Skip to main content

"Master, what must I do, to have eternal life?" so asked a rich young man (Mark 10:17-30


According to Jesus, the first way: Obeying God's Commandments (10 Commandments), this first method must be complemented by the second way: Following Jesus in life, because Jesus is the way to eternal life;  However, this second method needs to meet 2 conditions, namely:

  1.  trusting themselves sincerely in God's guidance where people are challenged to break free from attachments to personal desires and desires: money, place, people, position/position (worldly things).  Attachment in any form that is only temporary in nature, often shackles people and makes it difficult to let go and often leads people away from happiness.  All our hearts and minds are primarily for God and not for other things that can shift God's position in our hearts and minds.
  2. triving to live the Word of God in our daily life. As humans, we often act like the young man Jesus told about in today's Gospel.  The young man was so attached and preferred to follow the call of earthly treasures than to follow the call of heavenly treasures.  We too often find it difficult to separate our hearts from our possessions to follow Jesus, the Owner of Everything.  For example, we find it difficult to leave our favorite android cellphone for only one hour to pray the Rosary or personal prayer.  We are so attached to money, wealth, position, our hobbies, even worse, we have the heart to sacrifice other people to get the property and wealth we want.

 Wealth has turned people's hearts into greed and blocked the way to meet God.  Humans no longer really believe in God, but more strongly believe in material wealth that brings flattery, praise and honor.  Are we more sensitive to the call to hunt for earthly riches or to hunt for heavenly treasures?  Do we dare to let go of our wealth and share it with others or is the worry of losing worldly possessions very strong in our hearts if we want to share with others?


 Furthermore, the disciples' questions sometimes also become our questions: What about us who have left everything and have tried to sacrifice to follow Jesus, whether the sacrifice of time, energy, thoughts or property?  Are there any advantages that we get?  Maybe we also compare our lives with other people who seem to sacrifice a little, but get name, praise and appreciation?  It can be painful for us.


 But Jesus explained that all sacrifices for God will surely be rewarded (verse 30).  Those who have to lose something because of following Christ, will receive a double reward in exchange for all the losses suffered.  God does not turn a blind eye to all that.  God sees, notices and appreciates all of it.  He does not neglect those who have sacrificed everything to follow the One who has it all.  What we need to pay attention to is that the sacrifice of time, energy, thought, and property in serving others should not be based on the shadow of the award we will receive from God.

 Do our service as a form of gratitude and our gratitude to Him, who has trusted us and who has given us the opportunity to do good serving Him in our fellow human beings.


 My brethren, today's Gospel invites us to repent and dare to break away from absolute attachments to money, wealth, position, pleasures and worldly pleasures that often keep us from the Owner of Everything and live eternally with him in the Kingdom of God.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Artis Legendaris Asal NTT, JHON SEME, Dengan lagunya Yang Terkenal Langit Masih Biru- Telah Meninggal Dunia

JHON SEME Turut Berduka Cita Yang mendalam  Meninggal Artis Legendaris kita asal NTT Rote Ndao Bapak atau  Bung JHON HENDRIK SEME .  Beliau Meninggal Dunia Di Rumah Sakit  Dharmais Jakarta. Bung jhon Seme Adalah artis terbaik NTT Rote Ndao. Beliau sebagai musisi seniman Legendaris. cipta lagu daerah Rote Ndao,sekaligus sebagai Vokal sejak dari tahun delapan puluhan dan juga  beliau bergerak dlm bidang pertanian utk masayarakat di NTT. Selamat jalan, Pak/Bung  Jhon Seme. kami para pengemarmu MengUcapkan Duka Cita yang mendalam dan Terima kasih sudah menemani kami dengan lagu-lagumu di tahun 90-an dan 2000-an. yang paling legendaris dan paling enak di dengar sampai sekrang. GAJA MATI TINGGALKAN GADING, DEMIKIAN JUGA DENGAN BUNG JHON SEME, PERGI HANYA TINGGALKAN NAMA DAN KENANGAN INDAH BAGI KAMI SELURUH NTT Langit memang masih biru dan akan selalu biru dengan lagu-lagumu yang terus menemani kami di saat suasana hati sedang limbur ataupun duka yang kadang membi...
Post a Comment
Read more

Perselisihan Antara Yesus dan Otoritas Yahudi Tentang Murid-murid Memetik Gandum Pada Hari Sabat. Markus 2 : 23-28.

Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Jawab Yesus kepada mereka. “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat. Sebagai makhluk sosial, kita nemperhatikan dan melaksanakan adat dan adab. Dengan sukarela dan tanggungjawab, kita menjalani kebiasaan baik dalam masyarakat, etika sosial, dan kesepakatan dalam hidup bersama. Selain itu, kita juga meniliki prinsip dan nilai-ni...
Post a Comment
Read more

Yesus Dikatakan Tidak Waras Lagi (Markus 3:20-21)Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, “Ia tidak waras lagi.”

Kesibukan Yesus dalam mengajar dan menyembuhkan orang sakit membuat kaum keluarga-Nya turut bersuara miring.Dia dianggap sebagai orang yang tidak waras lagi oleh mereka. Dalam kehidupan,Pikiran yang negatif akan menghasilkan hal-hal negatif.Apa yang dipikirkan oleh kaum keluarga-Nya Yesus bersifat negatif.Akibatnya mereka tidak menerima Dia dan malahan menganggap-Nya tidak waras lagi.Dengan gaya demikian, rahmat keselamatan ilahi yang di bawakan oleh Yesus tidak bisa tersalurkan dengan baik. Apalagi sering kita temui orang-orangyang cenderung berpikir negatif tentang orang lain,dengan begitu apa yang orang lain kerjakan,dimatanya selalu tidak benar,orang akan merasa dirinya yang paling benar,paling hebat dan tidak suka melihat orang lain lebih menonjol daripadanya. Maka marilah kita semua meninggalkan pikiran-pikiran negatif pada semua orang dan memperbaiki diri utk berani berbenah diri dalam berpikir negatif dan dalam cara hidup kita untuk bisa berpikir positif,agar kita bisa menjadi ...
Post a Comment
Read more