Saturday, 4 December 2021

Arti Bayi Natal – Anak Allah datang ke Dunia, dilahirkan di dalam palungan kandang binatang.


Natal adalah tanda dari Allah agar manusia berhenti mencari Allah dengan usaha sendiri. Segala usaha manusia melalui agama adalah sia-sia. Maka dalam pandangan Allah tidak ada seorangpun yang mencari Allah (Roma 3:11), oleh karena itu Allah sendiri yang datang mencari manusia.


Allah datang ke dalam dunia yang berdosa. Ini suatu paradoks yang tidak bisa dimengerti oleh manusia secara rasional. Kedatangan Allah dalam dunia adalah berdasarkan bijaksana Allah sendiri. 


Siapakah yang bisa percaya bahwa Juruselamat manusia adalah seorang bayi kecil, yang lemah lembut, hina, bahkan seakan tidak mempunyai hak azasi manusia? 


Anak Allah datang ke dalam dunia, dilahirkan di dalam palungan kandang binatang. Secara rasional manusia tidak dapat mengerti hal ini. Namun dalam 1 Korintus 1:25 mengatakan, “Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.” 


Bagaimana mencari Allah yang berkuasa? Bagaimana mendapatkan Allah yang bijaksana?Alkitab menyatakan justru Allah memilih jalan yang tampaknya bodoh, tidak bijaksana dan tidak mempunyai kuasa untuk menyatakan kemuliaan dan rencana-Nya yang kekal. 


Orang Majus dan para gembala menjadi orang-orang pertama yang beriman paradoks. Mereka datang kepada Sang Kristus kecil; mereka bersembah sujud kepada seorang Bayi. Bagaimana mungkin ini terjadi? Seorang Bayi di palungan tidak menyatakan kuasa, mujizat dan berkat, demikian juga Yesus yang mati di kayu salib.


Perhatikan beda rahim anak dara (virgin’s womb) dan kubur yang kosong (empty tomb). Seharusnya rahim seorang anak dara tidak terisi (mengandung), dan seharusnya kubur terisi. Namun Injil menyatakan kemuliaan Allah dengan hal yang sebaliknya. Kubur menjadi kosong dan rahim anak dara terisi. Keduanya terjadi karena kuasa Allah. 


Inilah tanda kekristenan yang tidak ada dalam agama lainnya. Injil hanya berada di dalam Kristus dan Kristus adalah yang diisikan oleh Allah di dalam rahim anak dara Maria. Inilah keajaiban dan kuasa Allah yang terbesar, tidak ada keajaiban lain yang dapat melampauinya. Tidak ada kuasa lebih besar daripada kuasa yang dikerjakan Allah dalam diri Yesus Kristus. 


Kelahiran Kristus merupakan interverensi Allah di dalam sejarah umat manusia. Sejarah manusia yang kacau, ruwet dan tidak beres, tetapi Allah berkenan datang ke dalamnya. Allah tidak hanya menciptakan dunia ini tetapi juga berkenan datang mengunjungi dunia ciptaan-Nya.


Sekitar 700 tahun sebelum Kristus lahir, nabi Yesaya yang digerakkan Roh Kudus menubuatkan kelahiran-Nya, “Seorang Bayi telah lahir untuk kita…” Bayi ini mempunyai nama yang mengherankan sekali: Ajaib (Wonderful), Penasehat Yang Agung (Counsellor), Allah Yang Berkuasa (The Mighty God), Bapa Kekal (The Everlasting Father), dan Putra Raja Damai (The Prince of Peace). Inilah yang dibutuhkan dunia, yang dicari-cari oleh agama, filsafat dan kebudayaan manusia.


 Beribu-ribu tahun manusia menunggu siapakah yang dapat memberikan perdamaian, nasihat yang terbaik, cara paling ajaib untuk melepaskan kita dari kebodohan, kuasa besar dan bijaksana yang kekal kepada umat manusia? Hanya Tuhan yang mampu memenuhi kebutuhan manusia akan hal-hal tersebut, melalui cara yang paradoks.     


Bayi yang diberikan Allah kepada manusia bukan bayi biasa. Pertama, dikatakan Bayi ini Ajaib. Istilah “ajaib” dipakai pertama kali dalam Hakim-hakim 13:18. Ketika Manoah, ayah Simson menanyakan nama Malaikat Allah, yaitu Oknum Kedua dari Allah Tritunggal yang menyatakan diri kepadanya. Maka Malaikat Allah menjawab, “Mengapa engkau juga menanyakan nama-Ku? Bukankah nama itu ajaib?” Dia adalah keajaiban yang lebih besar daripada segala keajaiban dunia. Dan segala yang diperbuat oleh Kristus ajaib adanya.


