Skip to main content

Pertobatan Raja Niniwe dengan melepaskan TakhtanNya Mengunakan Kain Kabung Dan duduk Di Abu.

Tuhan Yang Mahakuasa berfirman: "Ketika raja Niniwe mendengar kabar ini, ia bangun dari takhtanya, melepaskan jubahnya, memakai kain kabung dan duduk di atas abu. Ia lalu memberi perintah tidak ada seorang pun di kota yang boleh mencicipi apa pun, dan tidak ada ternak, domba, lembu yang boleh merumput atau minum air. Manusia dan ternak sama-sama mengenakan kain kabung; manusia berdoa dengan sangat kepada Tuhan. Raja juga mengumumkan bahwa setiap orang dari antara mereka harus berbalik dari jalan mereka yang jahat dan meninggalkan kejahatan di tangan mereka. Dilihat dari tindakannya, raja Niniwe menunjukkan pertobatan sepenuh hatinya. 

Tindakan yang dilakukannya—bangun dari takhtanya, menanggalkan jubah rajanya, mengenakan kain kabung, dan duduk di abu—memberi tahu rakyat bahwa raja Niniwe menyingkirkan status kerajaannya dan mengenakan kain kabung bersama rakyat jelata. Ini berarti raja Niniwe tidak menempati posisi kerajaan untuk terus dalam jalannya yang jahat atau melakukan kejahatan dengan tangannya setelah mendengar pengumuman dari Tuhan Yahweh. Sebaliknya, ia meletakkan kekuasaan yang dimilikinya dan bertobat di hadapan Tuhan Yahweh. Pada saat ini raja Niniwe tidak bertobat sebagai seorang raja; ia datang ke hadapan Tuhan untuk mengaku dan bertobat dari dosa-dosanya sebagai orang biasa di hadapan Tuhan. Terlebih lagi, ia juga menyuruh seisi kota mengaku dan bertobat dari dosa-dosa mereka di hadapan Tuhan Yahweh dengan cara yang sama seperti dirinya. Selain itu, ia juga memiliki rencana spesifik bagaimana cara melakukannya, seperti yang terlihat di dalam Kitab Suci: "Tidak ada manusia atau binatang, atau ternak boleh makan, mereka tidak boleh makan apa pun, atau minum air. … dan berseru dengan nyaring kepada Tuhan: Biarlah semua orang berbalik dari jalannya yang jahat dan dari kejahatan yang ada di tangan mereka." Sebagai penguasa kota, raja Niniwe memiliki status dan kuasa tertinggi dan bisa melakukan apa pun yang ia mau. Ketika dihadapkan dengan pernyataan Tuhan Yahweh, ia bisa saja mengabaikannya atau bertobat dan mengakui dosanya sendiri saja; sedangkan apakah penduduk kota memilih bertobat atau tidak, ia bisa saja sama sekali mengabaikannya. 

    Akan tetapi, raja Niniwe tidak melakukan hal itu sama sekali. Ia tidak hanya bangun dari takhtanya, memakai kain kabung, dan duduk di atas abu serta mengakui dan bertobat dari dosa-dosanya di hadapan Tuhan Yahweh, ia juga memerintahkan semua orang dan ternak di dalam kota melakukan hal yang sama. Ia bahkan memerintahkan orang-orang "berseru dengan suara keras kepada Tuhan." Lewat kejadian-kejadian ini, raja Niniwe benar-benar melakukan apa yang seharusnya dilakukan seorang penguasa; rangkaian tindakannya merupakan tindakan yang sulit dilakukan oleh raja mana pun dalam sejarah dunia, dan tidak ada yang bisa melakukannya. Tindakan-tindakan itu bisa disebut tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia. Tindakan-tindakan ini layak diingat dan ditiru umat manusia. Sejak penciptaan manusia, setiap raja telah memerintahkan rakyatnya untuk menolak dan menentang Tuhan. Tidak pernah ada seorang pun yang memerintahkan rakyatnya berdoa kepada Tuhan untuk berusaha menebus kejahatan mereka, menerima pengampunan dari Tuhan Yahweh, dan menghindari penghukuman yang akan segera menimpa.

