Saturday, 4 April 2020
Lima Luka Suci Kristus
Merupakan sebuah misteri mengapa Kristus mempertahankan 5 luka suci ini setelah kebangkitan-Nya. Kepada rasul Thomas, Ia berkata, taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah. Thomas menjawab, Ya Tuhanku dan Allahku.
Santo Thomas Aquinas memberikan 5 alasan mendasar mengapa Kristus mempertahankan lima luka ini dalam tubuh-Nya yang mulia setelah kebangkitan.
1. Karena kelima luka ini memproklamasikan kemuliaan dan kemenangan Kristus. Seperti Adam yang memuliakan dirinya melalui kesombongan dan ketidaktaatan, yang kemudian dikalahkan oleh ular, begitu pula Kristus yang menyamakan dirinya dalam mazmur sebagai 'ulat dan bukan manusia', untuk mengingatkan kita akan ular perunggu yang diangkat oleh Musa untuk menyembuhkan orang yang terkena gigitan ular dan dosa mereka, 'mengosongkan dirinya'. Ia merendahkan diri-Nya, taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib. Karenanya Allah memuliakan Ia, dan mengaruniakan kepada-Nya nama diatas segala nama dan setiap lidah akan mengakui bahwa Tuhan Yesus Kristus berada dalam kemuliaan Allah Bapa.
2. Kristus mempertahankan luka-luka-Nya dalam kemuliaan untuk meneguhkan para murid-Nya dalam iman dan harapan akan kebangkitan, dan memberi mereka keberanian untuk menderita demi nama-Nya. Jika Kristus tidak bangkit, sia-sialah iman kalian, karena kalian masih berada dalam dosamu. Karenanya, mereka yang telah mati dalam Kristus, binasa semuanya. Jika kita berharap pada Kristus hanya untuk kehidupan sekarang ini, maka kita ini orang-orang paling malang. Tetapi sesungguhnya Kristus telah bangkit dari mati, Dialah yang pertama sebagai yang sulung dari semua yang telah meninggal. Seorang manusia telah mendatangkan kematian, seorang manusia juga yang mendatangkan kebangkitan diantara orang mati. Diyakinkan akan harapan kita, kita tidak akan takut terhadap penderitaan dan kematian. Santo Petrus menganjurkan, sebaliknya kamu harus bergembira karena ikut ambil bagian dalam penderitaan Kristus, sebab pada waktu kemulian-Nya dinyatakan, kamu juga akan turut bersuka cita.
3. Ia mempertahankan luka-luka-Nya dalam kemuliaan, agar Ia secara tetap menghadirkannya kepada Bapa di surga, untuk memohon demi keselamatan kita. Yesus sebagai Imam Agung, masuk melalui tabernakel yang sempurna dan lebih besar sekali untuk selamanya, melalui darah-Nya ke dalam tempat Terkudus, setelah memperoleh penebusan abadi bagi kita. Ia masuk ke dalam surga itu sendiri, sekarang ini Ia ada di hadirat Allah demi kita. Oleh karena itu, untuk segala masa Ia sanggup menyelamatkan mereka yang mendekati Allah melalui Dia, karena Ia hidup untuk menyampaikan permohonan untuk mereka.
4. Untuk mengesankan mereka yang telah Ia tebus melalui kematiaan-Nya, betapa dengan penuh kasih Ia datang menolong mereka dengan menempatkan luka-luka-Nya dihadapan mereka. Ini Ia lakukan tidak hanya untuk menggambarkan besarnya kasih-Nya. Inilah kasih itu, bukan kita yang telah mengasihi Allah, melainkan Ialah yang pertama-tama mengasihi kita dan mengutus Putra-Nya sebagai kurban untuk menyilih dosa-dosa kita, tapi untuk menguatkan harapan kita. Bila Allah ada di pihak ktia, siapa berani melawan kita? Jika Allah tidak sayang akan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya untuk kita semua, bagaimana Ia tidak memberikan juga hal-hal yang lain bersama dengan Dia. Ia tahu bahwa rasa syukur yang besar akan menguatkan kita dalam rasa takut akan Tuhan dan melindungi kita dari dosa. Hal ini menggerakkan Santo Paulus untuk berseru kepada umat di Galatia untuk membawa mereka kembali kepada Kristus. Betapa tololnya kamu, hai orang-orang Galatia! Bagaimana kamu dapat dipesona, meskipun dengan jelas sekali Kristus telah diwartakan sebagai yang tersalibkan? Hanya ini yang hendak kutanyakan kepadamu, adakah kamu menerima Roh untuk melaksanakan hukum taurat, atau oleh karena percaya kepada Injil? Kalau begitu sia-sia kamu sudah mengalami semuanya ini! Kiranya tidak demikian.
