Tuesday, 1 February 2022

IMANMU TELAH MENYELAMATKAN ENGKAU. SEMBUHLAH DARI PENYAKITMU ( Markus 5 : 21-43 )




Kisahnya mengharukan mengenai kesembuhan seorang perempuan dari sakit pendarahan yang terbingkai dalam kisah Yesus menghidupkan kembali anak perempuan Yairus.


Kedua peristiwa ini terjalin satu sama lain lewat harapan yang kuat dan penuh kepercayaan dari orang-orang yang mendekatkan diri kepada Yesus, baik Yairus maupun perempuan tadi. Kekuatan penyembuh dari Yesus tidak bisa tinggal diam di hadapan harapan yang sebesar itu dan kepercayaan yang selugu itu.


Segala sesuatu, jika dilakukan dalam iman, akan mendatangkan kemenangan meski tampaknya kita kalah secara duniawi. Orang yang mempunyai relasi spiritual dengan Yesus akan lebih kuat dan tangguh dalam menjalani hidup. 


Jangan berkata sama antara orang yang sering berdoa dengan yang tidak pernah berdoa atau ke gereja. Hidup bukan hanya melakukan perbuatan baik tetapi mendasarkan perbuatan baik itu dalam Tuhan supaya sukacita kita menjadi penuh dan sempurna.


Yairus mengesampingkan statusnya sebagai pejabat sinagoga dan datang kepada Yesus, memohon untuk nyawa putrinya. Saat kita merenungkan kisah ini, ada dua hal muncul dalam benak kita. Tidak peduli seberapa banyak kita telah memberontak melawan Tuhan dan seberapa jauh kita telah berpaling dari-Nya, Tuhan tetap mengasihi kita dan mencari agar kita kembali kepada-Nya.


Tuhan ingin menyembuhkan kita dari kelemahan fisik dan membersihkan hati kita dari dosa sehingga kita benar-benar menjalani hidup ini di dalam Dia. Yesus datang untuk menyelamatkan kita dan memulihkan persekutuan hidup kita di dalam Tuhan. Mari kita berdoa agar Tuhan meneguhkan iman kita yang percaya akan kuasa-Nya. Percayalah bahwa mukjizat Tuhan masih ada hingga saat ini. 



Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, Datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya 


memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." (Yairus percaya bahwa Yesus adalah sang Mesias yang berkuasa menyembuhkan segala penyakit, bahkan hanya dengan jamahan tangan-Nya — seperti yang dinubuatkan di Yesaya 29:18-19, Yesaya 35:5-6, Yesaya 61:1.)


Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.


Disitu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. (Ia mengalami pendarahan kronis yang disebabkan oleh semacam tumor.) 


Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua uang yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. (Penyakitnya tidak bisa disembuhkan, bahkan ia menjadi bangkrut karena uangnya habis untuk biaya berobat.)


Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.


Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." (Perempuan ini percaya bahwa Yesus adalah sang Mesias yang berkuasa menyembuhkan segala penyakit, bahkan hanya dengan satu jamahan pada jubah-Nya — kenyataannya: sang Mesias berkuasa menyembuhkan bahkan tanpa kontak fisik sedikit pun — Lukas 7:7.)


Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. (Enam ciri khas mujizat kesembuhan Yesus: 1. Yesus menyembuhkan dengan kata-kata dan/atau jamahan;

 2. Yesus menyembuhkan dengan seketika

3. Yesus menyembuhkan dengan sempurna  100% sembuh saat itu juga

;4. Yesus menyembuhkan semua yang datang kepada-Nya, tidak ada yang pulang masih lumpuh, tuli, atau buta;

 5. Yesus menyembuhkan penyakit-penyakit yang tak mungkin bisa diobati  Ia menumbuhkan kembali jari-jari yang sudah putus karena kusta; Ia membuat orang yang lumpuh total berjalan dengan sempurna; Ia menciptakan dua bola mata baru 'ex nihilo' bagi orang yang buta sejak lahir

6. Yesus membangkitkan orang yang sudah mati, bahkan mayat yang sudah membusuk empat hari lamanya.) 


Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" (Semua kuasa dari diri Yesus hanya keluar atas kendali-Nya secara penuh, karena Ia mengizinkannya.


