Thursday, 21 May 2020
" Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa
di sorga dan di bumi.
Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
{ Matius. 28:16-20 }
Peristiwa kenaikan Yesus ke surga
di hadapan para murid menegaskan
tentang hakekat diri-Nya sebagai yang berkuasa atas segala sesuatu di bumi.
Ia membesarkan hati para murid supaya jangan ragu untuk pergi mewartakan kabar sukacita Injil dan membaptis sehingga
orang percaya akan pewartaan Injil.
Sebab, Ia akan menyertai mereka dalam kuasa-Nya sampai akhir zaman.
Kita dipanggil untuk semakin beriman akan kuasa penyertaan Allah dalam hidup dan semakin bersaudara dengan sesama dan berbela rasa dengan mereka yang membutuhkan pertolongan tanpa membeda-bedakan latar belakangnya.
Dengan demikian, iman kita menjadi iman
yang menyelamatkan, yang mengangkat derajat orang ke level yang lebih ilahi.
Ya Allah, kobarkanlah semangat kami
untuk mencintai dan mewartakan Engkau, ketuklah hati kami agar berani tampil
sebagai murid-murid Yesus, Putra-Mu.
Wednesday, 29 April 2020
Mengapa sebagian orang yang sedang mengalami putus asa mengakhiri kehidupannya sendiri?
1). Karena mereka menganggap bahwasanya tidak ada lagi yang dapat dan perlu dilakukannya didunia ini, sehingga mereka menganggap semuanya sudah berakhir.
2). Mereka menganggap bahwasanya penyakit yang telah lama dialaminya dan yang dideritanya tak dapat disembuhkan atau tak kunjung sembuh setelah sekian banyak obat yang diminum, banyak tempat pengobatan yang telah di kunjunginya, sekian banyak uang yang dihabiskan dalam upaya penyembuhannya sehingga tidak ada lagi uangnya untuk mengobati penyakitnya, sehingga mereka memilih untuk mengakhiri penyakitnya dengan cara mengakhiri kehidupannya.
Mereka beranggapan bahwasanya tidak ada lagi yang dapat menyembuhkannya dan sama saja mereka tidak lagi sanggup menahan rasa sakit yang ada di tubuhnya. Ya, buat apa lagi dia hidup menyusahkan dirinya sendiri dan menyusahkan orang yang disayangi dan dicintainya, itulah yang muncul dipikirannya saat itu.
3). Aib yang di timbulkan dari akibat perbuatan diri sendiri maupun akibat dari perbuatan orang lain kepadanya. Seperti akibat dari perkosaan yang menimpa dirinya yang menghadirkan aib dalam dirinya dan aib buat keluarganya, dikarenakan kekasih tercinta meninggalkannya dalam keadaan hamil dan sebagainya. Sehingga membuatnya putus asa dan lebih mengutamakan mengakhiri kehidupannya dengan cara yang dikehendakinya sendiri yaitu dengan cara bunuh diri. Dikarenakan hinaan dan gunjingan dari orang yang berada disekitarnya mengakibatkan tidak sanggup dia menghadapinya.
4). Masalah didalam keluarga yang begitu kompleks sehingga tidak ada jalan keluar yang ditempuh untuk menyelesaikannya, seperti keuangan dalam keluarga yang sudah tidak ada lagi sehingga mengakibatkan keluarganya mengalami kelaparan, ditinggalkan pasangan hidupnya yang lebih memilih hidup dengan pilihannya sendiri, perbuatan anak-anaknya yang menimbulkan rasa malu dan lain-lainnya, sehingga dia menganggap lebih baik mengakhiri kehidupannya dengan cara minum racun ataupun dengan cara gantung diri.
Ada banyak hal lagi yang mengakibatkan orang lebih memilih mengakhiri kehidupannya di sebabkan mereka tidak sanggup menghadapinya.