5. Agar pada Hari Penghakiman tampak bagi semua, bahkan mereka yang terkutuk, betapa adil penghukuman itu sesungguhnya, di dalamnya mereka menolak dengan penghinaan suatu penebusan yang agung. Penulis kuno berseru kepada mereka dalam Pribadi Kristus Sang Hakim, lihatlah Ia yang kami salibkan. Lihatlah luka-luka yang kamu timbulkan. Sadarilah sisi yang kamu tikam. Karena olehmulah sisi itu terbuka, dan kamu menolak masuk ke dalamnya dan karenanya berbagi dalam kehidupan itu sendiri. Kita juga membaca dalam. Lihatlah, Ia datang dengan awan dan segala mata akan memandang Ia bahkan mereka juga yang menikam Dia.
Friday, 3 April 2020
Dipanggil Untuk Berkarya Bersama Dia
Saudariku yang terkasih dalam Kristus. Yesus merasakan bahwa tugas-Nya semakin berat. Tugas-Nya berat karena semakin banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kasih-Nya. Maka untuk membantu melaksanakan tugas itu Ia memanggil dan memilih para murid-Nya. Namun sebelum memilih mereka, Yesus naik ke gunung untuk berdoa. Ia ingin berbicara dengan Bapa-Nya dalam melaksanakan tugas perutusan-Nya. Maka dengan keyakinan penuh, setelah berbicara dengan Bapa-Nya, Yesus menetapkan kedua belas rasul untuk menyertai-Nya dalam memberitakan Injil. Yesus pun membekali mereka kuasa untuk mengusir setan.
Sekarang ini, Yesus pun sangat membutuhkan kesediaan kita untuk mengikuti-Nya. Kita dapat menyaksikan di negeri ini bahwa semakin banyak orang yang membutuhkan pertolongan. Banyak orang yang dibelenggu oleh sistem yang ada, banyak orang terpaksa harus berbuat dosa, banyak orang yang ikut-ikutan melakukan hal yang tidak benar, dan banyak orang hidup dengan seenaknya tanpa pedulikan orang lain. Semuanya ini nyata terjadi di sekitar kita pun dalam Gereja kita.
Semakin hari, kita semakin kehilangan tokoh Gereja yang andal. Kelanjutan karya Yesus tampaknya semakin mengkhawatirkan. Apakah kita hanya berdiam diri? Hal-hal apa yang harus kita lakukan dalam melanjutkan visi dan misi Yesus? Yesus membutuhkan rasul-rasul yang andal pada masa kini, butuh hal serius untuk mempersiapkan dan melanjutkan misi-Nya. Semoga hal ini menjadi perhatikan kita bersama.
Jika ada sesuatu yang mulia dari kelemahlembutan dan kerendahan hati, tentunya Tuhan sudah mengajarkan hal itu kepada kita. Tetapi Tuhan justru mengajarkan kepada kita kedua hal ini, yakni kelembutan dan kerendahan hati - Santo Fransiskus De Sales.
Jika bergabung di WA GROUP , kita harus tahu ,atauran agar tidak menyingung perasaan orang lain. Namanya group pasti setiap tulisan harus berhubungan dengan yang ada di group...
1 . Namun terkadang ada juga , mungkin karena sesuatu hal ada yg berkomunikasi sepertinya tidak menyangkut orang yg ada digroup , ...
Bisa lupa , mereka sedang ada di WA group...krn sayapun kadang spt itu , jika sudah chat saya tidak perhatian saya di kolom apa , saya asyik dengan teman chat saya..
