Wednesday, 8 April 2020
Mobil pribadi tak lagi beranjak dari garasi. Jet pribadipun terparkir rapi di bandara. Lalu lintas udara telah ditutup. Masing-masing negara focus untuk merawat warganya, berperang melawan musuh kecil yang tak terlihat.
Setiap manusia terkurung dalam kamarnya. Pakaian dari designer terkenal, sepatu dan jam bermerek, minyak wangi dan seonggok alat make up kehilangan artinya, tergeletak tak berguna.
Tak ada lagi meeting mendadak ataupun bisnis meeting yang menyita waktu sehingga sering kali kita tak punya lagi waktu untuk keluarga dan Meditasi
Tak ada lagi pesta yang harus dihadiri, tak ada lagi nonton bareng, tak ada pula tongkrongan di cafe, tak ada lagi arak2an dan pesta seni, bahkan uang pun terhenti di bank.. semua tak ada arti.
Bahkan Dhammasala/Vihara yang megah dan mahal pun sekarang kosong, tiba waktunya setiap orang melihat kedalam hati sendiri Apakah kebenaran di dalam hati Masih ada?
Yang kita butuhkan hanya makanan dan udara tuk di hirup, kita hanya ingin hidup. Selebihnya menjadi tidak penting lagi.
Dunia tak pernah melihat kesombongan narsis seperti di jaman ini!
Kabar baiknya; kita diberikan 1 kesempatan lagi untuk introspeksi, melihat kedalam diri, bertanya kepada Batin sendiri: "Kenapa semua ini bisa terjadi?"
Apa sebab dari semua perilaku diriku dimasa lampau?
Apa tujuan hidup setelah pademi/wabah ini berlalu?
Untuk bersuka2 atau untuk membeli mobil barukah? Atau mungkin untuk beli rumah baru?
Apakah tujuan hidupku sekarang? Apakah tujuan hidupku setelah pandemi Covid 19?
Manfaat apa yang harus kubawa untuk sesamaku manusia, apa yang harus kulakukan dengan sisa hidupku ini?
Mari kita renungkan dan Membuat komitmen baru untuk menjalani hidup ini dengan lebih berarti.
kapal Km lambeluh telah sandar di pelabuan maumere NTT Flores
Sebelum para penumpang turun,
Cuaca awalnya tenang dan cerah,
berubah menjadi angin kencang ke arah laut,langitpun gelap seketika
Para penumpang Flores timur telah turun dari kapal dan di jemput bupati Flores timur,setelah turun para penumpang dari maumere alan turun dan langgsung dibawah ke gedung larantina.
Sedangkan penumpang dari kabupaten tetap di atas kapal menunggu jemputan dari kabupaten Masing masing Dan para ABK Kapal Dilarang Turun dari kapal.
Kapada warga masyarakat agar kita jangan saling Salah menyalahkan serta koment dan buat status hoax yang berlebihan,karena resikonya kita juga yang terima.
Kita jangan panik, gelisah dan takut apalagi berpikir negatif.
tapi tetaplah dirumah dan ikuti panduan dari pemerintah dan polri
Bantu diri kita,keluarga,sesama dan orang lain khususnya pemerintah,polri dan tim medis yang saat ini telah berjuang untuk kepetingan bersama.
Ini bukan saatnya anda beragumentasi,menulis puisi,cerita dan karangan tapi tak ada hasil,malah semakin membuat ricuh suasana.
Anda pikir ini lelucon
Pemerintah,polri dan para medis Mereka tidak tidur, justru malah aktif menangani musibah yang terjadi.
Setiap keputusan yang mereka ambil punya tujuan,walaupun resikonya tidak kita ketahui,tapi pasti juga untuk kebaikan kita bersama.
Positif atau negatif semua penumpang langsung dikarantina dan selalu dalam pengawasan serta penanganan lebih lanjut.
Untuk pemerintah,polri dan tim medis
Semangat kami bangga memilikikalian
Terus berdoa dan berusaha.
Sunday, 5 April 2020
Arti Khusus Empat Minggu Adven yang Jarang Diketahui
Tanggal 1 Desember 2019, umat Kristiani di seluruh dunia akan memasuki pekan pertama masa Adven atau Adventus (kedatangan). Dalam masa Adven ini kita semua diwajibkan untuk menyiapkan diri guna menyambut kedatangan pesta Natal, memperingati kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus juga kedatangan-Nya untuk kedua kalinya.
Masa Adven dirayakan dalam empat pekan berturut-turut sebelum Natal. Namun tahukah kita, setiap minggu Adven, dari minggu pertama hingga minggu keempat memiliki arti khusus.