Kedua, Dia adalah Penasehat yang agung, yang memberikan segala nasihat dan bijaksana tak tertandingi, karena Dia adalah Allah, Sumber Bijaksana. Para filsuf berusaha mencari bijaksana, namun bijaksana yang sesungguhnya hanya ada dalam diri Allah sendiri. Hanya di dalam Kristus kita bisa memperoleh bijaksana. Sekarang Bijaksana itu datang ke dalam dunia sebagai seorang bayi.


Ketiga, Allah yang berkuasa. Mungkinkah seorang bayi disebut Allah dan berkuasa seperti Allah? Meskipun manusia tidak dapat mengerti, tetapi inilah kebenaran. Allah menyatakan diri melalui cara yang sama sekali berbeda dari pemikiran manusia. Manusia menginginkan Juruselamat yang memiliki kuasa militer, kuasa politik yang besar. Tetapi Juruselamat itu datang melalui bayi yang lemah lembut. 


Ketika Allah menyatakan diri dan sifat-Nya dengan cara yang berbeda dari semua agama lain, Ia telah menyatakan bahwa kuasa terbesar dibatasi dalam diri seorang manusia; Firman telah menjadi manusia. Yang Mahakuasa telah menyatakan diri di dalam diri seorang Bayi yang seolah-olah tidak mempunyai kuasa apapun. 


Al Qur’an telah mencatat bahwa ketika orang Yahudi datang mengecam Maria dan menyatakan bahwa bayi yang dikandungnya haram, Maria menjawab, “Tanyakan sendiri kepada bayi ini jika Dia sudah lahir.” Sementara Alkitab tidak mencatat hal itu dan tidak menuliskan bahwa bayi itu menjawab, “Saya hasil naungan Roh Kudus atas ibu Saya, Maria.” Alkitab menyatakan Yesus tenang selama 12 tahun. 


Waktu Alkitab mencatat kalimat pertama yang keluar dari mulut Yesus, kalimat itu adalah kalimat terindah dan teragung dari seorang anak, “Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Setelah itu Dia tenang kembali selama 18 tahun. Pada usia 30 tahun Dia keluar menyatakan kuasa Allah melalui penyembuhan, pembangkitan orang mati, penyataan mujizat yang tidak pernah dilakukan pendiri-pendiri agama lain, karena Dia adalah Allah Yang Mahakuasa.


Keempat, Bapa Yang Kekal atau Bapa Kekekalan. Siapakah yang boleh menjadi Bapa Yang Kekal? Kalau kita mengatakan Abraham adalah bapa kita, ia adalah bapa iman. Adam adalah bapa jasmaniah kita yang pertama. Kalau kita mengingat sumber jasmani kita yaitu Adam, dapatkah Adam kita sebut sebagai bapa kekal? Tidak! Adam hanyalah bapa pertama dari umat manusia, namun bukan bapa kekal. Kristuslah yang disebut Bapa Yang Kekal. 

Berarti Dia mempunyai kekekalan dan bersifat Ilahi; karena Dia adalah Allah sendiri, Pribadi Kedua dari Allah Tritunggal. Dia adalah Bapa Yang Kekal, Sumber Kekekalan yang mampu memberikan hidup kekal kepada manusia.


Kelima, Putra Raja Damai. “Di manakah perdamaian?  Seorang sekjen PBB pernah berkata, “Saya tidak melihat adanya pengharapan untuk mencapai perdamaian dunia, kecuali terjadi suatu kebangunan rohani yang besar di seluruh dunia.”


Agama, seks, kekayaan, dan kuasa merupakan penyebab peperangan di dunia sepanjang sejarah sampai sekarang, tanpa henti. Mungkinkah ini diselesaikan sehingga terwujud perdamaian dalam dunia? Jawabnya, “Mungkin, hanya di dalam Kristus!”


Bertobatlah dari kebanggaan beragama tanpa pertobatan. Bertobatlah dari dosa seks dan emosi yang tak dikendalikan Roh Kudus! Bertobatlah dari perebutan harta dan kuasa, yang membuatmu mengabaikan rencana Allah yang kekal! Bertobatlah dan kembalilah kepada Bayi Natal, Yesus Kristus!

0 comments:

Post a Comment

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Search This Blog

Powered by Blogger.

informasi pendidikan

Apa Perbedaan Agama dan spiritualitas

Menurut pandangan saya, agama dan spiritualitas adalah dua konsep yang berbeda meskipun terkait erat. Agama adalah pengorganisasian gagasan-...