Nah untuk hal spt ini kita , harus bisa mengingatkan secara halus , misal : hai2 jeng2 cantiiik , bisakah pembicaraan dialihkan dijapri 🤣... pasti lah jika teguran halus tdk akan tersinggung dan dgn senang hati mrk pindah dijapri
2. Ketika kita memutuskan bersedia digabungkan di group , kita harus tahu , bahwa nantinya pasti ada saja perbedaan pendapat ,.... nah bagaimana mengatasi ini ,
Tidak maukan jika kita dinilai TIDAK ATAU KURANG DEWASA , LANGSUNG KELUAR DARI GROUP ...
Kita bisa menyiasati , kita tahu kebiasaan orang dari tulisan2 nya...
Jika sudah tidak cocok atau sepaham , saat ada notifikasi masuk sapa yg menulis , kita tidak perlu membacanya....langsung dihpus sj... dan tetap tersenyum.
MEMANG BUAT BERGAUL DENGAN ORANG BANYAK ITU TIDAK MUDAH , DIBUTUHKAN DARAH DINGIN , KETENANGAN MENYIKAPI SESUATUNYA...
JIKA KITA BISA ATUR EMOSI KITA , PERCAYA KITA AKAN DAPAT MERASA BAHAGIA ..
Contoh ini , photo saya diedit seperti ini , bagi saya ini adalah bentuk sayang kepada saya , meski dalam hati saya tidak suka..adalagi kadang dibuat norak bgt...
Tapi haruskah kita tersinggung dengan masalah2 kecil yg tidak merugikan kita...lalu memutuskan hubungan pertemanan... ,
Mencari lawan itu sangat mudah...namun mencari satu teman baik itu sangat sulit , karena itu jangan pernah meninggalkan pertemanan..dengan merasa mudah emosi.
Thursday, 2 April 2020
Saudaraku yang terkasih dalam Kristus Yesus. Penderitaan dan penganiayaan akan selalu menjadi bagian dalam sejarah umat manusia. Sering kita jumpai 'manusia menjadi serigala bagi sesamanya' (homo homini lupus). Hidup yang tidak mudah, perlu perjuangan untuk mendapatkan sesuatu atau untuk mencapai sesuatu, sering kali kita menghalalkan berbagai cara untuk mengejarnya. Mengorbankan orang lain menjadi cara yang sering dianggap efektif dan mudah. Hampir selalu ada yang menjadi 'korban' dalam banyak peristiwa hidup.
Tuhan Yesus mengingatkan kita sedari awal. Bagaimana kita menghadapi persoalan hidup itu, sepenuhnya tergantung dari keputusan kita. Apakah kita akan tetap bertahan, juga tergantung keputusan kita. Namun, satu hal pasti adalah jika kita tetap bertahan, Yesus memberi jaminan bahwa tak sehelai pun dari rambut kita akan hilang. Artinya, 100% Yesus memberi janji dan jaminan keselamatan itu. Syaratnya adalah tetap bertahan.
Bertahan berarti mau belajar beriman terus menerus. Kemampuan bertahan tidak terbentuk sekali jadi. Waktulah yang akan menguji bagaimana kualitas kebertahanan yang kita miliki. Gelombang hiduplah yang akan menjadi medan perjuangan kita. Kualitas kita semakin diuji dengan itu. Seorang nahkoda yang handal pasti tahu dan mampu melewati ribuan gelombang dahsyat air laut. Tanpa itu, ia tidak mampu menjadi nahkoda yang handal.
Mari, belajarlah dari hal-hal sederhana dalam hidup kita. Hal-hal sederhana itu kita lihat dan kita hayati dalam kerangka hidup kita sebagai orang beriman. Semoga dengan demikian, kita selalu mampu untuk belajar beriman terus menerus. Tuhan senantiasa menyertai kita.
dia kan mantan warga binaan. Kok boleh masuk gereja? Ihh, dia kok pulang kerja tengah malam, pasti kerjaanya nga bener deh. Cukup sering kita membuat penilaian berdasarkan aktivitas atau pekerjaan seseorang bahkan menghakiminya. Apakah benar orang yang pulang kerja malam, pekerjaannya adalah tidak benar atau kotor?