Bunuh diri bukanlah penyelesaian dari masalah yang dihadapi. Putus asa bukanlah perbuatan yang diperkenankan oleh Tuhan untuk diakukan oleh semua umat-Nya dan bukanlah sebuah perbuatan yang menggambarkan perbuatan orang percaya kepada Tuhan.
Semua masalah yang datang kepada kita, semuanya dapat dipulihkan jika kita tidak mengenal kata menyerah pada setiap keadaan yang datang dan yang tengah dihadapi saat ini.
Mengarahkan hati dan pikiran kita hanya untuk memikirkan setiap Firman Tuhan dan berusaha menerapkannya dalam kehidupan kita akan mengarahkan kita pada jalan keluar yang datang dari Tuhan, sehingga perbuatan yang iblis ingin kita lakukan maka dapat hilang dari pikiran dan hati kita.
Berserah diri kepada Tuhan Yesus.
Semua yang terjadi di kehidupan kita, perkara seringan atau seberat apapun yang sedang kita alami, Tuhan punya rencana yang begitu indah buat kita dibalik semua yang sedang kita hadapi.
Apa yang kita rencanakan, bukanlah itu yang terjadi di kehidupan kita.
Kita bisa saja merencanakan apapun yang terbaik buat kehidupan kita. Namun bukanlah itu yang akan terjadi.
Saat kita selalu mengharapkan rencana kita yang terjadi dan apabila semua yang kita kehendaki tidak juga terjadi sesuai dengan yang kita kehendaki, maka inilah yang akan mengakibatkan kita akan memgakhiri kehidupan kita.
Jika kita mengharapkan janji-janji Tuhan, rencana dan rancangan Tuhan lah yang jadi atas kita, maka kita akan dikuatkan-Nya.
Setiap apa yang dijanjikan Tuhan, pasti akan digenapi pada waktunya Tuhan.
Janganlah pernah kita bimbang ataupun ragu-ragu ataupun bimbang akan setiap janji-janji-Nya yang telah di Firmankan-Nya.
Setiap yang telah dijanjikan-Nya, pasti akan digenapi pada kita dan kita akan melihat perbuatan-Nya yang ajaib jika kita tidak berputus asa.
Tuhan membuat segalanya menjadi indah, tetaplah teguh dan tegak berdiri saat mengalami sesuatu hal yang buruk.
Jangan takut, pandanglah kepada Yesus saja. Setiap kegagalan yang terjadi pada kita merupakan sebuah proses menjadikan kita dewasa secara iman dan hasilnya akan membawa kita pada sebuah kemenangan.
Tuhan punya rencana yang indah hari ini buat kita yang percaya dan meletakkan harapan kita hanya Pada-Nya.
JANGAN LEMAH DAN BERPUTUS ASA, KUATKANLAH HATI KITA DISAAT MASALAH DATANG MENIMPA KITA
Berserah pada kehendak Tuhan saja. Semangat akan datang bila kita meminta pertolongan kepada Tuhan dengan cara sujud dihadapan-Nya menceritakan semua yang tengah kita alami. Maka semuanya akan menemukan sebuah jawaban dalam kita menghadapi masalah-masalah kita.
Tuhan Yesus memberkati kita semua disetiap sisi kehidupan kita.
Yesaya 41: 10 “janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan- Ku yang membawa kemenangan.”
Ulangan 31: 6
“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.'"
Ada masanya dimana seseorang mengalami putus asa di dalam kehidupannya.
Putus asa biasanya timbul kala manusia mengalami permasalahan hidupnya yang tak kunjung dapat diselesaikan.
Putus asa juga dapat menjadikan manusia menjadi malas atau tidak mau lagi dalam melakukan suatu usaha yang semula ingin dilakukannya atau ingin diraihnya.