Minggu Adven I
Minggu pertama Adven, mengingatkan kita akan kedatangan Yesus Krisus sang penebus. Minggu pertama yang ditandai dengan sebatang lilin ungu ini memiliki arti sebagai HARAPAN. Kita semua menantikan kedatangan Kristus penuh sukacita dan harapan.
Lilin pertama pada pekan ini disebut sebagai Lilin Nabi yang mengingatkan bahwa kedatangan Yesus sebagai Mesias sudah diwartakan para nabi terdahulu.
Minggu Adven II
Minggu kedua Adven memiliki arti sebagai KESETIAAN dan CINTA. Pada minggu kedua ini lilin ungu kedua dinyalakan, mengingatkan kita untuk tetap setia mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Kita diwajibkan menyiapkan hati dan cinta demi menyambut kedatangan Kristus.
Lilin kedua disebut Lilin Betlehem yang memiliki arti bahwa Yesus Krisus Sang Juru Selamat kita akan lahir di dalam hati kita.
Minggu Adven III
Minggu ketiga Adven ditandai dengan dua batang lilin ungu dan satu lilin merah jambu. Minggu ketiga ini mengingatkan kita tentang SUKACITA. Kita bersama-sama bergembira untuk menyambut kelahiran Yesus Sang Juru Selamat kita.
Lilin ketiga disebut Lilin Gembala karena kabar sukacita tentang kelahiran Yesus Kristus pertama kali diberitahukan kepada orang-orang yang rendah hati dan tulus.
Minggu Adven IV
Ini adalah pekan terakhir dari masa Adven. Minggu keempat yang memiliki arti khusus PERDAMAIAN ini ditandai dengan tiga batang lilin ungu dan satu lilin merah jambu. Minggu keempat Adven mengingatkan kita tentang kemuliaan Tuhan, Sang pemilik semesta alam. Bersama-sama kita bersukacita menyambut kedatangan-Nya.
Lilin keempat disebut Lilin Para Malaikat yang melambangkan kebahagiaan dan sukacita menyambut kedatangan Sang Juru Selamat.
Semoga oretan ini bermanfaat dan menambah pengetahuan kita.
Saturday, 4 April 2020
Lima Luka Suci Kristus
Merupakan sebuah misteri mengapa Kristus mempertahankan 5 luka suci ini setelah kebangkitan-Nya. Kepada rasul Thomas, Ia berkata, taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah. Thomas menjawab, Ya Tuhanku dan Allahku.
Santo Thomas Aquinas memberikan 5 alasan mendasar mengapa Kristus mempertahankan lima luka ini dalam tubuh-Nya yang mulia setelah kebangkitan.
1. Karena kelima luka ini memproklamasikan kemuliaan dan kemenangan Kristus. Seperti Adam yang memuliakan dirinya melalui kesombongan dan ketidaktaatan, yang kemudian dikalahkan oleh ular, begitu pula Kristus yang menyamakan dirinya dalam mazmur sebagai 'ulat dan bukan manusia', untuk mengingatkan kita akan ular perunggu yang diangkat oleh Musa untuk menyembuhkan orang yang terkena gigitan ular dan dosa mereka, 'mengosongkan dirinya'. Ia merendahkan diri-Nya, taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib. Karenanya Allah memuliakan Ia, dan mengaruniakan kepada-Nya nama diatas segala nama dan setiap lidah akan mengakui bahwa Tuhan Yesus Kristus berada dalam kemuliaan Allah Bapa.
2. Kristus mempertahankan luka-luka-Nya dalam kemuliaan untuk meneguhkan para murid-Nya dalam iman dan harapan akan kebangkitan, dan memberi mereka keberanian untuk menderita demi nama-Nya. Jika Kristus tidak bangkit, sia-sialah iman kalian, karena kalian masih berada dalam dosamu. Karenanya, mereka yang telah mati dalam Kristus, binasa semuanya. Jika kita berharap pada Kristus hanya untuk kehidupan sekarang ini, maka kita ini orang-orang paling malang. Tetapi sesungguhnya Kristus telah bangkit dari mati, Dialah yang pertama sebagai yang sulung dari semua yang telah meninggal. Seorang manusia telah mendatangkan kematian, seorang manusia juga yang mendatangkan kebangkitan diantara orang mati. Diyakinkan akan harapan kita, kita tidak akan takut terhadap penderitaan dan kematian. Santo Petrus menganjurkan, sebaliknya kamu harus bergembira karena ikut ambil bagian dalam penderitaan Kristus, sebab pada waktu kemulian-Nya dinyatakan, kamu juga akan turut bersuka cita.