Saudariku yang terkasih dalam Kristus. Berbeda dengan hal di atas, Injil hari ini justru mengungkapkan bahwa Yesus dekat dengan orang-orang yang pekerjaannya dianggap kotor. Yesus bertemu Lewi yang adalah seorang pemungut cukai. Orang yang diserahi tugas memungut bea dan cukai untuk pemerintah Romawi. Para pemungut cukai cukup sering memeras rakyat untuk keuntungannya sendiri. Oleh karena itulah, pekerjaan pemungut cukai pada masa itu dianggap sebagai pekerjaan yang kotor dan mereka disebut orang-orang yang berdosa. Akan tetapi, Lewi yang adalah pemungut cukai, justru dipanggil oleh Yesus untuk menjadi murid-Nya. Yesus bahkan makan bersama di rumah Lewi. Orang yang dianggap berdosa seperti Lewi didekati oleh Yesus, bukan dijauhi. Melalui tindakan ini, Yesus menunjukkan bahwa orang berdosa adalah bagian dari pelayanan-Nya.
Jangan terburu-buru menilai orang dari tampilan luarnya, seperti pekerjaannya. Orang yang bekerja malam dan pulang subuh belum tentu orang berdosa. Berlakulah seperti Yesus, menyambut semua orang, meskipun menghadapi risiko akan dijauhi atau bahkan dibenci banyak orang.
Ingat, tidak ada seorang pun, juga orang berdosa yang tidak layak menerima kasih Kristus. Maka sambutlah setiap orang dengan kasih, apa pun pekerjaanya.
Saudara dan saudariku terkasih. Kalau kita mau jujur sebenarnya kita sukar untuk bertekun dalam doa. Melalui perumpamaan seorang janda dan seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, Yesus memberikan dorongan bagi kita supaya kita bisa bertekun di dalam doa sehingga rencana dan maksud Allah digenapi di dalam hidup, keluarga, komunitas, gereja bahkan bangsa kita.
Kita dapat merenungkan beberapa hal untuk mendorong kehidupan doa yang bertekun seperti yang diharapkan oleh Tuhan Yesus
1. Kita sebagai anak dan Allah sebagai Bapa kita pastilah mengenal kita bahkan Ia mengenal kita sebelum kita dibentuk di dalam rahim ibu kita. Jika Allah mengenal kita sedemikian rupa maka marilah kita dengan penuh iman terus-menerus berdoa kepada Allah yang adalah Bapa kita
2. Bukti bahwa Allah mengasihi kita sehingga Ia memberikan Anak-Nya bagi kita. Jika Anak-Nya yang tunggal saja mau Ia berikan bagi kita, maka adakah hal lain seperti uang, kesehatan, lebih berharga dari Anak-Nya Yesus?
3. Yesus adalah pengantara untuk pendamaian dosa kita. Yesus adalah pengantara untuk membela dan menolong kita.
4. Bahkan Allah sendiri mendorong kita untuk senantiasa berdoa dan berseru kepada-Nya untuk segala hal di dalam hidup kita. Allah senang mendengar doa-doa kita, itu sebabnya Ia mau kita terus bertekun berdoa tanpa merasa terganggu.
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.
Hidup Menurut Pola Kristus
Saudaraiku yang terkasih dalam Kristus. Kita tentu pernah memberi dan juga menerima sesuatu dari orang lain. Umumnya, kalau kita memberi yang sangat berharga pada orang lain maka kemungkinan besar atau umumnya kita juga akan menerima hal yang persis sama. Sungguh jarang terjadi bahwa kita memberi barang yang sederhana lalu kita memperoleh barang mewah dan berharga.
