Petrus dan Paulus adalah dua rasul besar yang memperkuat iman Gereja perdana dan memeliharanya dalam kesatuan. Tetapi kedua orang kudus ini berbeda seperti siang dan malam.
Meskipun Petrus yang menegaskan identitas Kristus, karakter dan tindakannya tidak cukup mencerminkan arti namanya yang berarti batu karang. Petrus gegabah dan impulsif dan kita tentu bisa mengingat tiga kali penyangkalannya terhadap Yesus.
Paulus adalah penentang brutal orang Kristen sebelum pertobatannya dan dia memiliki karakter yang berapi-api. Tetapi anehnya Yesus memilih dua orang yang tidak sempurna ini atau bahkan tidak cocok untuk menjadi pemimpin Gereja-Nya.
Namun, ini menunjukkan siapa kekuatan spiritual dan pembimbing di belakang Gereja. Terlepas dari perbedaan dan kekurangan mereka, Petrus dan Paulus dipersatukan dalam satu tujuan dan misi yang sama.
Keduanya mati sebagai martir, tindakan yang menunjukkan bahwa tujuan hidup mereka bukan untuk kemuliaan diri sendiri tetapi untuk kemuliaan Allah.
Hari ini kita merayakan kedua orang kudus ini, yang menunjukkan kepada kita bahwa terlepas dari perbedaan dan kegagalan dalam kepribadian dan karakter mereka, Gereja dapat dipersatukan untuk tujuan dan misi bersama.
Kehidupan Santo Petrus dan Santo Paulus menunjukkan kepada kita bahwa Allah dapat memilih orang-orang yang lemah dan tidak sempurna untuk menjadi pemimpin Gereja-Nya.
Melalui instrumen manusia yang tidak sempurna inilah Allah menunjukkan kepada Gereja dan dunia bahwa apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.
0 comments:
Post a Comment