Kapan harus bernegosiasi ?
a. Jika
tidak ada pilihan lain
dalam bernegosiasi kedua pihak meminta bantuan kepada orang ke tiga yang akan membuat keputusan
berdasarkan argument yang diberikan dalam
situasi yang terbuka tentang
masalah dan solusi yang memungkinkan
sambil menyampaikan humor atau
lelucon yang dapat
meredam emosi yang negative, dan akhirnya menemukan pilihan dalam
bernegosiasi.
b. Terjadi
konflik
merupakan sesuatu yang sulit dihindarkan
karena berkaitan erat proses interaksi manusia. Karenanya, yang dibutuhkan
bukan meredam konflik, tapi bagaimana menanganinya sehingga bisa membawa dampak
konstruktif bagi organisasi. Konflik pada dasarnya merupakan suatu proses yang
dimulai pada saat satu pihak merasa dibuat tidak senang oleh adanya itikad yang akan membuat kepada pihak lain merasa tidak menyenangkan.
c. Ada
kekuasaan atau otoritas
kekuasaan dan
otoritas dalam negosiasi yaitu
adanya perbedaan makna meskipun tujuannya sama. Kekuasaan dimaknai
sebagai kekuatan atau paksaan, sedangkan otoritas berkaitan dengan proses
pengambilan keputusan dan tidak berkaitan dengan kekuatan. otoritas sebagai wewenang
yang diberikan secara sah kepada seseorang, kelompok ataupun instansi.
2.
Bagimana
menciptakan suasana kondusif dalam bernegosiasi?
Teknik
soften
a. Smile
Dalam negosisi bila kita dapat membiat lawan bicara
kita tersenyum berarti
kesepakatan kita dalam negosisi semakain dekat, dengan tersenyum segala usaha kita menjadi lancar.
Senyum adalah obat dalam melakukan
segala tindakan.
b. Open
Dalam bernegosiasi kita
harus terbuka terhadap lawan bicara agar tidak ada hal yang tersembunyi dan akan menjadi konflik di kemudian hari
c. Forward lean
( menghadap ke depan) ketika kita berkomunikasi dengan lawan bicara
berarti kita menghadap dedepan atau
saling bertatap muka ke arah orang yang
kita ajak berkomunikasi. Hal yang tidak boleh dilakukan yaitu
berbicara dengan posisi ke samping
apalagi membelakangi lawan bicara kita.
d.
Touch
Sentuhan
( touch) semua orang mempunyai sifat atau keperibadian berbeda- beda
maka kita harus berhati hati
terhadap orang yang tidak senang di sentuh, termasuk kegiatan cipika-
cipiki ( berciuman pipi). Jika tidak bersediah di sentuh oleh lawan kita, maka
kita harus berbicara dengan bahasa yang sopan dan halus. Kita tidak perlu kasar
atau menjauh dari lawan kita, sebab lawa kita tau kalau kita tidak ingin di
sentuh.
e.
Eye
contact
Jika
kita berkomunikasi dengan orang lain, usahakan tetap menatap matanya. Mengapa demikian, tentu kita menghargai dan menghormati lawan bicara kita. Kalau kita
berbicara tanpa menatap mata, lawan bicara kita akan merasa tidak di hormati. Namun tidak boleh
menatap mata dalam waktu yang lama, kita bisa
mengalihkan dengan cara sedikit
menatap bagian pipi atau hidung, agar
lawan bicara kita tidak merasa takut ataupun tersingung.
f.
Nod
Nod
(Anggukkan kepala dan gerak tubuh )
berfungsi untuk memperkuat atau menegaskan apa yang dibicarakan lawan bicara
kita. Hindarkan gerakan gerakan yang
tidak perluh seperti menggaruk- garuk kepala pada hal tidak rasa gatal, menggoyangkan
kaki ketika sedang duduk, menyembunyikan tangan ke belakang sebab kita
harus menjaga image kita.
0 comments:
Post a Comment