengah kita. Kita mesti dibaptis lagi oleh "Dia yang lebih berkuasa", sehingga kita mampu memberi kesaksian tentang Dia dan menemukan wajah-Nya dalam diri sesama yang menderita.


" Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. 

Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."{ Yohanes. 1:6-8. 19-28 }


Kesaksian Yohanes Pembaptis di hadapan orang banyak di Sungai Yordan menegaskan bahwa dia bukan Mesias, tetapi Yesuslah Mesias yang ditunggu-tunggu, ia memberikan kesaksian dengan jujur dan rendah hati. 


Maka khotbah Adven tradisional menganjurkan persiapan diri pribadi secara rohani menyambut kedatangan Tuhan, berjaga dan berdoa. Teks Alkitab pilihan entah proyek nabi Yesaya "membangun jalan raya" (Yesaya 40:3-5) atau ancaman Yohanes Pembaptis: 


"Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api." (Matius 3:10; Lukas 3:9). 


Ancaman Yohanes terhubung dengan kedatangan Yesus kembali sebagai Sang Hakim yang akan memisahkan domba dari kambing dalam menyelamatkan dan menghukum orang, masing-masing sesuai kesetiaannya mendengar dan melakukan kehendak Tuhan (Matius 25:31-46).


Dalam penafsiran mutakhir, nubuatan atau seruan para nabi tidak saja tertuju pada orang beriman secara individu, melainkan pada persekutuan umat Tuhan. Maka sabda Yesus mengenai pelayanan kepada orang miskin, lemah, susah atau tertindas harus menjadi perhatian jemaat. 


Pelayanan mesianis Yesus (Lukas 4:16-18) mengarahkan jemaat untuk melaksanakan program-program pelayanan sosial-ekologis secara transformatif, yaitu yang bertolak pada prinsip keadilan bagi yang lemah melawan akar-akar kemiskinan dan penderitaan masyarakat serta krisis lingkungan.  Jadi, selain pendalaman spiritual dalam keluarga, masa Adven juga kesempatan Majelis Jemaat melakukan program diakonia transformatif dan reformatif. 

Marilah menjalani masa Adven ini dengan mengusahakan sikap jujur sehingga kita layak dan pantas menerima serta mengalami sukacita Natal. 

Comments

Popular posts from this blog

Kerajaan Allah Hadir Di Tengah Kita

Kerajaan Allah Hadir Di Tengah Kita Saudaraku terkasih, sering kita bertanya dan merenung tentang bagaimana Kerajaan Allah itu hadir di tengah-tengah kita? Apakah itu bertumbuh dalam hidup kita? Dan bagaimana pertumbuhannya? Pertanyaan ini bisa dijawab lewat bacaan Injil hari ini. Kalau kita mengamati bibit tanaman, entah ubi, jeruk, kol, cabai, di ladang atau di kebun, proses pertumbuhannya tidaklah kita lihat secara detail tetapi semakin lama tanaman itu menjadi besar hingga membuahkan hasil. Proses itu akan menjadi lebih jelas kalau tanaman itu disiangi dan dipupuk dengan baik. Tuhan Yesus dalam menghadirkan Kerajaan Allah seperti pertumbuhan tanaman. Jika iman kita dipupuk dan dibangun tentu akan membuahkan hasil yang baik dalam kehidupan yang nyata. Benih itu akan bertumbuh bersama dengan cinta Allah dalam kehidupan kita. Setiap hari lewat berdoa, merenungkan firman Tuhan, berdevosi kepada orang-orang kudus, disinilah kelihatan iman itu akan bertumbuh seperti biji sawi yang...

Siksa Neraka Yang Kejam Dan Menyakitkan Menurut Suster Faustina Kowalsaka

Apakah neraka itu? Berapa besar dan apakah isinya Menurut (Santa) Suster Faustina Kowalska yang diperbolehkan Tuhan untuk melihat isi neraka dan menjelaskan kepada kita,  neraka adalah tempat yang luar biasa menyakitkan dan hampir tidak bisa dijelaskan dengan bahasa manusia. Suster Faustina hanya karena kerahiman Tuhan boleh melihat dan keluar dari neraka tanpa mati didalamnya. Setan sangat benci ketika melihat Sr Faustina berada di neraka,  namun karena Tuhan menjaganya,  maka mereka tidak berani berbuat apa-apa padanya.  Neraka adalah tempat yang sangat besar,  luas dan didalamnya terdapat luarbiasa banyak jiwa-jiwa yang dihukum.  Demikian penjelasan Sr Faustina mengenai siksaan di neraka: 1. Di neraka hukuman yang paling hebat adalah kehilangan Tuhan untuk selama-lamanya. Bukan 10 tahun,  20 tahun,  namun bermilyar tahun bahkan lebih, selama-lamnya.  2. Hukuman berikutnya adalah rasa sesal yang tidak pernah berhenti, terus...

Artis Legendaris Asal NTT, JHON SEME, Dengan lagunya Yang Terkenal Langit Masih Biru- Telah Meninggal Dunia

JHON SEME Turut Berduka Cita Yang mendalam  Meninggal Artis Legendaris kita asal NTT Rote Ndao Bapak atau  Bung JHON HENDRIK SEME .  Beliau Meninggal Dunia Di Rumah Sakit  Dharmais Jakarta. Bung jhon Seme Adalah artis terbaik NTT Rote Ndao. Beliau sebagai musisi seniman Legendaris. cipta lagu daerah Rote Ndao,sekaligus sebagai Vokal sejak dari tahun delapan puluhan dan juga  beliau bergerak dlm bidang pertanian utk masayarakat di NTT. Selamat jalan, Pak/Bung  Jhon Seme. kami para pengemarmu MengUcapkan Duka Cita yang mendalam dan Terima kasih sudah menemani kami dengan lagu-lagumu di tahun 90-an dan 2000-an. yang paling legendaris dan paling enak di dengar sampai sekrang. GAJA MATI TINGGALKAN GADING, DEMIKIAN JUGA DENGAN BUNG JHON SEME, PERGI HANYA TINGGALKAN NAMA DAN KENANGAN INDAH BAGI KAMI SELURUH NTT Langit memang masih biru dan akan selalu biru dengan lagu-lagumu yang terus menemani kami di saat suasana hati sedang limbur ataupun duka yang kadang membi...