Dalam Injil-Nya hari ini Yesus berkata, ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. Karena siapa yang mempunyai kepadanya akan diberi tetapi siapa yang tidak mempunyai apa pun juga yang ada padanya akan diambil. Yesus mengajarkan bahwa ajaran-Nya tidak seharusnya disembunyikan. Ajaran-Nya diperuntukkan bagi semua manusia. Para murid dipanggil dan diutus untuk mewartakan amanat Injil Yesus. Mereka harus menjadi terang bagi sesamanya juga dengan hidup yang sesuai dengan amanat Injil. Itulah sebabnya, Yesus mengingatkan mereka untuk mendengarkan. Kita semua juga berkat rahmat baptis diundang untuk ambil bagian dalam tugas pewartaan. Tugas pewartaan ini bukan hanya dengan kata-kata tetapi terlebih dengan cara hidup. Ingatlah, bahwa lewat berbagi kita telah menunjukkan pelita bagi orang lain. Beranikah kita memberikan cahaya kepada sesama?
Wednesday, 1 April 2020
1. Virus (termasuk covid-19) adalah benda mati yang dapat hidup di media hidup*. Dia tidak bisa hidup menempel apalagi memproduksi markas virusnya di benda-benda mati. Namun ada catatannya. Kalao misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan flu atau luda) lalu kena di baju, kain, atau meja maka dia tetap hidup selama droplet itu belum mengering. Kalao baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan misalnya karena panas atau hembusan angin, maka virusnya akan mati. Begitupun di meja, kursi, lantai, karpet dan sejenisnya. Kalao sudah mengering ya sudah virusnya akan mati.
2. Virus ini tidak bisa hidup di udara*. Dia hanya jadi butir-butir kristal saja. Semua jenis virus. Mau virus flu, TB, paru, dll. Bagaimana dengan berjabat tangan? Sama seperti penjelasan nomor satu. Walau tangan ini termasuk bagian hidup tapi selama dropletnya kering, dibersihkan maka virus pun akan mati. Karena virus hanya bisa masuk lewat tiga jalur yakni mata, hidung, dan mulut. Maka jika selesai berjabat tangan dianjurkan membasuhnya dengan antis, sabun, air panas, asing, atau cairan cuka/asam.
3. Virus tidak bisa hidup di air panas, air asing, cuka, atau cairan asam* Maka jika sudah terinfeksi segera konsumsi vitamin E (brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dll).
4. Yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh total* bagi mereka yang ketahanan tubuhnya kuat, tidak memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hippertensi, asma, kanker, dan tumor.
5. Bagi anak-anak muda atau yang ketahanan tubuhnya kuat yang sudah dinyatakan positif cukup treatment (perlakuan) mandiri di rumah* Karena usia produktif antibodinya berproduksi 2-3 kali lipat dibandingkan dengan manula. Anti bodi pada hari ke 4-5 akan keluar untuk menyerang virus. Untuk menekan rasa stres bagi yang sudah positif cukup mengonsumsi vitamin, dan antibiotik. Jangan ke RS yang sudah ditentukan karena itu diperuntukan bagi mereka yang produksi antibodinya rendah.
6. Jangan stres dan panik. Karena jika stres dan panik maka antibodinya akan lambat berproduksi* Dengan itulah kita mudah terserang. Apalagi stres itu hanya membuat psikosomatik (kondisi jiwa yang tersugesti) lalu membuat tubuh lemah.
7. Virus yang dikatakan bertahan hidup di tempat basah lebih dari 9 jam itu hoaks*. Di panci, di kardus, di udara, di gagang pintu, di aluminium dan lainnya itu HOAKS. Sekali lagi virus tidak dapat hidup di benda-benda mati. Jika dicurigai ada droplet di sana maka cukup dibersihkan saja.
8. Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh seperti orang yang kena flu karena status positif itu sementara*.
9. Mantan pasien positif atau yang sudah sembuh berpeluang kecil untuk terinfeksi kembali*. Asumsinya, di dalam tubuh kita ini ada yang namanya sel memori. Jika dia terinfeksi kembali maka masa inkubasinya tidak selama waktu awal terifeksi. Hanya 24 jam (1 hari). Karena sel memorinya akan menampilkan data bawah orang ini pernah terinfeksi. Sehingga sehari kena besok atau paling lambat dua hari sudah sembuh lagi.
Yang paling penting dengan adanya covid-19 ini semua orang jadi sadar sehat.