 Namun, raja Niniwe mampu memimpin rakyatnya untuk berbalik kepada Tuhan, meninggalkan jalan-jalan mereka yang jahat dan meninggalkan kejahatan di tangan mereka. Terlebih lagi, ia juga mampu menyingkirkan takhtanya dan sebagai gantinya Tuhan Yahweh berbalik dan berubah pikiran serta menarik kembali murka-Nya, membiarkan orang-orang di kota itu selamat dan menghindarkan mereka dari kehancuran. Tindakan raja itu hanya bisa disebut mukjizat langka dalam sejarah manusia; itu bahkan bisa disebut sebagai sebuah teladan manusia rusak yang mengaku dan bertobat dari dosa-dosanya di hadapan Tuhan." 
Dikutip dari "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Comments

Popular posts from this blog

Kerajaan Allah Hadir Di Tengah Kita

Kerajaan Allah Hadir Di Tengah Kita Saudaraku terkasih, sering kita bertanya dan merenung tentang bagaimana Kerajaan Allah itu hadir di tengah-tengah kita? Apakah itu bertumbuh dalam hidup kita? Dan bagaimana pertumbuhannya? Pertanyaan ini bisa dijawab lewat bacaan Injil hari ini. Kalau kita mengamati bibit tanaman, entah ubi, jeruk, kol, cabai, di ladang atau di kebun, proses pertumbuhannya tidaklah kita lihat secara detail tetapi semakin lama tanaman itu menjadi besar hingga membuahkan hasil. Proses itu akan menjadi lebih jelas kalau tanaman itu disiangi dan dipupuk dengan baik. Tuhan Yesus dalam menghadirkan Kerajaan Allah seperti pertumbuhan tanaman. Jika iman kita dipupuk dan dibangun tentu akan membuahkan hasil yang baik dalam kehidupan yang nyata. Benih itu akan bertumbuh bersama dengan cinta Allah dalam kehidupan kita. Setiap hari lewat berdoa, merenungkan firman Tuhan, berdevosi kepada orang-orang kudus, disinilah kelihatan iman itu akan bertumbuh seperti biji sawi yang...

Siksa Neraka Yang Kejam Dan Menyakitkan Menurut Suster Faustina Kowalsaka

Apakah neraka itu? Berapa besar dan apakah isinya Menurut (Santa) Suster Faustina Kowalska yang diperbolehkan Tuhan untuk melihat isi neraka dan menjelaskan kepada kita,  neraka adalah tempat yang luar biasa menyakitkan dan hampir tidak bisa dijelaskan dengan bahasa manusia. Suster Faustina hanya karena kerahiman Tuhan boleh melihat dan keluar dari neraka tanpa mati didalamnya. Setan sangat benci ketika melihat Sr Faustina berada di neraka,  namun karena Tuhan menjaganya,  maka mereka tidak berani berbuat apa-apa padanya.  Neraka adalah tempat yang sangat besar,  luas dan didalamnya terdapat luarbiasa banyak jiwa-jiwa yang dihukum.  Demikian penjelasan Sr Faustina mengenai siksaan di neraka: 1. Di neraka hukuman yang paling hebat adalah kehilangan Tuhan untuk selama-lamanya. Bukan 10 tahun,  20 tahun,  namun bermilyar tahun bahkan lebih, selama-lamnya.  2. Hukuman berikutnya adalah rasa sesal yang tidak pernah berhenti, terus...

Artis Legendaris Asal NTT, JHON SEME, Dengan lagunya Yang Terkenal Langit Masih Biru- Telah Meninggal Dunia

JHON SEME Turut Berduka Cita Yang mendalam  Meninggal Artis Legendaris kita asal NTT Rote Ndao Bapak atau  Bung JHON HENDRIK SEME .  Beliau Meninggal Dunia Di Rumah Sakit  Dharmais Jakarta. Bung jhon Seme Adalah artis terbaik NTT Rote Ndao. Beliau sebagai musisi seniman Legendaris. cipta lagu daerah Rote Ndao,sekaligus sebagai Vokal sejak dari tahun delapan puluhan dan juga  beliau bergerak dlm bidang pertanian utk masayarakat di NTT. Selamat jalan, Pak/Bung  Jhon Seme. kami para pengemarmu MengUcapkan Duka Cita yang mendalam dan Terima kasih sudah menemani kami dengan lagu-lagumu di tahun 90-an dan 2000-an. yang paling legendaris dan paling enak di dengar sampai sekrang. GAJA MATI TINGGALKAN GADING, DEMIKIAN JUGA DENGAN BUNG JHON SEME, PERGI HANYA TINGGALKAN NAMA DAN KENANGAN INDAH BAGI KAMI SELURUH NTT Langit memang masih biru dan akan selalu biru dengan lagu-lagumu yang terus menemani kami di saat suasana hati sedang limbur ataupun duka yang kadang membi...