Yesus tahu pasti siapa yang menjamah jubah-Nya — Ia bahkan tahu pasti segala sesuatu tentang perempuan ini, sebab Yesus lah yang menciptakan dia .


 Yesus sengaja bertanya agar perempuan itu tampil dan memuliakan Tuhan dengan kesaksiannya 


 Kolose 1:16-17: Karena oleh Kristuslah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan melalui Kristus dan untuk Kristus. Kristus ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada karena Kristus yang mengendalikan segalanya.)


Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"


Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu . Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.


Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" (Yesus memanggilnya "anak-Ku

satu penegasan langsung dari mulut Tuhan bahwa perempuan ini adalah warga dan pemilik Kerajaan Sorga 


 bukan saja penyakitnya disembuhkan, tetapi yang lebih utama, jiwanya pun diselamatkan 


 jutaan mujizat yang Yesus lakukan selama lebih dari 3 tahun pelayanan-Nya di bumi adalah untuk membuktikan bahwa Dialah sang Mesias yang dinubuatkan oleh nabi-nabi Tuhan.) 


Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"


Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" (Yohanes 5:17-23 memuat pernyataan Yesus bahwa Ia setara dengan Tuhan Bapa dalam: pribadi, karya, kuasa dan kedaulatan, hak atas penghakiman, dan kemuliaan .


Dikatakan di ayat 21: sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa pun yang dikehendaki-Nya. 


Yesaya 26:19: Ya, YAHWE, orang-orang-Mu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun YAHWE ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali.) 


Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.


Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. (Ritual dukacita orang Yahudi melibatkan peratap-peratap bayaran yang disewa untuk berteriak-teriak dan menangis di lokasi persemayaman jenazah.)


Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"


Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.


Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" 


(Injil Markus adalah injil yang pertama dituliskan — dan Markus adalah satu-satunya dari keempat penulis Injil yang menyertakan ucapan-ucapan Yesus dalam bahasa aslinya, yaitu Bahasa Aram 


 "Talita" artinya adalah "anak domba betina," panggilan sayang untuk anak perempuan — "kum" adalah satu perintah: "bangkitlah" — satu penegasan langsung dari mulut Tuhan bahwa anak perempuan ini adalah domba milik-Nya, sekaligus warga dan pemilik Kerajaan Sorga 


Yohanes 10:27-30: "Domba-domba-Ku pasti mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.") 


Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan ke sini dan ke sana, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.


Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan. (Tentu cepat atau lambat kabar ini akan membuat masyarakat sekitar menjadi gempar — tetapi Yesus berpesan demikian untuk mencegah musuh-musuh-Nya mencari dan membunuh Dia sebelum waktunya.)


Yairus percaya bahwa Yesus adalah sang Mesias yang berkuasa menyembuhkan segala penyakit, bahkan hanya dengan jamahan tangan-Nya. 


Yairus diselamatkan. 

Perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan itu juga percaya bahwa Yesus adalah sang Mesias yang berkuasa menyembuhkan segala penyakit, bahkan hanya dengan satu jamahan pada jubah-Nya.


Perempuan itu juga diselamatkan. 

Tetapi "Talita" anak perempuan Yairus  bukankah ketika itu dia sudah mati? Bagaimana dia bisa percaya bahwa Yesus adalah sang Mesias yang berkuasa membangkitkan dia dari kematiannya  bahkan menyelamatkan jiwanya? 


Sebab di dalam Kristus, Tuhan telah memilih kita (semua umat pilihan — dan "khusus hanya" umat pilihan) sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.


Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,


supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Kristus, yang dikasihi-Nya.


Tuhan sudah menetapkan sebelum dunia dijadikan, jauh sebelum Talita diciptakan, bahwa Talita akan diselamatkan. 


Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.


Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.


Bagaimana orang berdosa yang layak masuk neraka bisa diselamatkan dan menjadi warga Kerajaan Sorga?


Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Tuhan, 


itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. 


Karena kita ini buatan Tuhan, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Tuhan sebelum dunia dijadikan. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.


"Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."


Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 


Sekali peristiwa, sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus.


Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.”


Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.


Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.


Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.


Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.


Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?”


Murid-murid-Nya menjawab: “Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?”


Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.


Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?”


Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!”


Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.


Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.


Setiap hari, kita menggunakan dan mengeluarkan banyak tenaga untuk beraktivitas.  Kita bahagia ketika tenaga yang kita keluarkan menghasilkan hal-hal baik yang berguna bagi sesama. Dalam kisah Injil hari ini,   ditegaskan bahwa segala daya dan tenaga yang keluar dari tubuh Tuhan Yesus selalu menghasilkan kesembuhan, kehidupan dan keselamatan. Semoga kita menggunakan daya pikir dan tenaga kita untuk mendatangkan kebaikan,  kesembuhan dan kesejahteraan. Hidup dan tenaga kita adalah anugerah dari Tuhan yang menjadi saluran berkat bagi dunia. 


Orang boleh saja berani mati, tidak takut menempuh bahaya, bahkan mendaki gunung tertinggi. Namun ketika berhadapan dengan sakit, maka segala nyalinya runtuh, bagaikan gundukan pasir diterjang air bah


Orang akan berusaha sekuat tenaga untuk kesembuhan, kadang harus menempuh tindakan irasional


My beloved mother  pernah mengatakan "teken jangga, suku jaja = tongkat  leher, berkaki dada". Ungkapan usaha sekuat tenaga, apapun akan ditempuh


Yesus berada di pantai danau Galilea


Diantara kerumunan itu ada seorang perempuan yang menderita penyakit pendarahan, semacam haid yang berkepanjangan dan tidak teratur. Ada hal penting yang jelas bagi pembaca waktu itu walaupun tidak dituliskan dalam kisah ini


Menurut hukum agama Yahudi, perempuan dalam keadaan ini dianggap menajiskan tempat yang dipakainya berbaring atau tikar akan ikut najis


Mereka harus menjalankan upacara pembersihan diri. Lihat peraturan yang terperinci dalam Imamat 15 : 25 – 30


Jadi perempuan itu harus disingkiri dan dijauhi. Boleh jadi juga ia sendiri memisahkan diri. Hidupnya terkucil. Ia sudah menerima nasib. Putus asa. 


Tidak ada tabib yang dapat menyembuhkannya dan uangnya sudah habis dipakai berobat. Tetapi kali ini ada sesuatu yang lain. Banyak telah didengarnya mengenai Yesus.


Dengan menjamah jubah Yesus, perempuan tadi sembuh. Imannya telah menyelamatkan dan memberi kesembuhan


Sebelumnya seorang kepala rumah Ibadat bernama Yairus datang, tersungkur di depan Yesus dan memohon supaya Yesus dapat meletakkan tangan dan menyembuhkan anaknya yang sakit dan hampir mati


Ia berharap agar dengan meletakkan tangan, Yesus dapat menyembuhkan anak itu. Tetapi orang-orang datang dan mengatakan bahwa anak itu sudah mati.


Yesus pun pergi rumah itu, menegur orang-orang yang menangis dan mengatakan kepada anak itu: Telita qum artinya hai anakKu, aku berkata kepadamu bangunlah!. 