Kehilangan harapan, kehilangan kesempatan untuk mencoba, kehilangan tujuan hidup, bahkan sampai manusia kehilangan kendali adalah dampak yang ditimbulkan dari putus asa. Seolah-olah sudah tidak ada jalan kehidupan yang ingin ditempuh, seolah-olah dunia ini begitu kecil, seakan-akan tidak ada jawaban atas permasalahan yang tengah dihadapi, semua jalan yang telah dicobanya menemukan jalan buntu dan tidak ada kesempatan untuk mencoba kembali.
Begitulah fakta yang dapat kita lihat dari berbagai macam kejadian-kejadian yang dialami oleh orang-orang disekitar kita.
Masalah dan tantangan hidup akan terus dan senantiasa ada selama kita masih hidup didunia ini. Kekecewaan akan kehidupan kita yang tidak di inginkan dan di harapkan menjadikan kita mengalami kekalahan dalam menjalani kehidupan ini. Sehingga kita menyerah akan keadaan hidup yang terjadi.
Menyerah bukanlah jawaban akan penyelesaian masalah kehidupan kita. Saat kita tunduk dan takluk kepada keputus asaan maka kita akan sangat sulit untuk bangkit.
Permasalahan hidup yang sedang terjadi pada hidup kita, sesungguhnya itu tidaklah dapat melebihi kekuatan kita. Jadi jangan sampai kita terpuruk karena ketidaksanggupan dan ketidakmampuan kita dalam menghadapi masalah kita.
Setiap pencobaan yang datang atau di izinkan Tuhan pada kita, tidak pernah diluar batas kemampuan kita.
Didalam Tuhan selalu ada harapan yang akan membawa kita kepada sebuah kepastian hidup. Jalan keluar atas semua permasalahan hidup kita akan kita temukan hanya didalam Yesus.
Teruslah maju menggapai cita-cita dan cinta kita yang menjadikan tujuan hidup kita menjadi berwarna dan penuh dengan semangat.
Jangan kita meletakkan masalah kita pada keadaan yang mengganjal langkah kaki kita dalam melangkah.
Kita tidak akan pernah mengalami kemajuan jika kita memfokuskan semua permasalahan hidup kita menjadi tujuan hidup kita. Karena itu akan menjadikan kuasa-kuasa kegelapan yang iblis ingin berikan akan lebih menguasai hidup kita.
Ada yang kita jumpai, kita dengar atau yang kita lihat sendiri di tengah-tengah masyarakat baik melalui langsung melihat, melalui media cetak maupun media televisi, orang melakukan bunuh diri dikarenakan telah mengalami putus asa menjalani kehidupannya.
Mereka yang mengakhiri kehidupannya dengan caranya sendiri, banyak disebabkan oleh hubungan percintaannya dengan calon atau dengan pasangan hidupnya berakhir, masalah keuangan yang tak kunjung membaik, masalah yang terjadi didalam keluarga, masalah aibnya dan aib keluarganya akibat dari perbuatannya sendiri maupun perbuatan salah satu anggota keluarganya atau masalah-masalah yang lainnya.
Putus asa diakibatkan karena tidak ada yang membimbing dan mengarahkannya untuk keluar dari permasalah yang dihadapinya. Biasanya dikarenakan mengandalkan kekuatannya sendiri dan tidak mau mendengarkan saran dan pendapat dari orang lain.
Dampak buruk yang lebih sering terjadi dari berbagai banyak kasus yang terjadi adalah berputus asa.
Tuesday, 28 April 2020
Arti Khusus Empat Minggu Adven yang Jarang Diketahui
Tanggal 1 Desember 2019, umat Kristiani di seluruh dunia akan memasuki pekan pertama masa Adven atau Adventus (kedatangan). Dalam masa Adven ini kita semua diwajibkan untuk menyiapkan diri guna menyambut kedatangan pesta Natal, memperingati kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus juga kedatangan-Nya untuk kedua kalinya.
Masa Adven dirayakan dalam empat pekan berturut-turut sebelum Natal. Namun tahukah kita, setiap minggu Adven, dari minggu pertama hingga minggu keempat memiliki arti khusus.
