Skip to main content

Bersukacita Senang Tiasa Dalam Tuhan

BERSUKA CITA SENTIASA DALAM TUHAN.  
Baca: Filipi 4:4-9
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" (Filipi 4:4)

Orang biasanya bersukacita ketika sedang berada dalam situasi yang baik dan menyenangkan. Tapi begitu keadaan berubah, berada dalam masalah, kesulitan, atau situasi yang gawat dan tak mengenakkan, rasa sukacita itu pun raib seketika. Yang ada tinggal rasa sedih, muram, kecewa, marah dan frustasi.

Rasul Paulus menulis kitab ini ketika sedang dalam keadaan tidak baik, berada di dalam penjara. Ia mengalami perlakuan yang tidak adil karena dijebloskan ke penjara tanpa berbuat kejahatan. Sesungguhnya ia punya alasan kecewa, sedih, jengkel, protes atau marah, tetapi hal itu tidak dilakukannya, karena ia tahu ini adalah konsekuensi yang harus diterima sebagai pemberita Injil. Penderitaan tak menghalanginya untuk terus melayani Tuhan, "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." (Filipi 1:21).

Rasul Paulus mengajarkan umat Tuhan untuk tetap bersukacita sekalipun dalam penderitaan dan berjerih lelah dalam melayani. Mengapa demikian? Menurut penelitian, jika orang gampang otaknya segera mengeluarkan noradrenalin, yaitu hormon yang sangat beracun, yang dapat membuatnya mudah sakit dan cepat tua. Sebaliknya, jika seseorang menghadapi segala sesuatu dengan sikap positif, otaknya akan mengeluarkan hormon betaendorfin, yang memperkuat daya tahan tubuh, menjaga sel otak tetap muda, melawan penuaan, menurunkan agresivitas dalam hubungannya dengan sesama, meningkatkan semangat, daya tahan dan kreativitas diri. Jadi Tuhan tahu persis bagian mana dari diri manusia yang harus dikembangkan, itulah sebabnya Dia memerintahkan kita untuk selalu bersukacita di segala keadaan.

Kita bersukacita karena kita punya dasar yang kuat yaitu janji firman Tuhan, sebab "TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia." (Ratapan 3:25). Jangan fokus pada besarnya masalah atau situasi yang ada di sekeliling kita, melainkan arahkan mata kita kepada Tuhan, yang berjanji takkan membiarkan dan meninggalkan kita (baca Ibrani 13:5b).

Comments

Popular posts from this blog

BapaK PATER ZAKARIAS ZE, SVD Dikenal Sebagai Penasehat Anak Sekolah

    Bapak   Pater   ZAKARIAS   ZE, SVD   Dilahirkan   di   Roro Ngada, Tanggal   7 Desember    Tahun   1912    Dan   Meningal    di Ende   pada   Tanggal    5 Maret   Tahun   1995. Beliau   adalah   Pater      yang   mempunyai   banyak   kenangan dan   memiliki   hikmat   dan   kebijaksanaan.   Semua   anak   sekolah   yang datang   bertemu   Bapak   Pater   ZAKARIAS   ZE,   SVD   selalu   dirangkaul   dan diberi   Nasehat   agar   rajin    sekolah,   supaya   kelak   dapat    menjadi   orang   yang   berguna   bagi   diri   sendiri   dan orang   Tua.   Anak   Didiknya     Tersebar   di seluruh   penjuru dunia   ...

Artis Legendaris Asal NTT, JHON SEME, Dengan lagunya Yang Terkenal Langit Masih Biru- Telah Meninggal Dunia

JHON SEME Turut Berduka Cita Yang mendalam  Meninggal Artis Legendaris kita asal NTT Rote Ndao Bapak atau  Bung JHON HENDRIK SEME .  Beliau Meninggal Dunia Di Rumah Sakit  Dharmais Jakarta. Bung jhon Seme Adalah artis terbaik NTT Rote Ndao. Beliau sebagai musisi seniman Legendaris. cipta lagu daerah Rote Ndao,sekaligus sebagai Vokal sejak dari tahun delapan puluhan dan juga  beliau bergerak dlm bidang pertanian utk masayarakat di NTT. Selamat jalan, Pak/Bung  Jhon Seme. kami para pengemarmu MengUcapkan Duka Cita yang mendalam dan Terima kasih sudah menemani kami dengan lagu-lagumu di tahun 90-an dan 2000-an. yang paling legendaris dan paling enak di dengar sampai sekrang. GAJA MATI TINGGALKAN GADING, DEMIKIAN JUGA DENGAN BUNG JHON SEME, PERGI HANYA TINGGALKAN NAMA DAN KENANGAN INDAH BAGI KAMI SELURUH NTT Langit memang masih biru dan akan selalu biru dengan lagu-lagumu yang terus menemani kami di saat suasana hati sedang limbur ataupun duka yang kadang membi...

Perselisihan Antara Yesus dan Otoritas Yahudi Tentang Murid-murid Memetik Gandum Pada Hari Sabat. Markus 2 : 23-28.

Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Jawab Yesus kepada mereka. “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat. Sebagai makhluk sosial, kita nemperhatikan dan melaksanakan adat dan adab. Dengan sukarela dan tanggungjawab, kita menjalani kebiasaan baik dalam masyarakat, etika sosial, dan kesepakatan dalam hidup bersama. Selain itu, kita juga meniliki prinsip dan nilai-ni...