Skip to main content

Yudas Iskariot Menjual Yesus Dengan Tarif 30 Uang Perak

Saudariku yang terkasih. Pesan Guru waktu-Ku hampir tiba, di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku. Pertanyaan bukan Aku? Dilontarkan Para murid maupun Yudas Iskariot untuk menanggapi pernyataan Yesus. Seorang diantara kamu akan menyerahkan Aku. Yudas Iskariot melancarkan aksinya. Ia mendatangi para Imam kepala untuk membangun negosiasi dan menyepakati tarif penjualan Yesus. Yesus dijual dengan tarif tiga puluh uang perak.

Ternyata penjualan manusia sudah ada sejak jaman Yesus. Umumnya orang menjualbelikan para budak. Tapi Yudas malah menjual Putera Allah. Begitulah sikap manusia kalau sudah dirasuki Iblis. Yudas Iskariot tidak lagi bersikap waras. Ia akan menyerahkan Yesus kepada Para Imam kepala untuk diadili menurut cara mereka. Meski pun Yesus tahu bahwa Ia akan dikhianati oleh Yudas, Ia tidak mengurungkan niat-Nya untuk merayakan Perjamuan Paskah bersama murid-murid-Nya.

Cinta kasih dirayakan mulai dari meja makan. Demikian pun pengkhianatan dimulai dari meja makan. Apa yang salah? Karena tidak semua yang masuk ruangan makan memiliki niat suci untuk merayakan perjamuan bersama.

Kita boleh bermenung. Allah selalu penuh kasih mengundang orang baik dan orang jahat makan bersama pada meja yang sama. Meja makan dan makan bersama menjadi pernyataan budaya cinta kasih dimana manusia dapat belajar berbagi dan merasakan kasih serta solidaritas hidup bersama. Meja makan dan makan bersama meneguhkan persatuan dan kebersamaan. Nilai keakraban dan persaudaraan dihidupkan. Disanalah kehadiran dan ketulusan mendapatkan makna.

Yesus rindu makan bersama karena Ia ingin memberi contoh melalui perjamuan bersama para murid belajar melayani di dalam kasih. Belajar saling memberi perhatian dan mendengarkan. Belajar menegaskan persaudaraan dan kebersamaan hidup. Sering kali kita mengabaikan pentingnya kebersamaan dan merayakan kasih di ruangan makan.

Keakraban dimeja makan telah dirampas oleh handphone. Percakapan di meja makan terhenti karena sibuk menerima telpon. Bahkan seraya makan konsentrasi terarah bukan pada makanan melainkan pada handphone. Pikiran menjadi kacau dan tidak fokus. Sesekali berlagak mementingkan diri. Keluar tinggalkan kebersamaan hanya untuk menerima panggilan handphone. Apakah ini juga termasuk sebuah pengkhianatan moderen atau semacam kharakter Yudas moderen?

Semoga pada masa suci ini. Kita tidak kehilangan fokus dan orientasi kepada Allah dan sesama. Semoga handphone tidak jadi alat bantu untuk mengkhianati sesama dengan hoax. Semoga kita tetap waras, setia jadi pengikut Yesus dalam merenungkan kisah sengsara-Nya. Tinggal bersama-Nya dalam suka maupun duka.

Tuhan kami rindu makan bersama-Mu pada meja perjamuan yang sama. Kami rindu ada bersama-Mu dalam kasih yang agung. Amin.

Comments

Popular posts from this blog

Hari Kamis Putih Umat Katolik, sebagai Penetapan Sakramen Ekaristi dan Sakramen Imamat. Ada 3 misteri iman yang kita rayakan saat Kamis Putih. Dan Peristiwa Penting lainnya Saat Kamis Putih.

Hari Kamis Putih adalah Hari penting bagi umat kristen khususnya Umat Katolik. Pada hari ini Gereja merayakan dan mengenang Perjamuan Tuhan dan penetapan Perintah Baru. Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus beserta para murid mengadakan makan bersama. Yesus tahu bahwa saat-Nya sudah tiba untuk kembali kepada Bapa. Tetapi pada saat inilah Yesus memberi pesan dan kenangan yg tidak boleh dilupakan oleh Umat Allah.  Liturgi dirayakan di sore/malam hari. Nama resmi perayaan hari ini adalah Missa Perjamuan Tuhan (Missa Vespertina in Cena Domini) yg menunjukkan kenangan akan Perjamuan Tuhan bersama para murid. Dalam Perayaan Kamis Suci ini, beberapa hal mendapat perhatian: * Perjamuan Terakhir Sebagai Pendirian Ekaristi.  Awalnya perjamuan paskah Yahudi. Tetapi pada malam itu, Yesus mengambil roti dan mengangkat cawan, dan menyebut Roti dan Anggur menjadi TUBUH dan DARAH-NYA serta memerintahkan untuk melakukan itu sebagai kenangan akan Kristus.  Ekaristi adalah rahmat khusus dan...

Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus

Hari Raya Kenaikan Yesus  Kristus " Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.  Karena itu pergilah, jadikanlah semua  bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,  dan ajarlah mereka melakukan segala  sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.  Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." { Matius. 28:16-20 }  Peristiwa kenaikan Yesus ke surga  di hadapan para murid menegaskan  tentang hakekat diri-Nya sebagai yang berkuasa atas segala sesuatu di bumi.  Ia membesarkan hati para murid supaya jangan ragu untuk pergi mewartakan kabar sukacita Injil dan membaptis sehingga  orang percaya akan pewartaan Injil.  Sebab, Ia akan menyertai mereka dalam kuasa-Nya sampai akhir zaman.  Kita dipanggil untuk semakin beriman akan kuasa penyertaan Allah dalam hidup dan semakin bersaudara dengan sesama dan berbela rasa de...

Kerajaan Allah Hadir Di Tengah Kita

Kerajaan Allah Hadir Di Tengah Kita Saudaraku terkasih, sering kita bertanya dan merenung tentang bagaimana Kerajaan Allah itu hadir di tengah-tengah kita? Apakah itu bertumbuh dalam hidup kita? Dan bagaimana pertumbuhannya? Pertanyaan ini bisa dijawab lewat bacaan Injil hari ini. Kalau kita mengamati bibit tanaman, entah ubi, jeruk, kol, cabai, di ladang atau di kebun, proses pertumbuhannya tidaklah kita lihat secara detail tetapi semakin lama tanaman itu menjadi besar hingga membuahkan hasil. Proses itu akan menjadi lebih jelas kalau tanaman itu disiangi dan dipupuk dengan baik. Tuhan Yesus dalam menghadirkan Kerajaan Allah seperti pertumbuhan tanaman. Jika iman kita dipupuk dan dibangun tentu akan membuahkan hasil yang baik dalam kehidupan yang nyata. Benih itu akan bertumbuh bersama dengan cinta Allah dalam kehidupan kita. Setiap hari lewat berdoa, merenungkan firman Tuhan, berdevosi kepada orang-orang kudus, disinilah kelihatan iman itu akan bertumbuh seperti biji sawi yang...