Lahir di istana Xavier di Navarra, bagian utara Spanyol pada tanggal 7 April 1506.
Pada tanggal 16 Maret 1540, Xaverius meninggalkan rekan-rekannya di Roma dan berangkat ke Portugal untuk memenuhi undangan Raja Yohanes III, yang meminta imam-imam Yesuit untuk mewartakan Injil di wilayah jajahan Portugis di India.
Awal tahun 1546, ia berlayar dengan kapal dagang ke gugusan kepulauan di Indonesia bagian timur, terutama di Maluku. Setiap pagi Fransiskus berkotbah kepada saudagar-saudagar Portugis, yang seluruh pikirannya dijejali dengan urusan- urusan perdagangan rempah- rempah dan wanita.
Malam hari ia mengumpulkan orang-orang berbahasa Melayu, melatih mereka baik-baik untuk mengerti dan menghafalkan doa-doa serta menyanyikan cerita-cerita Kitab Suci. Tentang hasil jerih payahnya, ia menulis: "Syukur kepada Allah! Di Ternate ini sudah menjadi kebiasaan, anak lelaki di jalan-jalan dan anak perempuan di rumah, para buruh di perkebunan dan nelayan-nelayan di laut, siang-malam menyanyikan lagu-lagu suci, bukan lagi nyanyian- nyanyian kotor.
Setelah menyelesaikan masalah-masalah Yesuit di India, Xaverius mengalihkan perhatiannya ke Tiongkok, sebuah negara besar yang pada waktu itu tertutup bagi orang-orang asing.
Pada bulan April 1552, ia berlayar menuju Cina dengan sebuah kapal Portugis dan didaratkan di pulau Sanchian, di depan muara sungai Chukiang. Di sana ia menunggu jemputan perahu yang bersedia menyelundupkannya ke daratan Tiongkok.
Tetapi ia tiba tiba jatuh sakit dan dalam waktu dua minggu ia menghembuskan nafas terakhir di sebuah gubug, ditemani hanya oleh seorang pemuda Tionghoa yang telah menemani dia dari Goa.
Fransiskus meninggal dunia di Sanchian (3 Desember 1552). Pada tahun 1622 ia dinyatakan 'kudus' oleh Paus Gregorius XV (1621-1623). Karena teladan hidupnya, Paus Pius X (1903-1914) mengangkat dia sebagai pelindung utama karya misi.
Santo Cassianus:
Seorang Martir kristen dari kota Tangier - Maroko yang hidup pada abad ke-3. Ia dihukum mati karena menolak untuk memberikan persembahan bagi dewa-dewi Romawi.
Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan pelindung karya misi. Santo Fransiskus Xaverius adalah murid Santo Ignatius dari Loyola dan salah satu pendiri Serikat Yesus dan tujuh Yesuit pertama yang dibentuk tahun 1534.
Fransiskus Xaverius memimpin misi yang luas di Asia dan terutama di India. Dia berkelana jauh sampai Tiongkok tetapi hanya mampu mencapai apa yang sekarang menjadi Hong Kong dan meninggal di sana pada 3 Desember 1552.
Dalam perjalanan misinya, ia mempertobatkan banyak orang di India terutama Goa, di Indonesia dan Jepang. Dia dikatakan telah mempertobatkan lebih banyak orang daripada yang dilakukan orang lain sejak Santo Paulus. Untuk alasan ini Fransiskus Xaverius menjadi santo pelindung misi bersama Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus.
Fransiskus Xaverius menganggap pemberitaan Kabar Baik bukan hanya sebagai kewajiban tetapi sebagai sebuah berkat. Dia menjadikan dirinya sebagai budak bagi semua orang untuk memenangkan sebanyak mungkin jiwa bagi Tuhan.
Fransiskus Xaverius juga menjadikan dirinya segala sesuatu bagi semua orang untuk menyelamatkan dengan cara apa pun sesamanya. Ia meninggalkan warisan karya dan semangat misionaris yang membentuk dasar iman Katolik di negara-negara misinya.
Pada sosok Santo Fransiskus Xaverius, kita melihat kata-kata Injili yang sedang digenapi. Kabar Baik akan terus digenapi di dalam diri kita selama kita mau mewartakan Kabar Baik dalam perkataan dan perbuatan.
Riwayat hidup Fransiskus Xaverius mengungkapkan betapa gembira hatinya menerima Kabar Gembira, menerima Sang Mesias sehingga ia berkeliling dunia dan menghadapi segala tantangan untuk membagikan kegembiraannya dengan mewartakan Sang Mesias.
Riwayatnya merupakan sebuah ajakan agar kita menyadari betapa berharganya Kabar Gembira tentang Kerajaan Allah, betapa berharganya Kristus Sang Mesias. Dengan iman dan kesadaran ini marilah kita menyambut Sang Mesias dan memberitakan-Nya dengan penuh sukacita.
0 comments:
Post a Comment