Bacaan Injil membantu kita untuk mengerti tentang bagaimana sikap batin kita di hadapan Allah. Dengan tidak perlu memandang status social kita perlu tersungkur di depan Yesus  dan meletakkan semua harapan dan semua persoalan hidup padaNya


Kepala rumah ibadat dan perempuan yang sakit pendarahan memberi contoh yang baik bagaimana memiliki iman dan harapan pada Yesus untuk mencurahkan kasihNya


Iman orang tua ini berdampak positif yaitu menyembuhkan dan membangkitkan anak perempuannya yang berusia 12 tahun


Iman dan harapan juga membuat kuasa Tuhan mengalir walaupun lewat ujung jubah yang dapat menyembuhkan ibu yang sakit. Kuasa kasih Yesus tercurah semuanya bagi orang yang percaya dan berharap kepadaNya

 

Sabda Tuhan  membuat kita bertumbuh dalam rasa solidaritas dengan sesama manusia. Allah begitu solider sehingga melalui Yesus, Beliau  memberi hidup baru kepada umatNya


Markus 5:34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"


Yesus berada di kerumunan orang banyak hanya karena dia sedang dalam perjalanan untuk menyembuhkan putri seorang pemimpin sinagoga yang memohon agar Yesus mengasihani anaknya yang sekarat. Tiba-tiba Dia bertanya “Siapa yang menyentuh saya?”.


Ya, itulah pertanyaan Yesus. Dia merasakan sesuatu yang sangat berbeda dari sentuhan normal kerumunan pada bagian tubuhnya. Dia merasa bahwa “kekuatan telah keluar darinya” (ayat 30). 


Dia merasakan bahwa seseorang telah menyentuh pakaiannya dengan maksud tertentu. Meskipun pada saat itu para murid tidak mengetahui apa yang telah terjadi. Tampaknya seorang wanita menjangkau jubah Yesus, tetapi melakukannya secara diam-diam karena kondisinya dan takut akan dipermalukan. 


Wanita ini telah menderita sakit pendarahan yang parah selama 12 tahun dan telah menghabiskan segalanya untuk mendapatkan kesembuhan kepada ahlinya, tapi kondisi malah semakin memburuk. Sekarang dia kehabisan pilihan, tetapi saat itulah dia mendengar bahwa Yesus akan datang ke kota. 


Dia memutuskan bahwa jika dia bisa menyentuh pakaiannya, dia akan sembuh. Dengan susah payah dia muncul di belakang Yesus, dan menyentuh jubahNya. Seketika, pendarahan berhenti dan penderitaannya pun berakhir.


Yesus tidak mempermalukannya. Sebaliknya, Dia memberinya lebih banyak hadiah daripada yang bisa dia bayangkan.


Pertama, Yesus memanggilnya "anak ku". Dia adalah satu-satunya orang dalam Perjanjian Baru yang dipanggil anak perempuan oleh Yesus. Ini berarti dia sekarang berada di bawah perawatan dan perlindungan-Nya.  Yesus tidak akan merendahkannya, seperti yang perempuan itu sangka. Dia akan mengklaimnya sebagai milik-Nya. 


Selanjutnya, Dia menegaskan dan memuji imannya kepada orang banyak. Kita tidak tahu seberapa besar kepercayaannya pada kuasa Yesus telah dinodai oleh kepercayaan magic, tetapi Yesus tidak peduli. Imannya mungkin tidak sempurna, tetapi itu ditujukan pada sasaran yang benar: Tuhan dan janji-janji-Nya. Dia melihat Yesus, dia tahu dia membutuhkan Dia, dan dia memiliki keberanian untuk mengklaim Dia.


Akhirnya, Dia memberinya kedamaian. Frasa "go in peace” terjemahan KJV yang berarti pergilah dengan damai, sering digunakan dalam Perjanjian Lama sebagai berkat atas tindakan dan niat orang lain (Keluaran 4:18; Hakim 18: 6; 1 Samuel 1:17; 20:42).  Dia memberkati dan menegaskan tindakan yang sebelumnya ketakutan dan hina.