Minggu Adven I
Minggu pertama Adven, mengingatkan kita akan kedatangan Yesus Krisus sang penebus. Minggu pertama yang ditandai dengan sebatang lilin ungu ini memiliki arti sebagai HARAPAN. Kita semua menantikan kedatangan Kristus penuh sukacita dan harapan.
Lilin pertama pada pekan ini disebut sebagai Lilin Nabi yang mengingatkan bahwa kedatangan Yesus sebagai Mesias sudah diwartakan para nabi terdahulu.
Minggu Adven II
Minggu kedua Adven memiliki arti sebagai KESETIAAN dan CINTA. Pada minggu kedua ini lilin ungu kedua dinyalakan, mengingatkan kita untuk tetap setia mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Kita diwajibkan menyiapkan hati dan cinta demi menyambut kedatangan Kristus.
Lilin kedua disebut Lilin Betlehem yang memiliki arti bahwa Yesus Krisus Sang Juru Selamat kita akan lahir di dalam hati kita.
Minggu Adven III
Minggu ketiga Adven ditandai dengan dua batang lilin ungu dan satu lilin merah jambu. Minggu ketiga ini mengingatkan kita tentang SUKACITA. Kita bersama-sama bergembira untuk menyambut kelahiran Yesus Sang Juru Selamat kita.
Lilin ketiga disebut Lilin Gembala karena kabar sukacita tentang kelahiran Yesus Kristus pertama kali diberitahukan kepada orang-orang yang rendah hati dan tulus.
Minggu Adven IV
Ini adalah pekan terakhir dari masa Adven. Minggu keempat yang memiliki arti khusus PERDAMAIAN ini ditandai dengan tiga batang lilin ungu dan satu lilin merah jambu. Minggu keempat Adven mengingatkan kita tentang kemuliaan Tuhan, Sang pemilik semesta alam. Bersama-sama kita bersukacita menyambut kedatangan-Nya.
Lilin keempat disebut Lilin Para Malaikat yang melambangkan kebahagiaan dan sukacita menyambut kedatangan Sang Juru Selamat.
Lukas 13:6 9 Lalu ia berkata4 kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya.
Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Lukas 13:7
Pohon ara rata rata menghasilkan buah setelah berumur 3 5 tahun. Sementara yang diceritakan di dalam perumpamaan, pemilik pohon ara ini sudah menanti sampai tahun ketiga. Penggarap kebun anggur dan sekaligus pengurus buah ara ini, minta kesempatan setahun lagi untuk mengusahakan sedemikian rupa agar berbuah di tahun yang keempat. Bila tidak, penggarap ini setuju pohon ara tersebut ditebang saja karena hanya memenuhi lahan dan tidak ada gunanya diteruskan hidup.
Apa maksud dari perumpamaan Yesus ini? Konteks pelayanan Yesus pada waktu itu terlihat jelas, bahwa banyak orang hidup di dalam keagamaan yang fanatik tetapi gagal menghasilkan kehidupan yang berbuah seperti yang Tuhan kehendaki.
Marilah kita fokus kepada si penggarap. Ia ingin pohon ara berbuah, tapi jika tidak juga berbuah ia akan melakukan action, menebang pohon itu. Dia tunggu timing yang tepat untuk bertindak, agar tidak buang buang waktu dan energi lebih banyak lagi. Penggarap kebun adalah gambaran dari Tuhan Yesus. Panggilan Yesus kepada kita semua adalah untuk berbuah agar bisa dilihat dan dinikmati oleh ba
nyak orang. Dia juga mengatakan hal ini dalam berbagai versi yang senada, intinya menjadi terang dan garam dunia.
Kesaksian yang baik punya dua unsur: proklamasi dan aksi. Proklamasi penting menyangkut pernyataan iman bahwa kita adalah anak anak Tuhan, tapi juga perlu aksi yang berperan lebih penting karena mewujudkan iman yang kita proklamasikan melalui tindakan yang nyata.