3. Ia mempertahankan luka-luka-Nya dalam kemuliaan, agar Ia secara tetap menghadirkannya kepada Bapa di surga, untuk memohon demi keselamatan kita. Yesus sebagai Imam Agung, masuk melalui tabernakel yang sempurna dan lebih besar sekali untuk selamanya, melalui darah-Nya ke dalam tempat Terkudus, setelah memperoleh penebusan abadi bagi kita. Ia masuk ke dalam surga itu sendiri, sekarang ini Ia ada di hadirat Allah demi kita. Oleh karena itu, untuk segala masa Ia sanggup menyelamatkan mereka yang mendekati Allah melalui Dia, karena Ia hidup untuk menyampaikan permohonan untuk mereka.
4. Untuk mengesankan mereka yang telah Ia tebus melalui kematiaan-Nya, betapa dengan penuh kasih Ia datang menolong mereka dengan menempatkan luka-luka-Nya dihadapan mereka. Ini Ia lakukan tidak hanya untuk menggambarkan besarnya kasih-Nya. Inilah kasih itu, bukan kita yang telah mengasihi Allah, melainkan Ialah yang pertama-tama mengasihi kita dan mengutus Putra-Nya sebagai kurban untuk menyilih dosa-dosa kita, tapi untuk menguatkan harapan kita. Bila Allah ada di pihak ktia, siapa berani melawan kita? Jika Allah tidak sayang akan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya untuk kita semua, bagaimana Ia tidak memberikan juga hal-hal yang lain bersama dengan Dia. Ia tahu bahwa rasa syukur yang besar akan menguatkan kita dalam rasa takut akan Tuhan dan melindungi kita dari dosa. Hal ini menggerakkan Santo Paulus untuk berseru kepada umat di Galatia untuk membawa mereka kembali kepada Kristus. Betapa tololnya kamu, hai orang-orang Galatia! Bagaimana kamu dapat dipesona, meskipun dengan jelas sekali Kristus telah diwartakan sebagai yang tersalibkan? Hanya ini yang hendak kutanyakan kepadamu, adakah kamu menerima Roh untuk melaksanakan hukum taurat, atau oleh karena percaya kepada Injil? Kalau begitu sia-sia kamu sudah mengalami semuanya ini! Kiranya tidak demikian.
5. Agar pada Hari Penghakiman tampak bagi semua, bahkan mereka yang terkutuk, betapa adil penghukuman itu sesungguhnya, di dalamnya mereka menolak dengan penghinaan suatu penebusan yang agung. Penulis kuno berseru kepada mereka dalam Pribadi Kristus Sang Hakim, lihatlah Ia yang kami salibkan. Lihatlah luka-luka yang kamu timbulkan. Sadarilah sisi yang kamu tikam. Karena olehmulah sisi itu terbuka, dan kamu menolak masuk ke dalamnya dan karenanya berbagi dalam kehidupan itu sendiri. Kita juga membaca dalam. Lihatlah, Ia datang dengan awan dan segala mata akan memandang Ia bahkan mereka juga yang menikam Dia.
Friday, 3 April 2020
Dipanggil Untuk Berkarya Bersama Dia
Saudariku yang terkasih dalam Kristus. Yesus merasakan bahwa tugas-Nya semakin berat. Tugas-Nya berat karena semakin banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kasih-Nya. Maka untuk membantu melaksanakan tugas itu Ia memanggil dan memilih para murid-Nya. Namun sebelum memilih mereka, Yesus naik ke gunung untuk berdoa. Ia ingin berbicara dengan Bapa-Nya dalam melaksanakan tugas perutusan-Nya. Maka dengan keyakinan penuh, setelah berbicara dengan Bapa-Nya, Yesus menetapkan kedua belas rasul untuk menyertai-Nya dalam memberitakan Injil. Yesus pun membekali mereka kuasa untuk mengusir setan.
Sekarang ini, Yesus pun sangat membutuhkan kesediaan kita untuk mengikuti-Nya. Kita dapat menyaksikan di negeri ini bahwa semakin banyak orang yang membutuhkan pertolongan. Banyak orang yang dibelenggu oleh sistem yang ada, banyak orang terpaksa harus berbuat dosa, banyak orang yang ikut-ikutan melakukan hal yang tidak benar, dan banyak orang hidup dengan seenaknya tanpa pedulikan orang lain. Semuanya ini nyata terjadi di sekitar kita pun dalam Gereja kita.
Semakin hari, kita semakin kehilangan tokoh Gereja yang andal. Kelanjutan karya Yesus tampaknya semakin mengkhawatirkan. Apakah kita hanya berdiam diri? Hal-hal apa yang harus kita lakukan dalam melanjutkan visi dan misi Yesus? Yesus membutuhkan rasul-rasul yang andal pada masa kini, butuh hal serius untuk mempersiapkan dan melanjutkan misi-Nya. Semoga hal ini menjadi perhatikan kita bersama.