Wanita dengan pendarahan menunjukkan kepada kita bahwa tidak peduli apakah kita membutuhkan kesembuhan, Yesus tidak malu untuk menanggapi. Panjangnya krisis penderitaan kita, cemooh yang mungkin kita alami karena kondisi fisik kita — Yesus tidak peduli. Dia mungkin tidak menyembuhkan kita secara fisik, tetapi jika kita menjangkau Dia dengan iman, Dia selalu bersedia untuk mengklaim kita sebagai milik-Nya, anak-Nya.


Markus 5:21-43 (Tuhan Tempat Perlindungan) Alkitab katakan bahwa Tuhan adalah Gunung batu dan Kota Benteng yang teguh, hal ini menyiratkan bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan yang kuat bagi manusia. 


Demikianlah apa yang dilakukan oleh Yairus, seorang kepala rumah ibadat dan perempuan yang telah pendarahan selama 12 tahun yang dikisahkan dalam perikop bacaan alkitab ini. Mereka benar-benar menjadikan Tuhan Yesus sebagai tempat perlindungannya. 


Inilah beberapa hal yang menjadi bagian kita jika Tuhan adalah Tempat Perlindungan bagi kita:

 ⁃ KITA HARUS DATANG KEPADA-NYA.                                                                                                 seperti Yairus dan perempuan tsb yang datang menghampiri Tuhan Yesus untuk memohonkan pertolongan dari-Nya, demikianpun seharusnya dengan kita. Kesungguhan hati kita untuk datang kepada-Nya menunjukkan bahwa kita benar2 berharap dan percaya kepada Tuhan. Tidak mencari pertolongan dari kuasa ilah lain atau dari orang lain. 


 ⁃ KITA HARUS SUNGGUH-SUNGGUH PERCAYA KEPADA-NYA.                                                                                                               percaya saja belumlah cukup, tetapi sungguh-sungguh mempercayai-Nya bhw IA sanggup dan mau memberikan pertolongan bagi kita. Sebab jika hanya percaya maka bisa saja digoyahkan kepercayaan tsb saat fakta berkata lain dengan apa yang kita harapkan. 


Seperti Yairus ini, orang2nya menyampaikan pesan bahwa anaknya telah mati. Maka disinilah letak titik goyahnya bisa sangat mungkin terjadi. Tetapi Yesus berkata “Jangan takut, percaya saja!”.  Artinya Tuhan Yesus mau supaya Yairus sungguh-sungguh percaya kepada-Nya bahwa semuanya akan baik. 


Jika saat ini kita mulai merasa bimbang karena apa yang kita doakan dan harapkan belum juga ada titik terangnya, maka Tuhanpun mau supaya kita tetap mempercayai-Nya sungguh-sungguh. Sebab Tuhan punya WAKTU dan CARA yang paling baik untuk menjawab doa kita.


 ⁃ TIDAK ADA KATA TERLAMBAT BAGI TUHAN.                             

 bagi Yairus, kematian anaknya akan menghilangkan pengharapannya, sebab sudah terlambat untuk menolongnya. Bagi perempuan yang alami pendarahan ini, 12 tahun adalah waktu yang sangat panjang utk hidup dalam penderitaan bahkan sampai hartanya habis, maka hal ini akan menghilangkan pengharapannya utk sembuh. Tetapi bagi Tuhan semuanya itu tidak terlambat. 


Sebab diwaktu yang tepat itulah kemuliaan-Nya nyata atas mereka. Ini artinya Tuhan adalah tempat perlindungan yang tepat bagi kita sebab akan selalu ada pengharapan di dalam Yesus.

0 comments:

Post a Comment

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Search This Blog

Powered by Blogger.

informasi pendidikan

Apa Perbedaan Agama dan spiritualitas

Menurut pandangan saya, agama dan spiritualitas adalah dua konsep yang berbeda meskipun terkait erat. Agama adalah pengorganisasian gagasan-...