Skip to main content

Hari Biasa Pekan Adven Ke 11 . Hikmat Allah Dibenarkan Oleh Perbuatannya Matius, 11:16-19


Janji Allah yang indah ini disampaikan Yesaya dan bersifat partisipatif. Artinya, Allah menghendaki umat aktif menanggapi tawaran kasih-Nya atau ada keterlibatan dari manusia sebagai partner Allah.


Namun dalam kenyataannya jauh panggang dari api. Umat pilihan tidak mengindahkan setiap usaha yang dilakukan Allah untuk menuntun mereka kepada hidup yang berlimpah. Yesus mengkritik sikap apatis ini dengan mengumpamakan diri-Nya dan para Nabi bagai peniup seruling yang memainkan. 

Musik dan umat bagai orang yang tak bergeming walau mendengar musik-musik yang dimainkan. Maka pertanyaannya, apakah manusia sungguh mengharapkan keselamatan? Apakah saya memang merindukan sukacita sejati di dalam Tuhan?


Keselamatan menjadi nyata ketika relasi berjalan harmonis antara Allah dengan manusia. Maka ketika manusia sedingin es, karya kasih berubah menjadi kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan. 


Kasih Allah selalu menyiapkan ruang kosong untuk kita. Kehendak baik kita untuk menggamit tangan Allah, membiarkan Allah berkarya dan menyalurkan berkat kasih-Nya melalui kita, merupakan jalan menuju sukacita Ilahi.


Sikap hati yang tertutup, tidak peka dan tidak peduli atas ajakan apapun. Karena itu, momentum Adven ini, seyogyanya kita gunakan untuk kembali merefleksikan sikap kepedulian dan kerelaan dalam mendengarkan ajakan yang mengantar kita kepada keselamatan dan kebaikan bersama.


Orang yang selalu mengeritik tidak memiliki banyak waktu lagi untuk bersyukur dalam hidupnya alias mereka sendiri mempersingkat waktunya untuk bahagia.


Pribadi yang dikuasai kebencian akan menganggap semua yang ada dihadapannya itu hitam sekalipun yang riil adalah warna-warni.


Betapa besar kebencian terhadap orang baik dan benar dari orang-orang di zaman Yesus sehingga penilaian negatif diberikan baik kepada Yohanes Pembaptis maupun kepada Yesus. Yohanes dicap "kerasukan setan" dan Yesus dinilai sebagai seorang pelahap, peminum dan sahabat orang berdosa." Apa pun penilaian orang terhadap Yohanes dan Yesus, namun tak pernah mampu memadamkan usaha mereka untuk menyelamatkan umat manusia.


Karena itu, kita diajak untuk merefleksikan tentang;


  • Buanglah rasa benci dan nafsu untuk berkuasa yang sedang bersemayam di dalam diri, hati dan pikiranmu, dan gantikanlah dengan cinta serta pengampunan;
  • Syukurilah apa yang Anda miliki saat ini dan berpikirlah positif terhadap orang lain di sekitarmu;
  •  Jangan menghabiskan waktumu untuk mengeritik dan berpikir negatif tentang orang lain karena Anda sendiri tidak tahu kapan hidupmu di dunia ini berakhir;
  • Banyak orang memiliki kecenderungan untuk mengeritik daripada berefleksi tentang hidup.


Akhirnya ingatlah bahwa sikap kritis adalah anugrah, tetap kritik tanpa solusi hanya menciptakan ruang dan alasan bagi orang lain untuk menjatuhkanmu dengan cara yang lebih tragis.


Matius 11:16-19  Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.


Tuhan Yesus mengecam orang-orang termasuk kita yang suka mengkritik dan ngrasani kalo bahasa jawa terhadap hal-hal yang baik. Seperti Tuhan Yesus yang bergaul dengan orang-orang berdosa dan membawa pertobatan tapi kita semua seringkali menilai bahkan menghakimi orang dengan menganggap pendosa dan menjauhinya padahal kita sendiri juga pendosa. 


menghakimi tetapi bersama-sama kita tidak ngrasani tetapi berdoa memohon belas kasih Allah agar mampu bergaul dengan siapapun dan bersama-sama berjalan menuju kepada pertobatan yang sejati. Dan kitapun menjadi semakin dekat dengan Tuhan Yesus dan bersama boleh masuk dalam hadirat dan kemuliaan-Nya. 


Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.


Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.


Kita sering memandang dan menilai sesuatu dengan kacamata atau kemauan kita. Sementara apa yang kita mau dan apa yang kita tahu karena ada kepentingan di balik itu. Hal itu menjadi nyata bila kita perhatikan pewartaan  Matius (11:16-19) 


Yesus  bingung  mau mengatakan apa kepada orang-orang Yahudi yang selalu berseberangan dan _nyinyir_ kepadaNya dan Yohanes Pembaptis. Bagi mereka kedua tokoh tersebut  tak ada benarnya.


Apakah mereka mau supaya Yesus dan Yohanes Pembaptis itu sepaham dengan mereka dan mengikuti kemauan mereka? Apakah kita juga berlaku seperti itu: Yesus dan Yohananes Pembaptis seperti kita mau?


Jelas-jelas itu tidak benar, kita bisa berada di jalan yang salah! Itu berarti kita tidak menyiapkan Natal, tetapi sedang meletakkan kesesatan dan pemberhalaan.


Kita harus menerima kedua tokoh itu sesuai dengan perutusannya. 


Yohanes Pembaptis mengajak kita untuk membenahi diri dan melakukan olah batin yang pantas untuk menyambut kedatangan Yesus Sang Juruselamat kita*. Maka bersama Pemazmur kita berseru: *Barangsiapa mengikuti Engkau, ya Tuhan, akan mempunyai terang hidup (1:1-6). Demikian sehingga kita bisa mengembangkan perutusan selaras talenta, _passion_, tugas, dan tanggung jawab kita masing-masing. 


Dengan apakah akan Ku umpamakan angkatan ini?" Melalui Sabda Allah hari ini, kita di ingatkan supaya hidup dengan memperhatikan Sabda Allah dan hukum-hukumnya, serta mengingat akan tugas panggilan kita, untuk MEWARTAKAN Kerajaan Allah. Allah menghendaki kita untuk mendengarkan perintah perintahNya bukan sosok manusianya .


Seringkali kita lebih suka melihat manusianya , daripada apa yang diajarkannya . Hari ini kita diajak untuk BELAJAR mendengarkan , karena Penyelamat yang akan datang mengambil rupa seorang bayi kecil yang Teena ring ditempat sederhana. Marilah kita buka mata dan telinga HATI nurani kita, untuk peduli kepada sesama, sehingga kita dapat menjadi murid Kristus, yang sungguh meneladan hidup Yesus sang Guru . 


Hanya orang yang RENDAH HATI , dapat menemukan sukacita dan kasih karunia di hadapan Allah. Apakah hidup kita sudah sesuai dengan pesan, harapan dan keselamatan yang dari Yesus? Karena KESELAMATAN menjadi nyata, ketika relasi berjalan harmonis antara Allah dengan manusia. Pada masa Adven ini,kita diundang untuk bertobat, yaitu tidak menjadikan diri sendiri sebagai tolok ukur untuk di ikuti oleh orang lain.


Tuhanlah yang menentukan jalan- jalan yang harus kita tempuh, dan buah dari mengikuti kehendak Allah ialah DAMAI sejahtera dan kebahagiaan. Kasih Allah, selalu menyiapkan ruang kosong untuk kita. Kehendak baik kita untuk menggandeng tangan Allah, dan membiarkan Allah berkarya dan menyalurkan berkat kasihNya melalui kita, itulah jalan menuju SUKACITA Ilahi. Apakah kita mau berjanji menjadi anak-anak Allah, dan membuat Yesus tersenyum dan bahagia ? Selamat pagi, Tuhan memberkati.

