Skip to main content

kisah Persahabatan Yesus Dengan Lazaruss

Saudariku yang terkasih. Kedekatan dalam sebuah persahabatan membuat seseorang meresa kerasan berada didekat sahabatnya. Susah, senang, lapar, keyang, kesal, puas, rela, menggerutu, semua dapat diungkapkan dengan bebas, apa adanya. Tidak dibuat-buat, tidak pula ditutup-tutupi. Itulah keindahan suatu persahabatan yang kita rindukan dan kita berharap juga terjadi dalam sebuah komunitas atau keluarga.

Gambaran persahabatan sebuah komunitas atau keluarga ini tercermin pula dalam kisah Yesus dengan Lazarus, Maria dan Marta. Tiga tokoh ini adalah teman yang dikasihi Yesus. Keluarga ini sering berkunjung oleh Yesus untuk beristirahat dan mengobrol. Dalam Injil setidaknya dijumpai tiga kisah tentang Yesus dan keluarga di Betania ini. Pertama, tentang Lazarus yang dibangkitkan, kedua tentang Maria dan Marta. Akhirnya hari ini kita merenungkan tentang kembalinya Yesus ke Betania untuk mengadakan perjamuan setelah Lazarus dibangkitkan Yesus.

Yang menarik dari kisah tersebut adalah suatu lukisan tentang peran setiap orang dalam komunitas. Lazarus digambarkan turut makan bersama Yesus, tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya. Maria meminyaki kaki Yesus, dan Marta sibuk melayani perjamuan. Masing-masing bertindah secara wajar, melakukan sesuatu yang paling mereka sukai dan menyumbang bagi keluarga atau komunitasnya.

Kitapun adalah orang yang memiliki perbedaan rasa dan minat. Kodrat dan bakat rohani kita berbeda, namun itu semua merupakan hadiah bagi komunitas atau keluarga. Yesus tidak mengharapkan Lazarus mengurapi-Nya atau Marta menyediakan makan siang atau Maria duduk manis di bawah kaki-Nya dan bercakap-cakap dengan Dia. Bukankah itu merupakan suatu gambaran yang mengagumkan tentang bagaimana orang menjadi dirinya sendiri dihadapan Tuhan? Kita mesti menjadi diri kita sendiri dan bahagia dengan anugerah yang kita miliki.

Berapa harga sebuah ketulusan pelayanan? Sebuah ketulusan tidak bisa diberi harga. Ketika sebuah ketulusan diberi harga maka hilanglah nilai ketulusan itu sehingga tak bernilai sebagai pelayanan lagi melainkan menjadi sebuah perdagangan. Yesus melihat dan menghargai tindakan Maria sebagai sebuah pelayanan yang muncul dari ketulusan hatinya. Inilah pelayanan yang bernilai, pertama-tama bukan barang mahal yang dikorbankannya tetapi karena ia ingin memberikan yang terbaik yang bisa diberikannya kepada Tuhan. Semoga kita pun menjadi pelayan-pelayan yang setia dalam bidang tugas kita masing-masing dan penuh sukacita dan kegembiraan melayani sesama. Tuhan beserta kita.

Comments

Popular posts from this blog

Hari Kamis Putih Umat Katolik, sebagai Penetapan Sakramen Ekaristi dan Sakramen Imamat. Ada 3 misteri iman yang kita rayakan saat Kamis Putih. Dan Peristiwa Penting lainnya Saat Kamis Putih.

Hari Kamis Putih adalah Hari penting bagi umat kristen khususnya Umat Katolik. Pada hari ini Gereja merayakan dan mengenang Perjamuan Tuhan dan penetapan Perintah Baru. Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus beserta para murid mengadakan makan bersama. Yesus tahu bahwa saat-Nya sudah tiba untuk kembali kepada Bapa. Tetapi pada saat inilah Yesus memberi pesan dan kenangan yg tidak boleh dilupakan oleh Umat Allah.  Liturgi dirayakan di sore/malam hari. Nama resmi perayaan hari ini adalah Missa Perjamuan Tuhan (Missa Vespertina in Cena Domini) yg menunjukkan kenangan akan Perjamuan Tuhan bersama para murid. Dalam Perayaan Kamis Suci ini, beberapa hal mendapat perhatian: * Perjamuan Terakhir Sebagai Pendirian Ekaristi.  Awalnya perjamuan paskah Yahudi. Tetapi pada malam itu, Yesus mengambil roti dan mengangkat cawan, dan menyebut Roti dan Anggur menjadi TUBUH dan DARAH-NYA serta memerintahkan untuk melakukan itu sebagai kenangan akan Kristus.  Ekaristi adalah rahmat khusus dan...

Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus

Hari Raya Kenaikan Yesus  Kristus " Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.  Karena itu pergilah, jadikanlah semua  bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,  dan ajarlah mereka melakukan segala  sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.  Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." { Matius. 28:16-20 }  Peristiwa kenaikan Yesus ke surga  di hadapan para murid menegaskan  tentang hakekat diri-Nya sebagai yang berkuasa atas segala sesuatu di bumi.  Ia membesarkan hati para murid supaya jangan ragu untuk pergi mewartakan kabar sukacita Injil dan membaptis sehingga  orang percaya akan pewartaan Injil.  Sebab, Ia akan menyertai mereka dalam kuasa-Nya sampai akhir zaman.  Kita dipanggil untuk semakin beriman akan kuasa penyertaan Allah dalam hidup dan semakin bersaudara dengan sesama dan berbela rasa de...

Kerajaan Allah Hadir Di Tengah Kita

Kerajaan Allah Hadir Di Tengah Kita Saudaraku terkasih, sering kita bertanya dan merenung tentang bagaimana Kerajaan Allah itu hadir di tengah-tengah kita? Apakah itu bertumbuh dalam hidup kita? Dan bagaimana pertumbuhannya? Pertanyaan ini bisa dijawab lewat bacaan Injil hari ini. Kalau kita mengamati bibit tanaman, entah ubi, jeruk, kol, cabai, di ladang atau di kebun, proses pertumbuhannya tidaklah kita lihat secara detail tetapi semakin lama tanaman itu menjadi besar hingga membuahkan hasil. Proses itu akan menjadi lebih jelas kalau tanaman itu disiangi dan dipupuk dengan baik. Tuhan Yesus dalam menghadirkan Kerajaan Allah seperti pertumbuhan tanaman. Jika iman kita dipupuk dan dibangun tentu akan membuahkan hasil yang baik dalam kehidupan yang nyata. Benih itu akan bertumbuh bersama dengan cinta Allah dalam kehidupan kita. Setiap hari lewat berdoa, merenungkan firman Tuhan, berdevosi kepada orang-orang kudus, disinilah kelihatan iman itu akan bertumbuh seperti biji sawi yang...