Jika ada sesuatu yang mulia dari kelemahlembutan dan kerendahan hati, tentunya Tuhan sudah mengajarkan hal itu kepada kita. Tetapi Tuhan justru mengajarkan kepada kita kedua hal ini, yakni kelembutan dan kerendahan hati - Santo Fransiskus De Sales.
Jika bergabung di WA GROUP , kita harus tahu ,atauran agar tidak menyingung perasaan orang lain. Namanya group pasti setiap tulisan harus berhubungan dengan yang ada di group...
1 . Namun terkadang ada juga , mungkin karena sesuatu hal ada yg berkomunikasi sepertinya tidak menyangkut orang yg ada digroup , ...
Bisa lupa , mereka sedang ada di WA group...krn sayapun kadang spt itu , jika sudah chat saya tidak perhatian saya di kolom apa , saya asyik dengan teman chat saya..
Nah untuk hal spt ini kita , harus bisa mengingatkan secara halus , misal : hai2 jeng2 cantiiik , bisakah pembicaraan dialihkan dijapri 🤣... pasti lah jika teguran halus tdk akan tersinggung dan dgn senang hati mrk pindah dijapri
2. Ketika kita memutuskan bersedia digabungkan di group , kita harus tahu , bahwa nantinya pasti ada saja perbedaan pendapat ,.... nah bagaimana mengatasi ini ,
Tidak maukan jika kita dinilai TIDAK ATAU KURANG DEWASA , LANGSUNG KELUAR DARI GROUP ...
Kita bisa menyiasati , kita tahu kebiasaan orang dari tulisan2 nya...
Jika sudah tidak cocok atau sepaham , saat ada notifikasi masuk sapa yg menulis , kita tidak perlu membacanya....langsung dihpus sj... dan tetap tersenyum.
MEMANG BUAT BERGAUL DENGAN ORANG BANYAK ITU TIDAK MUDAH , DIBUTUHKAN DARAH DINGIN , KETENANGAN MENYIKAPI SESUATUNYA...
JIKA KITA BISA ATUR EMOSI KITA , PERCAYA KITA AKAN DAPAT MERASA BAHAGIA ..
Contoh ini , photo saya diedit seperti ini , bagi saya ini adalah bentuk sayang kepada saya , meski dalam hati saya tidak suka..adalagi kadang dibuat norak bgt...
Tapi haruskah kita tersinggung dengan masalah2 kecil yg tidak merugikan kita...lalu memutuskan hubungan pertemanan... ,
Mencari lawan itu sangat mudah...namun mencari satu teman baik itu sangat sulit , karena itu jangan pernah meninggalkan pertemanan..dengan merasa mudah emosi.
Thursday, 2 April 2020
Saudaraku yang terkasih dalam Kristus Yesus. Penderitaan dan penganiayaan akan selalu menjadi bagian dalam sejarah umat manusia. Sering kita jumpai 'manusia menjadi serigala bagi sesamanya' (homo homini lupus). Hidup yang tidak mudah, perlu perjuangan untuk mendapatkan sesuatu atau untuk mencapai sesuatu, sering kali kita menghalalkan berbagai cara untuk mengejarnya. Mengorbankan orang lain menjadi cara yang sering dianggap efektif dan mudah. Hampir selalu ada yang menjadi 'korban' dalam banyak peristiwa hidup.
Tuhan Yesus mengingatkan kita sedari awal. Bagaimana kita menghadapi persoalan hidup itu, sepenuhnya tergantung dari keputusan kita. Apakah kita akan tetap bertahan, juga tergantung keputusan kita. Namun, satu hal pasti adalah jika kita tetap bertahan, Yesus memberi jaminan bahwa tak sehelai pun dari rambut kita akan hilang. Artinya, 100% Yesus memberi janji dan jaminan keselamatan itu. Syaratnya adalah tetap bertahan.
Bertahan berarti mau belajar beriman terus menerus. Kemampuan bertahan tidak terbentuk sekali jadi. Waktulah yang akan menguji bagaimana kualitas kebertahanan yang kita miliki. Gelombang hiduplah yang akan menjadi medan perjuangan kita. Kualitas kita semakin diuji dengan itu. Seorang nahkoda yang handal pasti tahu dan mampu melewati ribuan gelombang dahsyat air laut. Tanpa itu, ia tidak mampu menjadi nahkoda yang handal.
Mari, belajarlah dari hal-hal sederhana dalam hidup kita. Hal-hal sederhana itu kita lihat dan kita hayati dalam kerangka hidup kita sebagai orang beriman. Semoga dengan demikian, kita selalu mampu untuk belajar beriman terus menerus. Tuhan senantiasa menyertai kita.