Aksi yang baik bisa memberikan buah buah dampak yang baik pula. Kenapa?
Pertama karena aksi menunjukkan perubahan karakter kita. Perubahan yang memberi dampak menjadi kesaksian yang baik.
Kedua, karena menghasilkan kegerakan yang positif sehingga memengaruhi banyak orang untuk bertindak bersama.
Ketiga, karena menghasilkan karya yang bisa dinikmati dan memengaruhi hidup orang lain untuk bisa percaya sungguh kepada Yesus dan menjadi alat saksi Nya.
Inilah waktunya untuk act to impact, bertindak untuk memberi dampak. Jangan sampai saat waktunya habis kita kedapatan tidak berbuah, akhirnya kita malah ditebang Nya.
Sunday, 26 April 2020
Saudariku yang terkasih. Pada bagian pertama dari liturgi Malam Paskah yang khusyuk ini, kita mendengarkan kisah tentang hubungan Allah dengan umat pilihan-Nya. Ini adalah kisah yang lahir dari pengalaman umat tentang Tuhan yang merupakan Pencipta dan Juru Selamat. Tema yang berulang adalah cinta dan kebaikan Tuhan yang luar biasa yang memberikan kehidupan kepada umat-Nya dan yang setia dan setia pada janji-janjinya.
Pada malam ini nanti kita tidak lagi mengangkat sosok penderitaan dan kematian, tetapi kita mengangkat cahaya abadi dari lilin Paskah. Cahaya Kristus yang bangkit, yang masih menanggung luka penderitaannya, datang kepada kita dalam kemuliaan. Dan terang ini, yang diwariskan dalam iman, memiliki kuasa untuk mengatasi semua kegelapan, semua dosa.
Terang yang kita angkat malam ini, adalah terang Allah, Bapa, Putra dan Roh Kudus, yang diberikan kepada kita, diletakkan di tangan kita dan mencari tempatnya di hati dan pikiran kita. Lilin Paskah ini membawakan kita kuasa Allah, kasih abadi, yang terlihat dalam Yesus yang tersalib, sekarang dipersembahkan bagi kita semua. Itu adalah sesuatu yang tidak pernah dapat kita raih untuk diri kita sendiri atau temukan dalam sumber daya kita sendiri.
Bahasa dan kebenaran Vigil Paskah kita adalah bahasa kelahiran kembali, kelahiran baru, kelahiran yang datang dari atas. Inilah kehidupan baru di mana kita semua berusaha diperbarui pada malam ini. Kehidupan baru ini adalah untuk membentuk dan membingkai kehidupan kita sehari-hari, setiap tindakan kita, dan mengubah kita dari dalam.
Dalam kuasa Roh Kudus hidup kita memiliki cakrawala baru. Sekarang hidup kita memperoleh kriteria baru yang dengannya kita menilai apa yang harus dilakukan, apa yang harus dicari, apa yang harus dihindari, apa yang harus ditentang.
Dari kehidupan baru ini kita memperoleh kekuatan hidup baru. Dibentuk oleh kehidupan baru dalam Kristus ini semoga kita dapat membentuk kebiasaan hidup yang berbeda, kebiasaan berdoa setiap hari, rutinitas kebaikan, pengampunan yang ditentukan dan pengorbanan diri. Dari cahaya lilin ini, dari air pembaptisan yang dengannya kita akan diberkati, kita dibentuk kembali, dilahirkan kembali, mencari kekudusan dan sukacita-Nya.
Inilah mengapa cahaya ini sangat menarik. Inilah sebabnya mengapa memegang lilin di kegelapan dunia kita adalah naluri yang begitu dalam, diulangi di seluruh dunia, terutama di hadapan kejahatan. Kita dilahirkan untuk terang ini, dilahirkan untuk hidup dalam terang ini, dilahirkan untuk masuk ke dalam terang ini meskipun kadang-kadang kita lebih suka kegelapan.