Comments

Popular posts from this blog

Kerajaan Allah Hadir Di Tengah Kita

Kerajaan Allah Hadir Di Tengah Kita Saudaraku terkasih, sering kita bertanya dan merenung tentang bagaimana Kerajaan Allah itu hadir di tengah-tengah kita? Apakah itu bertumbuh dalam hidup kita? Dan bagaimana pertumbuhannya? Pertanyaan ini bisa dijawab lewat bacaan Injil hari ini. Kalau kita mengamati bibit tanaman, entah ubi, jeruk, kol, cabai, di ladang atau di kebun, proses pertumbuhannya tidaklah kita lihat secara detail tetapi semakin lama tanaman itu menjadi besar hingga membuahkan hasil. Proses itu akan menjadi lebih jelas kalau tanaman itu disiangi dan dipupuk dengan baik. Tuhan Yesus dalam menghadirkan Kerajaan Allah seperti pertumbuhan tanaman. Jika iman kita dipupuk dan dibangun tentu akan membuahkan hasil yang baik dalam kehidupan yang nyata. Benih itu akan bertumbuh bersama dengan cinta Allah dalam kehidupan kita. Setiap hari lewat berdoa, merenungkan firman Tuhan, berdevosi kepada orang-orang kudus, disinilah kelihatan iman itu akan bertumbuh seperti biji sawi yang...

Siksa Neraka Yang Kejam Dan Menyakitkan Menurut Suster Faustina Kowalsaka

Apakah neraka itu? Berapa besar dan apakah isinya Menurut (Santa) Suster Faustina Kowalska yang diperbolehkan Tuhan untuk melihat isi neraka dan menjelaskan kepada kita,  neraka adalah tempat yang luar biasa menyakitkan dan hampir tidak bisa dijelaskan dengan bahasa manusia. Suster Faustina hanya karena kerahiman Tuhan boleh melihat dan keluar dari neraka tanpa mati didalamnya. Setan sangat benci ketika melihat Sr Faustina berada di neraka,  namun karena Tuhan menjaganya,  maka mereka tidak berani berbuat apa-apa padanya.  Neraka adalah tempat yang sangat besar,  luas dan didalamnya terdapat luarbiasa banyak jiwa-jiwa yang dihukum.  Demikian penjelasan Sr Faustina mengenai siksaan di neraka: 1. Di neraka hukuman yang paling hebat adalah kehilangan Tuhan untuk selama-lamanya. Bukan 10 tahun,  20 tahun,  namun bermilyar tahun bahkan lebih, selama-lamnya.  2. Hukuman berikutnya adalah rasa sesal yang tidak pernah berhenti, terus...

Artis Legendaris Asal NTT, JHON SEME, Dengan lagunya Yang Terkenal Langit Masih Biru- Telah Meninggal Dunia

JHON SEME Turut Berduka Cita Yang mendalam  Meninggal Artis Legendaris kita asal NTT Rote Ndao Bapak atau  Bung JHON HENDRIK SEME .  Beliau Meninggal Dunia Di Rumah Sakit  Dharmais Jakarta. Bung jhon Seme Adalah artis terbaik NTT Rote Ndao. Beliau sebagai musisi seniman Legendaris. cipta lagu daerah Rote Ndao,sekaligus sebagai Vokal sejak dari tahun delapan puluhan dan juga  beliau bergerak dlm bidang pertanian utk masayarakat di NTT. Selamat jalan, Pak/Bung  Jhon Seme. kami para pengemarmu MengUcapkan Duka Cita yang mendalam dan Terima kasih sudah menemani kami dengan lagu-lagumu di tahun 90-an dan 2000-an. yang paling legendaris dan paling enak di dengar sampai sekrang. GAJA MATI TINGGALKAN GADING, DEMIKIAN JUGA DENGAN BUNG JHON SEME, PERGI HANYA TINGGALKAN NAMA DAN KENANGAN INDAH BAGI KAMI SELURUH NTT Langit memang masih biru dan akan selalu biru dengan lagu-lagumu yang terus menemani kami di saat suasana hati sedang limbur ataupun duka yang kadang membi...