Saudaraku terkasih, Kristus telah bangkit, Alleluia. Dan kita memiliki kemungkinan untuk membuka hati kita dan menerima karunia harapannya. Mari kita buka hati kita untuk berharap Paskah ini. Semoga ingatan akan karya-karya dan kata-katanya menjadi cahaya yang mengarahkan langkah-langkah kita di jalan iman, menuju Paskah yang tidak akan berakhir.
Paskah tidak hanya nyata karena dinyatakan dalam liturgi: itu menjadi nyata ketika orang disembuhkan, dihibur dan diperkuat oleh kasih Kristus yang memberi hidup, yang kita berikan kepada saudara atau saudari kita. Paskah adalah nyata ketika kita menjadi "sakramen" kehadiran Kristus yang bangkit, terang dunia, dan nilai-nilai yang Dia ajarkan selama hidupnya di bumi.
Ketika kita memperbarui janji baptisan dalam liturgi malam ini, kita diberi kesempatan untuk berkomitmen pada diri kita sendiri untuk mengikuti jejak Tuhan Yang Bangkit secara pribadi, sebagai komunitas iman, dan sebagai keluarga Allah.
Dalam praktek ini berarti kita harus, dengan bantuan Allah, bertekun dalam upaya untuk mati bagi dosa dan hidup untuk Allah dalam Yesus Kristus, Tuhan yang bangkit. Dia menantang kita untuk memberikan ekspresi pada kehidupan baru kita bukan hanya di gereja atau pada acara-acara khusus; tetapi di rumah kita, lingkungan kita dan dalam masyarakat, setiap hari dalam hidup kita. Dengan cara ini, iman kita menjadi hidup dan kita hidupi kebenaran dari perayaan Paskah hari ini. saya berharap kita semua mendapat berkat dari Tuhan dan Allah kita yang pengasih, karena Dia telah bangkit, Alleluia.
Kebangkitan-Mu melepaskan kami
Dari belenggu dosa yang tak terkira
Kebangkitan-Mu membukakan pintu sorga
Bagi orang-orang yang percaya
Kebangkitan-Mu memberi harapan
Bagi mereka yang tak putus berdoa dan berharap
Engkau-lah harapan baru
Bagi siapapun yang ingin memuliakan-Mu
Terima kasih Tuhanku
Marilah berdoa
Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu Karena Yesus Kristus telah bangkit dari Kubur. Dengan kebangkitan-Nya, Kau tumbuhkan semangat dan harapan baru dalam hati kami, umat baru Kau ciptakan dan pintu surga Kau buka bagi kami. Melalui kebangkitan-Nya kuasa doa kaucurahkan, kami Kau damaikan dengan Dikau dan sesama serta masyarakat dan bangsa kami yang porak poranda akibat covid 19, Kau pugar kembali. Dengan kenaikannya Ia merintis jalan ke surga dan menyediakan tempat bagi kami. Semoga karena rahmat kebangkitan-Nya kami menjadi manusia baru yang penuh harapan, yang gigih melawan dosa dan kejahatan, yang setia mengikuti kehendak-Mu, dan tak gentar akan derita salib. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
Darah Kristus menebus segala dosa yang dilakukan segala manusia dari segala jaman, yang menaruh imannya kepada darah penebusan ini sehingga bisa diselamatkan.
Darah Kristus adalah dasar bagi Perjanjian Baru. Pada malam sebelum Yesus akan disalibkan, Dia mengedarkan cawan berisikan anggur kepada para rasul dan berkata, cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku yang ditumpahkan bagi kamu. Penuangan anggur pada cawan menjadi simbol bagi darah Kristus yang akan ditumpahkan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan terimalah anugerah keselamatan dari pada-Nya. Di dalam Dia, ya hanya di dalam Yesus Kristus, kita memperoleh pengampunan atas segala dosa kita dan menerima anugerah keselamatan serta kehidupan yang kekal.